Friday, October 28, 2011

Jujur perlu tidak?


ketika sedang berbincang dan sedang pergi ke rapat, salah satu teman menyeletuk, haruskah kita jujur dalam berdagang? maksudnya?? (pikir saya), seringkali yang dilihat adalah orang sering kali mengurangi timbangan atau mengurangi isi. sehingga jualan menjadi tidak sesuai dengan apa yang diomongkan, misal ini 2 kg (padahal sudah dikurangi 1 ons timbangannya) atau 1 pak (isi 100 tapi dikurangi 2).

menurut pengalaman saya, itu sering terjadi dan bukan berarti dikemudian hari tidak terjadi lagi, akan ada kemungkinan terjadi lagi. seperti yang terjadi waktu saya membeli beberapa jenis barang kemudian dengan beberapa jenis ukuran, itu terjadi banyak sekali barang yang tidak sesuai beratnya, misal paku 5 kg, isi nya cuma 4.5 kg (alasannya dari pabrik kadang datang tidak sesuai ukuran / atau mengurangi isi) ya jadi kalau beli 30kg saya harus beli 3 kg untuk memenuhi kekurangannya, karena saya supply ke perusahaan asing, (selain soal ketepatan dalam mensupply, saya ya pusing juga kalau di antar kesana trus tiba2 di tolak, berapa ongkos yang harus saya tanggung kalau ditolak oleh tim Acceptance-nya) 

kalau menurut teman saya, dia sering lihat dan mengalami kalau terima barang juga kadang tidak benar-benar segitu hasilnya. sering juga bahan yang dikirim kurang. ya kalau memang benar dari pabrik kirim segitu ya kita juga setting harga sesuai kebutuhan margin kita. bukannya kita ikut kurangin barang juga, memang ada yang seperti itu dan saya tahu ada yang seperti itu. alasannya yah sesuai di atas tadi, karena dari pabrik tidak pernah sama nilai yang dikirim jadi saya juga harus kurangi (begitulah alasannya).

for me, saya tidak mengurangi atau macam2 dengan hal itu, ayah saya juga mengajari demikian jadi didikan saya bukan seperti itu. sekarang kalau orang-orang seperti itu bagaimana? itu urusan mereka, bukan urusan anda. kalau semua orang seperti itu, toh anda sendiri ga rugi kalau anda tidak seperti itu, lambat laun orang jadi tahu kalau anda jualan bener-bener jujur.

memang ga kelihatan kalau dalam waktu dekat, pasti yang ngurangin timbangan /barang itu ya cepat kaya, tapi toh lambat laun orang juga pasti tahu. jadi menurut saya sebaiknya jangan, kalau bisa dihindari di hindari, toh juga dengan penjelasan sebenarnya orang juga mengerti kok, coba saja kasih penjelasan. toh itu semua butuh proses, pada saatnya orang juga bakal tahu, (kalau orang mau lihat faktor harga biasanya pasti cari yang murah, ya biarkan dia mencoba toh lama-lama ntar dia bisa tahu kualitas seperti apa. sama seperti contoh pelajaran seharga Rp. 115 rb saya, beli dompet aspal, ya hasilnya ya seperti itu, kelihatan kok beda nya.

pengalaman itu mengajarkan saya banyak hal, salah satu nya "ada harga, ada rupa" ini pepatah jawa, saya lupa bahasa jawa nya, hehe.. jadi ada harga yang harus dibayar, tidak dapat dipungkiri. 

semoga bermanfaat.

No comments: