Saturday, September 7, 2013

Lazy Trader - Secundo Lee

Pembahasan buku tersebut menceritakan pengalaman dia dalam trading dan bagaimana pemahaman yang benar mengenai trading forex itu sebenarnya. Bagi sebagian besar orang yang saya kenal dan kebanyakan yang ada dilapangan, trading forex bagi mereka adalah harus menatap monitor secara terus menerus setiap saat, tentunya itu tidak masalah bagi yang sanggup. Tetapi bukan seperti demikian yang seharusnya terjadi, trading seharusnya tidak rumit, sederhana itulah yang coba di jelaskan dalam buku “Lazy Trader – Genius Trader”. Trading seharusnya sederhana dijelaskan didalam buku tersebut bahwa kita sebenarnya tidak perlu harus memonitor terus menerus kalau ada alat bantu cerdas (Inem - yang disebutkan buku ini).

Ada beberapa alat bantu cerdas yang diciptakan oleh Pak Secundo selama perjalanan beliau dalam mempelajari dan trading dalam valuta asing ini. Dengan berbekal berbagai pengalaman, bahan bacaan online dan buku serta basic IT membuat beliau cukup ahli untuk membuat sebuah program self-learning bernama Amygdala-Buzz (selengkapnya anda bisa membaca bukunya)

Pertama kali mendengar Secundo Lee saya pikir dia orang asli Singapore atau Malaysia, tidak sangka ternyata dia orang Indonesia. Perkenalan dengan secundo lee sebenarnya sudah saya ketahui beberapa tahun yang lalu dari website nya entah secundolee.com atau amygdalabuzz, entah bagaimana saya bisa langsung menuju ke sana pada saat itu. Tepatnya saya lupa mungkin antara 2-3 tahun yang lalu, sebelumnya saya mengetahui forex jauh sudah lama, mungkin bersamaan dengan saya mengenal saham, sekitar 2004. Dulu trading platform-nya tidak secanggih sekarang dan tentunya pengetahuan forex masih terbatas saat itu, kebanyakan buku juga hanya menjelaskan mengenai teori dan dasar-dasarnya teknikal saja.

Karena keterbatasan itu saya mencoba untuk mencari tahu dan menemukan website marketiva, sekarang menjadi AGEA. Disitulah saya belajar untuk main forex pertama kalinya. Saya ingat diberikan bonus usd 5 untuk trade pertama kali. Mencoba pertama kali tentunya sangat menguntungkan, bahkan salah satu teman saya mampu membuatnya menjadi 2x lipat hanya dalam hitungan mingguan kalau saya tidak salah. Ketertarikan itu saya pendam sementara karena banyak factor, salah satunya adalah karena factor infrastruktur yang belum memadai serta dana yang belum cukup (setahu saya dulu untuk deposit dana diperlukan dana yang cukup besar, biaya koneksi internet dan dulu saya cuma anak ingusan baru gede, mau cari kemana duit segitu besar?) niatan itu saya urungin terlebih dahulu sambil mencari waktu yang tepat, entah kapan.

Either way, dengan berjalannya waktu melihat dari perkembangan dari komunitas yang dibentuk (fxpod) dan adanya dukungan dari berbagai tools, plus ini yang terpenting adalah bukan janji keuntungan yang ditawarkan atau robot yang ditawarkan yang dapat sukses seperti yang saya alami baru-baru ini (tidak ada cara instan bro and sis, ya I know I’m still learning), bukan janji muluk-muluk seperti yang biasa ditawarkan pada seminar-seminar atau workshop-workshop. sesuai motto-nya memberikan edukasi secara netral mengenai forex, pendidikan forex yang benar tanpa ada embel-embel lainnya. memang edukasi yang terpenting adalah pengalaman yang harus kita alami sendiri selain tools yang tepat dan belajar dari orang lain, mentor maupun teman sharing.

"Trading FOREX bukan duduk dan memantau pasar terus-menerus, tapi trading adalah merencanakan dan mengeksekusinya dengan cara yang cerdas", Secundo Lee

Semoga bermanfaat.

1 comment:

Nanung Nur Zula said...

betul sekali bos, memang harusnya trading begitu