Saturday, January 25, 2014

Harga murah, apa hubungannya dengan investasi / pasar modal?

saya sedang menikmati jalan-jalan sekalian mencari barang bersama pasangan saya. cukup lama kami berkeliling di kota balikpapan mencari beberapa barang kebutuhan sehari-hari dan sekaligus persiapan acara kami.

sewaktu saya berkeliling dan melihat-lihat barang-barang di salah satu hipermarket (perusahaan nya tercatat di BEI, M**A, selanjutnya saya sebut MA), saya sedikit terkejut melihat selisih harganya, ada beberapa yang termurah pada item-item tertentu. sebelumnya beberapa minggu yang lalu saya sudah berkeliling dan melihat dari perusahaan consumer good yang baru saja terdaftar di BEI (R**C, selanjutnya saya sebut RC). bahkan beberapa hari yang lalu saya pun sempat berbelanja di salah satu supermarket yang sudah lama beroperasi tetapi sekarang sudah menggunakan desain baru (H**O, selanjutnya akan saya sebut HO). tidak lupa juga ada supermarket lokal yang lumayan bagus Y**A, kita sebut saja YA.

apa yang ingin saya bahas disini? lagi iseng keliling supermarket, swalayan dan hipermarket? ga juga sih, kebetulan lagi sedang berencana berbelanja dan kebetulan terinspirasi saja. lalu apa hubungannya dengan investasi? sebelumnya saya ingin tarik ke belakang terlebih dahulu, dulu waktu masih sendiri, saya tidak begitu memikirkan mengenai pergi berbelanja. paling ke hipermarket atau supermarket tujuannya adalah membeli barang tetapi sifatnya bukanlah yang terus menerus (continue) dan kalau pun beli biasanya pemakaian barang-barang (seperti kecap, sambal, bumbu masak, kecuali mie instan, maklum jomblo) tersebut kerap kali dapat dihitung secara kasaran, dalam arti penggunaannya tidak terlalu sering, hanya bila kepingin memasak tetapi biasanya jarang sekali karena dulu jaman kuliah mie instan merupakan salah satu produk kesukaan saya ketika kelaparan atau menipisnya kantong saya :D.

dulu daftar belanja saya tidak begitu banyak, paling hanya membeli yang diperlukan dan tidak setiap bulan pembeliannya. dulu saya tidak begitu memperhatikan jumlah (ya iyalah dulu nilainya masih kecil) tetapi sekarang setelah berkeluarga, saya mulai sedikit memperhatikan pengeluaran saya, anggaran saya harus menyesuaikan pengeluaran dan keuangan kami dan mengatur jadwal belanja rutin kami.
oke, hubungannya lagi dengan harga murah dengan investasi? ini sebenarnya gara-gara saya melihat salah satu item X di HO lebih mahal dari MA, dan dengan item yang sama, saya melihat harga menjadi lebih murah di supermarket YA. saya dan pasangan saya tentunya berburu dan tertarik untuk mencari mana selisih harga yang termurah dan perburuan itu lah yang mengantar ke judul kita diatas..

apa hubungannya sebenarnya dengan investasi di pasar modal / saham? mencari harga murah di saham sebenarnya kurang lebih hampir sama dengan anda mencari harga murah sebuah barang di beberapa supermarket tadi. melakukan riset, memilih supermarket dan memilih item nya.

saya terinspirasi untuk menulis ini karena saya sedikit kaget juga bahwa saya secara sadar harus berburu barang murah karena adanya money management (anggaran keuangan / ADRT) yang sudah saya atur di dalam kehidupan saya (penyesuaian dari jomblo menjadi ada partner sekarang). penyesuaian ini juga yang membuat saya harus berpikir kapan waktu yang tepat untuk berbelanja dan kapan waktu untuk survei. oke mari kita lanjutkan hubungan antara berburu barang murah dengan saham yaitu :

1. riset lapangan, dalam hal ini kami berusaha untuk mulai secara rutin berkeliling mencari produk-produk lalu mencoba membandingkannya dengan tempat lain. melihat barang yang sama (bahkan sampai ke expire date nya)
2. waktu riset, ini biasanya berpengaruh pada weekend karena perusahaan retail kadang memberikan weekend sale atau buy 2 get 1 free on different day, jadi kita harus memilih barang apa dan waktu untuk melakukan riset.

nah dari 2 poin di atas, mungkin ada yang penasaran kok sampe segitunya sih melakukan riset? ya itu tadi bro and sis, karena penyesuaian anggaran, hehe jadi kita harus sedikit pintar dalam menyiasati pengeluaran kita dan salah satu prakteknya adalah mencari barang sama dengan harga terendah.

hubungannya dengan saham adalah bahwa kalau kita rajin melakukan riset sebenarnya kita bisa mendapatkan harga murah dari sebuah saham, anda hanya harus cukup rajin untuk melakukan riset seperti membaca, melakukan analisa, mencari tahu informasi terbaru mengenai sebuah industri dan lain sebagainya. semua hal itu pada titik tertentu akan membuat anda "aha" terhadap suatu saham tertentu. bagaimana memulainya? anda bisa memulainya dari huruf paling pertama yaitu "A"

sebagai contoh, cukup anda melihat-lihat saja disekeliling produk-produk yang sering dipakai oleh banyak konsumen, lalu lakukan saja riset kecil-kecilan seberapa sering konsumen menggunakannya, perusahaan mana yang memproduksinya dan sebagainya.

contoh lain, pernah kah anda menyadari bahwa setiap kali ada bencana, pasti salah satu emiten sahamnya bisa naik beberapa persen sebelum kembali ke harga normal atau pada menjelang hari raya agama tertentu, ada lonjakan yang tidak normal dari sebuah emiten ? (just do your homework./ research then you will understand what i meant)

pertanyaan selanjutnya, apakah harga murah itu kalau harganya 50 perak, kalau gitu ga perlu riset tinggal lihat saja mana yang paling murah dan kita beli.. anak kecil juga bisa.. setuju saya kalau yang dicari harga murah seperti itu. tetapi harga murah ini dilihat dari valuasi-nya (wah nyentuh analisa fundamental nih, padahal saya juga ga gitu mendalaminya), nah ini lah yang disebut riset, cari tahu dulu lakukan riset terlebih dahulu.

harga sebuah saham bukanlah dilihat harga doank, ada hal-hal lain yang menjadi pertimbangan bahwa itu termasuk dalam harga yang murah. jadi sekali lagi ini menekankan bahwa kita harus rajin melakukan riset terlebih dahulu.

semoga bermanfaat.

Disclaimer On..

Segala tulisan yang ada di atas ini merupakan hasil riset pribadi dan tidak dimaksudkan sebagai suatu anjuran atau saran untuk membeli atau menjual suatu instrumen investasi (saham, forex, dll). Investor (pemilik investasi) maupun trader harus menyadari resiko tindakannya. Segala keputusan dalam membeli atau menjual suatu instrumen investasi memiliki resiko yang harus dipahami sebelum pengambilan keputusan.
Penulis tidak bertanggung jawab terhadap kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang yang timbul dari tindakan membeli atau menjual instrumen investasi. Rencanakan investasi/trading anda dengan baik dan dengan kesadaran penuh serta Tanggung Jawab pribadi. Keputusan anda adalah tanggung jawab anda sendiri.
Semua isi dari blog ini baik berupa tulisan, data, suara, kata – kata, text, kalimat, grafik, chart, percakapan, bukan merupakan suatu ajakan untuk membeli atau menjual suatu instrumen investasi. SETIAP KEPUTUSAN INVESTASI MENJADI TANGGUNG JAWAB PIHAK PEMILIK INVESTASI ATAU PEMILIK MODAL.

No comments: