Wednesday, January 15, 2014

Dana yang dipakai untuk masuk ke dalam pasar modal?

salah satu teman saya ketika berbincang-bincang, sebut namanya kumbang (sesudah nama bunga, kini nama serangga, hehe) berencana akan menarik dana-nya dari akun yang sudah di taruhnya. awalnya saya agak bingung tetapi setelah mendengar alasannya akhirnya saya mengerti. yang ingin dibahas adalah bukan kenapa dia menarik dananya atau mengapa dia menarik dananya, itu adalah alasan pribadi masing-masing individu. tidak ada urusannya dengan kita.

lalu apa yang mau dibahas kalau begitu? dana yang dipakai untuk trading atau investasi, itu pokok pembahasannya.
source : google & forbes
tentunya saat ini sudah banyak sekali orang-orang terutama di kota besar maupun kota yang akan berkembang menjadi besar sudah banyak mendengar dan mengetahui baik dari seminar, workshop, berita-berita mengenai pasar modal atau bahkan sudah banyak yang bermain di pasar modal.

Saham-saham tertentu yang diperdagangkan di bursa yang dalam 1 hari bisa mengalami kenaikan sebesar 5-10% bahkan bisa lebih dari itu. alhasil hal ini memicu euforia bahwa ada bidang tertentu yang dapat menghasilkan keuntungan besar. mulailah banyak yang menggunakan dana hasil tabungan atau deposito, atau mungkin dana pinjaman dari IMF (istri, mertua, famili ;p) untuk memulai pasar modal. kemudian dengan berbekal berita atau rumor atau katanya punya orang dekat, atau mengikuti yang punya teman pemain lama, berharap dapat membagi tips kepada yang bersangkutan untuk dapat terjun ke pasar modal.

menurut pengalaman yang pernah di sharing ke saya, kita hendaknya berhati-hati dalam mengalokasikan dana kita untuk bermain di pasar modal (saham). dana dari IMF (Istri, Mertua, sanak Famili), tabungan, maupun deposito hendaknya di hindari untuk digunakan dalam pasar modal, terlebih apalagi untuk para pemula. hal ini untuk mencegah hal-hal yang mendadak yang diperlukan yang tiba-tiba bisa saja muncul. ketika kita tidak ada posisi di suatu saham, tidak ada masalah, begitu pula ketika anda sedang mendapatkan untung, mungkin anda bisa langsung jual. tetapi bagaimana kalau kebetulan posisi anda ternyata lagi rugi secara kertas dan anda yakin sekali bahwa hal itu bisa kembali ke harga yang anda sudah tentukan. akan sangat konyol sekali kalau anda harus menjualnya karena dana tersebut harus digunakan.

pada umumnya penggunaan alokasi dana adalah sebagai berikut :
apabila anda seorang karyawan, pertama kali adalah gaji : xxx juta langsung dipotong segala macam pengeluaran
a. kebutuhan utama (rumah tangga : telpon, listrik, air, keamanan, gas, menabung)
b. kebutuhan sekunder (layanan tv kabel, internet, pembantu)
c. kebutuhan tersier (cicilan mobil, cicilan rumah, cicilan kartu kredit, cicilan hp, cicilan lain-lain)

saya sengaja meletakkan tabungan di kebutuhan utama karena seperti yang harus diajarkan banyak perencana keuangan, kita harus membayar diri kita terlebih dahulu. nah biasanya nih yang saya ketahui adalah uang tabungan itu lah yang di gunakan untuk masuk ke pasar modal.

pertanyaan selanjutnya, boleh dunk tabungan itu digunakan untuk masuk ke pasar modal? boleh-boleh saja, sah-sah saja. tetapi kalau boleh jangan 100% dana anda masuk ke saham, kenapa? karena itu tadi, 1. itu dana tabungan anda. 2. saham ini tidak bisa diprediksi kapan anda mau jual dan kapan anda mau beli. jadi sebaiknya alokasi dana itu lah yang perlu anda pertimbangkan.

lalu berapakah idealnya modal yang diperlukan untuk masuk ke pasar modal? pertanyaan yang sulit dijawab karena setiap individu berbeda kebutuhan finansialnya. nah kita sudah diuntungkan dari perubahan fraksi dari BEI sehingga dengan dana kecil dibawah 1 juta pun anda sudah bisa memiliki saham. sehingga sekarang anda pasti bertanya2, bagaimana bisa saya meraup untung besar kalau dana yang saya gunakan kecil?

saya sarankan kalau baru pertama kali terjun ke pasar modal, sebaiknya anda belajar dulu bagaimana situasi bursa itu seperti apa, pelajari dulu strategi apa. saya tahu memang gregetan kalau anda punya dana lebih tetapi dengan menggunakan pembenaran anda membeli semua saham yang kelihatannya bagus. kembali ke posisi tadi, iya kalau untung yah syukur, tetapi bagaimana kalau rugi? dan anda butuh dana cepat karena kebutuhan mendadak?

untungnya si kumbang kebetulan tadi tidak mengalami kerugian apapun malah profit nya sudah digunakan untuk digunakan kembali ke dalam saham-saham yang akan di tradingkan, akhirnya saya terinspirasi untuk berbagi kisah dan cerita bahwa dengan belajar mengalokasikan dana kita juga akan sedikit lebih tenang dalam trading atau berinvestasi, karena anda sendiri akan belajar lebih banyak mengenai strategi trading, analisa dan mana berita yang harus di cermati, mana yang merupakan rumour.

trust me, kalau kamu ingin mencari untung, kamu harus benar-benar memperhatikan modal anda terlebih dahulu dan itu adalah alokasi dana.

semoga bermanfaat.

No comments: