Di suatu hutan hiduplah sekelompok monyet. Pada suatu hari, tatkala mereka tengah bermain", tampaklah oleh mereka sebuah tempurung kelapa yg berlubang sempit. Di dalam batok kelapa itu ada kacang yg sudah dibubuhi dgn aroma yg disukai monyet. Rupanya batok kelapa itu adlh perangkap yg ditaruh disana oleh seorang pemburu.
Salah seekor monyet muda mendekat dan memasukkan tangannya ke dlm lubang sempit di kelapa itu utk mengambil kacang" tsb. Akan tetapi, tangannya yg terkepal menggenggam kacang tdk dapat dikeluarkan dari sana karena kepalan tangannya lebih besar daripada celah di tempurung kelapa itu. Monyet ini meronta" utk mengeluarkan tangannya itu,namun tetap saja gagal.
Seekor monyet tua menasihati monyet muda itu: "Lepaskan kepalanmu! Lepaskan kacang itu, kamu akan terlepas dgn mudah!" Namun monyet muda itu tidak mengindahkan anjuran tsb,tetap saja ia bersikeras meraup kacang itu.
Beberapa saat kemudian,sang pemburu datang dari kejauhan. Sang monyet tua kembali menyerukan nasihatnya:"Lepaskan kepalanmu sekarang jg agar kamu bebas!" Monyet muda itu panik,namun tetap saja ia bersikeras utk mengambil kacang itu. Akhirnya,ia pun tertangkap oleh sang pemburu.
Demikianlah,kadang kita jg sering mencengkeram dan tdk rela melepaskan hal" yg sepatutnya kita lepaskan: ketamakan,kemarahan,kebencian,iri hati,dan sebangsanya. Apabila kita tetap tak bersedia melepas,tatkala kematian datang "menangkap" kita, semuanya akan terlambat sudah.
Bukankah lebih mudah jika kita melepaskan setiap masalah yg lampau, dan menatap hari esok dgn lebih cerah? Bukankah dunia akan menjadi lebih indah jika kita bisa melepaskan "kepalan" kita dan membagi kebahagiaan dgn orang lain?
Semoga semua makhluk berbahagia...
dr berbagai sumber.
Menyadari Hidup Saat Ini, bukan apa yang SUDAH terjadi dan bukan apa yang AKAN terjadi . . .
Wednesday, December 29, 2010
Monday, December 27, 2010
jangan menunggu
Jangan menunggu bahagia baru tersenyum.
tapi tersenyumlah, maka kamu kian bahagia
Jangan menunggu kaya baru bersedekah.
tapi bersedekahlah, maka kamu semakin kaya
Jangan menunggu termotivasi baru bergerak.
tapi bergeraklah, maka kamu akan termotivasi
Jangan menunggu dipedulikan orang baru kamu peduli,
tapi pedulilah dengan orang lain! maka kamu akan dipedulikan...
Jangan menunggu orang memahami kamu baru kita memahami dia,
tapi pahamilah orang itu, maka orang itu paham dengan kamu
Jangan menunggu terinspirasi baru menulis.
tapi menulislah, maka inspirasi akan hadir dalam tulisanmu
Jangan menunggu proyek baru bekerja.
tapi berkerjalah, maka proyek akan menunggumu
Jangan menunggu dicintai baru mencintai.
tapi belajarlah mencintai, maka kamu akan dicintai
Jangan menunggu contoh baru bergerak mengikuti.
tapi bergeraklah, maka kamu akan menjadi contoh yang diikuti
Jangan menunggu sukses baru bersyukur.
tapi bersyukurlah, maka bertambah kesuksesanmu
Jangan menunggu bisa baru melakukan,
tapi lakukanlah! Kamu pasti bisa!
Para Pecundang selalu menunggu Bukti dan Para Pemenang Selalu Menjadi Bukti
Seribu kata mutiara akan dikalahkan Satu Aksi Nyata!
WAIT LESS !... DO MORE...!!
tapi tersenyumlah, maka kamu kian bahagia
Jangan menunggu kaya baru bersedekah.
tapi bersedekahlah, maka kamu semakin kaya
Jangan menunggu termotivasi baru bergerak.
tapi bergeraklah, maka kamu akan termotivasi
Jangan menunggu dipedulikan orang baru kamu peduli,
tapi pedulilah dengan orang lain! maka kamu akan dipedulikan...
Jangan menunggu orang memahami kamu baru kita memahami dia,
tapi pahamilah orang itu, maka orang itu paham dengan kamu
Jangan menunggu terinspirasi baru menulis.
tapi menulislah, maka inspirasi akan hadir dalam tulisanmu
Jangan menunggu proyek baru bekerja.
tapi berkerjalah, maka proyek akan menunggumu
Jangan menunggu dicintai baru mencintai.
tapi belajarlah mencintai, maka kamu akan dicintai
Jangan menunggu contoh baru bergerak mengikuti.
tapi bergeraklah, maka kamu akan menjadi contoh yang diikuti
Jangan menunggu sukses baru bersyukur.
tapi bersyukurlah, maka bertambah kesuksesanmu
Jangan menunggu bisa baru melakukan,
tapi lakukanlah! Kamu pasti bisa!
Para Pecundang selalu menunggu Bukti dan Para Pemenang Selalu Menjadi Bukti
Seribu kata mutiara akan dikalahkan Satu Aksi Nyata!
WAIT LESS !... DO MORE...!!
Power of Giving - Memberi lebih dulu
Seorang pria paruh baya mempunyai sebuah toko makanan ternak yang tidak begitu laku Makin hari makin sedikit orang yang beli pakan ternak, Dalam keputusasaanya Pria tersebut mendapat ide gila yaitu menginvestasikan 50 dolar (uang yang cukup banyak pada zaman itu) Untuk membeli 1000 ekor Anak ayam. Para tetangganya langsung mengejek & menganggap pria itu gila.
Jual pakan ayam saja, Tidak bisa, apalagi jual anak ayam. Mereka lebih heran lagi ketika tahu bahwa pria ini tidak menjual anak ayam tersebut. Sebaliknya ia memberikan anak2 ayam tersebut secara GRATIS kepada pembeli pakan ternaknya Benar2 Gila! mereka berpikir, tokonya mau bangkrut, malah beli banyak anak ayam, Terus membagi bagikan anak ayam tersebut secara Gratis.
Mana ada pebisnis waras yang melakukan itu? Nyatanya, setelah ada program gratis anak ayam tersebut, mulai banyak orang beli ditokonya Semakin hari ternyata tokonya semakin laris saja. Selidik ternyata pembeli yang menerima Anak ayam gratis itu kembali lagi.
Mengapa bisa demikian?
Tentu saja mereka beli makanan ayam untuk anak ayam gratisan itu
Apa pesan moral dari cerita tersebut diatas ?
Jangan pernah takut untuk memberi karena memberi adalah langkah pertama untuk kita menerima "Sayangnya banyak orang selalu berpikir yang sebaliknya Menerima dulu , baru berpikir untuk memberi" Ini yang membuat kita tidak mengalami terobosan apa2 dalam hidup ini Mana ada petani yang mengharapkan untuk menuai padahal ia tidak pernah menabur sebelumnya ?
Selama ada kesempatan, jadilah orang yang murah hati,
Beri kebaikan
Beri perhatian
Beri dan beri
Jangan hanya Beri jika ada keuntungan saja untuk kita
Ingatlah bahwa hidup ini seperti Gema
Apa yang kita keluarkan akan kembali kepada kita
Apa yang kita berikan akan kita dapatkan kembali, bahkan berkali kali lipat dari apa yang kita berikan
Mari selalu melakukan kebaikan
Jauhkan Rasa Iri hati
Menabur yang baik
Tentu akan menuai kebaikan
Selamat memberi !
Jual pakan ayam saja, Tidak bisa, apalagi jual anak ayam. Mereka lebih heran lagi ketika tahu bahwa pria ini tidak menjual anak ayam tersebut. Sebaliknya ia memberikan anak2 ayam tersebut secara GRATIS kepada pembeli pakan ternaknya Benar2 Gila! mereka berpikir, tokonya mau bangkrut, malah beli banyak anak ayam, Terus membagi bagikan anak ayam tersebut secara Gratis.
Mana ada pebisnis waras yang melakukan itu? Nyatanya, setelah ada program gratis anak ayam tersebut, mulai banyak orang beli ditokonya Semakin hari ternyata tokonya semakin laris saja. Selidik ternyata pembeli yang menerima Anak ayam gratis itu kembali lagi.
Mengapa bisa demikian?
Tentu saja mereka beli makanan ayam untuk anak ayam gratisan itu
Apa pesan moral dari cerita tersebut diatas ?
Jangan pernah takut untuk memberi karena memberi adalah langkah pertama untuk kita menerima "Sayangnya banyak orang selalu berpikir yang sebaliknya Menerima dulu , baru berpikir untuk memberi" Ini yang membuat kita tidak mengalami terobosan apa2 dalam hidup ini Mana ada petani yang mengharapkan untuk menuai padahal ia tidak pernah menabur sebelumnya ?
Selama ada kesempatan, jadilah orang yang murah hati,
Beri kebaikan
Beri perhatian
Beri dan beri
Jangan hanya Beri jika ada keuntungan saja untuk kita
Ingatlah bahwa hidup ini seperti Gema
Apa yang kita keluarkan akan kembali kepada kita
Apa yang kita berikan akan kita dapatkan kembali, bahkan berkali kali lipat dari apa yang kita berikan
Mari selalu melakukan kebaikan
Jauhkan Rasa Iri hati
Menabur yang baik
Tentu akan menuai kebaikan
Selamat memberi !
Friday, December 24, 2010
kopi dan cangkir
Dlm sebuah acara reuni, beberapa alumni Univesitas Barkeley, california menjumpai dosen kampus mereka dlu.Melihat para alumni tsb ramai2 membicarakan kesuksesan mereka, profesor tsb sgr ke dapur dan mengambil seteko kopi panas dan beberapa cangkir kopi yg berbeda-beda. Mulai dari cangkir yg terbuat dr kristal, kaca, melamin dan plastik. Profesor tsb menyuruh para alumni untk mengambil cangkir & mengisinya dgn kopi.
Setelah masing2 alumni sdh mengisi cangkirnya dgn kopi, profesor tsb berkata, "Perhatikanlah bahwa kalian smua memilih cangkir2 yg bagus dan kini yg tersisa hanyalah cangkir2 yg murah dan tdk menarik. Memilih hal yg terbaik adalah wajar & manusiawi. Namun persoalannya,ketika kalian tdk mendptkan cangkir yg bagus perasaan kalian mulai terganggu. Kalian secara otomatis melihat cangkir yg dipegang orang lain & mulai membandingkan cangkir kalian. Pikiran kalian terfokus pd cangkir, padahal yg kalian nikmati bknlah cangkirnya melainkan kopinya."
Hidup kita seperti kopi dlm analogi tsb di atas,sedangkan cangkirnya adlh pekerjaan, jabatan, dan harta benda yg kita miliki. Pesan moralnya, jangan pernah membiarkan cangkir mempengaruhi kopi yg kita nikmati. Cangkir bukanlah yg utama, kualitas kopi itulah yg terpenting. Jgn berpikir bahwa kekayaan yg melimpah, karier yg bagus & pekerjaan yg mapan merupakan jaminan kebahagian. Itu konsep yg sangat keliru. Kualitas hidup kita ditentukan oleh "Apa yg ada di dalam" bukan "Apa yg kelihatan dari luar". Apa gunanya kita memiliki segalanya, namun kita tdk pernah merasakn damai, sukacita, dan kebahagian di dalam kehidupan kita? Itu sangat menyedihkan, karena itu sama seperti kita menikmati kopi basi yg disajikan di sebuah cangkir kristal yg mewah dan mahal.
"Kunci menikmati kopi bukanlah seberapa bagus cangkirnya, tetapi seberapa bagus kualitas kopinya."
Setelah masing2 alumni sdh mengisi cangkirnya dgn kopi, profesor tsb berkata, "Perhatikanlah bahwa kalian smua memilih cangkir2 yg bagus dan kini yg tersisa hanyalah cangkir2 yg murah dan tdk menarik. Memilih hal yg terbaik adalah wajar & manusiawi. Namun persoalannya,ketika kalian tdk mendptkan cangkir yg bagus perasaan kalian mulai terganggu. Kalian secara otomatis melihat cangkir yg dipegang orang lain & mulai membandingkan cangkir kalian. Pikiran kalian terfokus pd cangkir, padahal yg kalian nikmati bknlah cangkirnya melainkan kopinya."
Hidup kita seperti kopi dlm analogi tsb di atas,sedangkan cangkirnya adlh pekerjaan, jabatan, dan harta benda yg kita miliki. Pesan moralnya, jangan pernah membiarkan cangkir mempengaruhi kopi yg kita nikmati. Cangkir bukanlah yg utama, kualitas kopi itulah yg terpenting. Jgn berpikir bahwa kekayaan yg melimpah, karier yg bagus & pekerjaan yg mapan merupakan jaminan kebahagian. Itu konsep yg sangat keliru. Kualitas hidup kita ditentukan oleh "Apa yg ada di dalam" bukan "Apa yg kelihatan dari luar". Apa gunanya kita memiliki segalanya, namun kita tdk pernah merasakn damai, sukacita, dan kebahagian di dalam kehidupan kita? Itu sangat menyedihkan, karena itu sama seperti kita menikmati kopi basi yg disajikan di sebuah cangkir kristal yg mewah dan mahal.
"Kunci menikmati kopi bukanlah seberapa bagus cangkirnya, tetapi seberapa bagus kualitas kopinya."
Friday, December 17, 2010
Dilema sebuah Kamera 550D or 7D Canon
selama ini saya suka sekali dalam menangkap sebuah momentum sebuah gambar kehidupan.
entah di waktu senggang atau bahkan di waktu mendadak yang kadang kala kita tidak sadar sedang melakukan kegiatan / pekerjaan
saya penasaran mengenai berbagai macam tipe-tipe camera, dan semakin diikuti semakin tidak mungkin dari sisi biaya, karena kemajuan teknologi berarti juga harga yang harus dibayar juga tidak murah. tetapi worth it sih, hanya saja ya itu tadi kalau kembali ke masalah investasi ternyata tidak mudah dan butuh penelitian dan pengecekan apabila kita ingin benar-benar mau serius menekuni hobby fotografi.
sumber pic
lalu apa yang harus saya lakukan? saya sedang dilema, itu saja intinya.
entah di waktu senggang atau bahkan di waktu mendadak yang kadang kala kita tidak sadar sedang melakukan kegiatan / pekerjaan
saya penasaran mengenai berbagai macam tipe-tipe camera, dan semakin diikuti semakin tidak mungkin dari sisi biaya, karena kemajuan teknologi berarti juga harga yang harus dibayar juga tidak murah. tetapi worth it sih, hanya saja ya itu tadi kalau kembali ke masalah investasi ternyata tidak mudah dan butuh penelitian dan pengecekan apabila kita ingin benar-benar mau serius menekuni hobby fotografi.
sumber pic
lalu apa yang harus saya lakukan? saya sedang dilema, itu saja intinya.
Wednesday, December 15, 2010
Pentingnya Sebuah Kesabaran
Di suatu sore, seorang anak datang kepada ayahnya yg sedang baca koran…
"Ayah, ayah" kata sang anak…
"Ada apa?" tanya sang ayah…..
"aku capek, sangat capek … aku capek karena aku belajar mati matian untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan menyontek…aku mau menyontek saja! aku capek. sangat capek…
aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja! …
aku capek, sangat capek …
aku capek karena aku harus menabung, sedang temanku bisa terus jajan tanpa harus menabung…aku ingin jajan terus! …
aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga lisanku untuk tidak menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati…
aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga sikapku untuk menghormati teman teman ku, sedang teman temanku seenaknya saja bersikap kepada ku…
aku capek ayah, aku capek menahan diri…aku ingin seperti mereka…mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayah ! .." sang anak mulai menangis…
Kemudian sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya sambil berkata " anakku ayo ikut ayah, ayah akan menunjukkan sesuatu kepadamu",
lalu sang ayah menarik tangan sang anak kemudian mereka menyusuri sebuah jalan yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang… lalu sang anak pun mulaimengeluh " ayah mau kemana kita?? aku tidak suka jalan ini, lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri. badanku dikelilingi oleh serangga,berjalan pun susah krn ada banyak ilalang…
aku benci jalan ini ayah" … sang ayah hanya diam.
Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah, airnya sangat segar, ada banyak kupu kupu, bunga bunga yang cantik, dan pepohonan yang rindang…
Pic
"Wwaaaah… tempat apa ini ayah? aku suka! aku suka tempat ini!" sang ayah hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan rerumputan hijau.
"Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah" ujar sang ayah, lalu sang anak pun ikut duduk di samping ayahnya.
" Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? padahal tempat ini begitu indah…?"
" Tidak tahu ayah, memangnya kenapa?"
" Itu karena orang orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal mereka tau ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar dalam menyusuri jalan itu"
" Ooh… berarti kita orang yang sabar ya yah?"
" Nah, akhirnya kau mengerti"
" Mengerti apa? aku tidak mengerti"
" Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh kesabaran dalam kujujuran, butuh kesabaran dalam setiap kebaikan agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi…
bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melawati ilalang dan kau pun harus sabar saat dikelilingi serangga… dan akhirnya semuanya terbayar kan?
ada telaga yang sangatt indah..
seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? kau tidak akan mendapat apa apa anakku, oleh karena itu bersabarlah anakku"
" Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar "
" Aku tau, oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar kau tetap kuat … begitu pula hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu, tapi… ingatlah anakku… ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat kau jatuh, suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri… maka jangan pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain,jadilah dirimu sendiri… " Ya ayah, aku tau.. aku akan dapat surga yang indah yang lebih indah dari telaga ini … sekarang aku mengerti …
terima kasih ayah , aku akan tegar saat yang lain terlempar "
Sang ayah hanya tersenyum sambil menatap wajah anak kesayangannya..
"Ayah, ayah" kata sang anak…
"aku capek, sangat capek … aku capek karena aku belajar mati matian untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan menyontek…aku mau menyontek saja! aku capek. sangat capek…
aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja! …
aku capek, sangat capek …
aku capek karena aku harus menabung, sedang temanku bisa terus jajan tanpa harus menabung…aku ingin jajan terus! …
aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga lisanku untuk tidak menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati…
aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga sikapku untuk menghormati teman teman ku, sedang teman temanku seenaknya saja bersikap kepada ku…
aku capek ayah, aku capek menahan diri…aku ingin seperti mereka…mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayah ! .." sang anak mulai menangis…
Kemudian sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya sambil berkata " anakku ayo ikut ayah, ayah akan menunjukkan sesuatu kepadamu",
lalu sang ayah menarik tangan sang anak kemudian mereka menyusuri sebuah jalan yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang… lalu sang anak pun mulaimengeluh " ayah mau kemana kita?? aku tidak suka jalan ini, lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri. badanku dikelilingi oleh serangga,berjalan pun susah krn ada banyak ilalang…
aku benci jalan ini ayah" … sang ayah hanya diam.
Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah, airnya sangat segar, ada banyak kupu kupu, bunga bunga yang cantik, dan pepohonan yang rindang…
Pic
"Wwaaaah… tempat apa ini ayah? aku suka! aku suka tempat ini!" sang ayah hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan rerumputan hijau.
"Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah" ujar sang ayah, lalu sang anak pun ikut duduk di samping ayahnya.
" Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? padahal tempat ini begitu indah…?"
" Tidak tahu ayah, memangnya kenapa?"
" Itu karena orang orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal mereka tau ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar dalam menyusuri jalan itu"
" Ooh… berarti kita orang yang sabar ya yah?"
" Nah, akhirnya kau mengerti"
" Mengerti apa? aku tidak mengerti"
" Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh kesabaran dalam kujujuran, butuh kesabaran dalam setiap kebaikan agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi…
bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melawati ilalang dan kau pun harus sabar saat dikelilingi serangga… dan akhirnya semuanya terbayar kan?
ada telaga yang sangatt indah..
seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? kau tidak akan mendapat apa apa anakku, oleh karena itu bersabarlah anakku"
" Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar "
" Aku tau, oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar kau tetap kuat … begitu pula hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu, tapi… ingatlah anakku… ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat kau jatuh, suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri… maka jangan pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain,jadilah dirimu sendiri… " Ya ayah, aku tau.. aku akan dapat surga yang indah yang lebih indah dari telaga ini … sekarang aku mengerti …
terima kasih ayah , aku akan tegar saat yang lain terlempar "
Sang ayah hanya tersenyum sambil menatap wajah anak kesayangannya..
Label:
Insipiration,
Knowledge,
Motivation,
Perbuatan Baik,
Spiritual
Kehilangan Sepasang Sepatu Tua
♡Suatu hari seorang bapak tua hendak menumpang bus. Pada saat ia menginjakkan kakinya ke tangga, salah satu sepatunya terlepas & jatuh ke jalan. Lalu pintu tertutup & bus mulai bergerak, sehingga ia tidak bisa memungut sepatu yg terlepas tadi. Si bapak tua itu dengan tenang melepas sepatunya yg sebelah & melemparkannya keluar jendela.
♡Seorang pemuda yg duduk dalam bus melihat kejadian itu, dan bertanya kepada si bapak tua, "Aku memperhatikan apa yg Anda lakukan Pak. Mengapa Anda melemparkan sepatu Anda yg sebelah juga ? "Si bapak tua menjawab,"Supaya siapapun yang menemukan sepatuku bisa memanfaatkannya."
♡Si bapak tua dalam cerita di atas memahami filosofi dasar dalam hidup - jangan mempertahankan sesuatu hanya karena kamu ingin memilikinya atau karena kamu tidak ingin orang lain memilikinya.
♡Kita kehilangan banyak hal di sepanjang masa hidup. Kehilangan tersebut pada awalnya tampak seperti tidak adil & merisaukan, tapi itu terjadi supaya ada perubahan positif yang terjadi dalam hidup kita.
♡Kalimat di atas tidak dapat diartikan kita hanya boleh kehilangan hal-hal jelek saja. Kadang, kita juga kehilangan hal baik.
♡Ini semua dapat diartikan :
supaya kita bisa menjadi dewasa secara emosional dan spiritual, pertukaran antara kehilangan sesuatu dan mendapatkan sesuatu haruslah terjadi.
♡Seperti si bapak tua dalam cerita, kita harus belajar untuk melepaskan sesuatu. Tuhan sudah menentukan bahwa memang itulah saatnya si bapak tua kehilangan sepatunya.
♡Berkeras hati & berusaha mempertahankannya tidak membuat kita atau dunia menjadi lebih baik. Kita semua harus memutuskan kapan suatu hal, suatu keadaan atau seseorang masuk dalam hidup kita, atau kapan saatnya kita lebih baik bersama yg lain.
♡Pada saatnya, kita harus mengumpulkan keberanian untuk melepaskannya.
♡Karena tiada badai yg tak berlalu. Tiada pesta yg tak pernah usai.Semua yg ada didunia ini tiada yg abadi. :)
♡Seorang pemuda yg duduk dalam bus melihat kejadian itu, dan bertanya kepada si bapak tua, "Aku memperhatikan apa yg Anda lakukan Pak. Mengapa Anda melemparkan sepatu Anda yg sebelah juga ? "Si bapak tua menjawab,"Supaya siapapun yang menemukan sepatuku bisa memanfaatkannya."
♡Si bapak tua dalam cerita di atas memahami filosofi dasar dalam hidup - jangan mempertahankan sesuatu hanya karena kamu ingin memilikinya atau karena kamu tidak ingin orang lain memilikinya.
♡Kita kehilangan banyak hal di sepanjang masa hidup. Kehilangan tersebut pada awalnya tampak seperti tidak adil & merisaukan, tapi itu terjadi supaya ada perubahan positif yang terjadi dalam hidup kita.
♡Kalimat di atas tidak dapat diartikan kita hanya boleh kehilangan hal-hal jelek saja. Kadang, kita juga kehilangan hal baik.
♡Ini semua dapat diartikan :
supaya kita bisa menjadi dewasa secara emosional dan spiritual, pertukaran antara kehilangan sesuatu dan mendapatkan sesuatu haruslah terjadi.
♡Seperti si bapak tua dalam cerita, kita harus belajar untuk melepaskan sesuatu. Tuhan sudah menentukan bahwa memang itulah saatnya si bapak tua kehilangan sepatunya.
♡Berkeras hati & berusaha mempertahankannya tidak membuat kita atau dunia menjadi lebih baik. Kita semua harus memutuskan kapan suatu hal, suatu keadaan atau seseorang masuk dalam hidup kita, atau kapan saatnya kita lebih baik bersama yg lain.
♡Pada saatnya, kita harus mengumpulkan keberanian untuk melepaskannya.
♡Karena tiada badai yg tak berlalu. Tiada pesta yg tak pernah usai.Semua yg ada didunia ini tiada yg abadi. :)
Hidup Penuh Syukur
Sumber Pic : http://www.myspace.com/himalayanyogisashram
Sukses itu sederhana, tidak ada hubungan dgn kaya raya.
Sukses tidak perlu dikejar.
SUKSES adalah kita !
Sukses terbesar ada pada diri kita sendiri...
Kita tercipta dari pertarungan jutaan sperma yg membuahi 1 ovum. Itu adalah sukses pertama kita !
Kita bisa lahir dengan anggota tubuh sempurna tanpa cacat. Itulah sukses kita ke 2.
Ketika kita ke sekolah bahkan bisa menyelesaikan studi, disaat tiap menit ada 10 siswa drop out karena tidak mampu bayar biaya sekolah. Itulah sukses kita ke 3.
Ketika kita bisa bekerja, disaat yg sama jutaan orang masih menganggur. Itulah sukses kita ke 4.
Ketika kita masih bisa makan3X sehari, ada 3 juta orang mati kelaparan setiap bulannya. Itulah sukses kita yg ke 5.
Sukses terjadi setiap hari, Namun kita tidak menyadarinya.
Sukses tidak melulu soal harta materi. Harta yg paling berharga adalah kesehatan.
Sukses sejati adalah
"Hidup dengan Penuh Syukur"
Sukses itu sederhana, tidak ada hubungan dgn kaya raya.
Sukses tidak perlu dikejar.
SUKSES adalah kita !
Sukses terbesar ada pada diri kita sendiri...
Kita tercipta dari pertarungan jutaan sperma yg membuahi 1 ovum. Itu adalah sukses pertama kita !
Kita bisa lahir dengan anggota tubuh sempurna tanpa cacat. Itulah sukses kita ke 2.
Ketika kita ke sekolah bahkan bisa menyelesaikan studi, disaat tiap menit ada 10 siswa drop out karena tidak mampu bayar biaya sekolah. Itulah sukses kita ke 3.
Ketika kita bisa bekerja, disaat yg sama jutaan orang masih menganggur. Itulah sukses kita ke 4.
Ketika kita masih bisa makan3X sehari, ada 3 juta orang mati kelaparan setiap bulannya. Itulah sukses kita yg ke 5.
Sukses terjadi setiap hari, Namun kita tidak menyadarinya.
Sukses tidak melulu soal harta materi. Harta yg paling berharga adalah kesehatan.
Sukses sejati adalah
"Hidup dengan Penuh Syukur"
Subscribe to:
Posts (Atom)