Tuesday, August 2, 2011

Investment Wonderland - Prof. Roy Sembel, Ph.D

Filem layar lebar Alice in the Wonderland yang diproduksi ulang dengan teknik sinema modern mendapatkan sambutan yang hebat. Rekor demi rekor penjualan tiket terpecahkan. Bagi saya pribadi, minimal ada dua hal yang berkesan dari filem-filem a la Disney. Pertama, lagu-lagunya enak dinikmati, misalnya lagu Somewhere Over the Rainbow yang pernah dinobatkan menjadi Theme Song terpopuler sepanjang masa, mengalahkan The Sound of Music, Titanic, dan Ghost (Unchained Melody). Kedua, filosofi untuk berani bermimpi dan mengejar impian. Filosofi ini tercermin misalnya dalam lagu favorit saya: When You Wish Upon a Star (…If your heart is in your dream, no request is too extreme … Your dreams come true .. Kalau kamu benar-benar menginginkan impianmu sepenuh hati ... tak ada permintaan yang terlalu ekstrim … impian mu akan menjadi kenyataan).

Khusus untuk filem Alice in the Wonderland, sejak versi pertamanya saya terkesan dengan adegan berbobot filosofis berikut ini. Ketika Alice tersesat di sebuah persimpangan di wonderland, ia bertanya kepada makhluk yang ada di pinggir jalan:"Saya harus ambil jalan yang mana?" Si makhluk balik bertanya:"Emangnya tujuan kamu ke mana?" Dengan bingung Alice bergumam:"Saya tidak tahu mau ke mana." Sambil tersenyum sinis si makhluk menimpali:"Kalau kamu tidak tahu tujuan kamu, ambil jalan yang mana pun silakan saja." Filosofi yang sangat mendalam: Pentingnya sebuah tujuan. Pesan filosofis tersebut juga penting dalam investasi. Investasi harus ada tujuannya. 

Versi moderen dari filosofi pentingnya tujuan tergambar pada Gambar 1. Seandainya ada sebuah truk tiba di persimpangan yang memiliki lampu lalulintas yang bertumpuk-tumpuk seperti terlihat di Gambar 1. Tak pelak lagi, si pengemudi akan sangat gamang dan bingung. Masing-masing lampu memberi sinyal yang berbeda, bahkan bisa saling bertentangan. jadi harus ikut sinyal lampu yang mana? Meskipun gambar tersebut hanya untuk lucu-lucuan saja, sebenarnya dari gambar tersebut ada pelajaran menarik bagi pengelolaan dana anda.

Tujuan SMARTER
Sebagai seorang investor, anda adalah supir pengambil keputusan yang mengarahkan truk dana investasi anda. Lampu lalu lintas adalah kemauan banyak orang yang ditawarkan atau bahkan hendak dipaksakan terhadap dana anda. Kolega anda, penjual produk investasi / asuransi, saudara anda, tetangga anda, memiliki intensi, harapan, dan permintaan yang berbeda-beda terhadap anda. Bila anda sendiri tidak jelas tentang tujuan investasi anda, maka investasi anda akan babak belur menjadi korban tarik-menarik dan benturan kepentingan dari banyak orang.

Tanpa tujuan yang jelas, investor akan cenderung terombang-ambing berinvestasi di instrumen investasi yang tidak menentu dengan hasil akhir yang tidak jelas pula manfaatnya. Akhirnya, semuanya terjadi by accident, bukan by design. Untuk menghindari situasi yang tidak keruan itu, investor harus memiliki tujuan yang jelas.
Seperti filem-filem Disney, investasi terkait erat dengan impian. Investor seolah berada di dalam kancah impian Investment Wonderland dengan segala keajaiban dan ketidakpastian yang bisa muncul sewaktu-waktu di banyak persimpangan jalan yang ada. Dalam situasi ini, tujuan yang jelas akan menjadi kompas penunjuk arah yang penting

Gambar 1. Truk di persimpangan jalan

Tujuan merupakan terjemahan dari impian jangka sangat panjang investor. Impian bisa digantungkan setinggi bintang di langit. Kendati begitu, impian, harus diterjemahkan ke dalam target-target jangka pendek, menengah, dan panjang yang membumi. Untuk memudahkan kita mengingat pentingnya tujuan yang jelas, saya usulkan kata kunci SMARTER. Secara harafiah, dalam Bahasa Inggris kata SMARTER berarti lebih cerdas. Dalam tulisan ini, kata SMARTER merupakan singkatan dari tujuh kata: Specific, Measurable, Actionable, Realistic, Time bound, Encouraging, Rewarding.
Specific: Ditetapkan secara khusus (customized, tailormade) untuk individu tertentu, bukan sekadar salinan (copy cat) dari individu lain. 
Measurable: Merupakan suatu acuan yang terukur dengan indikator pencapaian yang jelas.
Actionable: Harus bisa diterjemahkan ke dalam rencana aksi yang nyata. 
Realistic: Penetapan tujuan harus bisa dicapai, jangan seperti punguk merindukan bulan, sesuai sumber daya yang dimiliki, dan pencapaiannya harus sejalan dengan visi/misi,
Time-bound: Mempunyai batas waktu yang jelas. Dalam penetapan sasaran individu, target waktu masing-masing haruslah tergambar melalui milestone pencapaian sasaran, 
Encouraging: Memiliki `greget' yang membuat kita termotivasi untuk mencapainya,
Rewarding: Pencapaiannya menimbulkan kepuasan yang besar. 

Bila ditanya tujuan berinvestasi, banyak orang menjawab: agar punya uang banyak. Jawaban itu belum SMARTER. Misalnya saja, apa yang dimaksud dengan uang banyak? Kapan tujuan itu ingin dicapai? Belum jelas apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan itu! Berikut ini contoh tujuan yang lebih SMARTER: 10 tahun dari sekarang memiliki rumah minimalis bertingkat 2 di atas lahan seluas 500 m2 di lingkungan asri dan aman di daerah Jakarta Timur dalam radius 3 km dari jalan tol. 

Tujuan yang SMARTER merupakan pra syarat agar investor bisa mengembangkan kemakmurannya secara optimal dan tetap bisa nyaman selama prosesnya maupun saat hasil investasi terealisasi. So, if you want to be a successful investor … Be smarter, and have SMARTER goals! Welcome to Investment Wonderland, selamat berinvestasi!

INVESTMENT WONDERLAND
Prof. Roy Sembel, Ph.D
Direktur Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange / JFX)
Guru Besar FE UKI Jakarta
Penulis Buku `The Art of BEST WIN (BEcoming, Smarter, Tougher, and Wiser, INvestors)'

No comments: