Sejak beberapa tahun belakangan ini
banyak sekali muncul bisnis-bisnis atau peluang usaha baru yang menawarkan
keuntungan yang luar biasa besar. Disaat informasi-informasi yang tersedia mudah
dicari atau didapatkan, banyak sekali informasi yang simpang siur dan belum
tentu dapat dipastikan kebenarannya. Begitu pula dengan bisnis dan peluang
usaha tersebut yang kebanyakan ditawarkan kepada saudara atau teman terdekat,
banyak yang belum dapat dipastikan terlebih dahulu kebenarannya.
Belakangan ini di halaman muka dari
salah satu laman sosial media saya sering bermunculan banyak sekali
status-status yang membanggakan bisnis online atau sebuah bisnis yang
dikatakan dapat membawa kepada kebebasan finansial dan kebebasan waktu. Bahkan
banyak juga yang sudah mulai menunjukkan pencapaian-pencapaian mereka mulai
dari saldo rekening bank tertentu hingga pembelian barang terbaru dengan
tambahan status bahwa itu adalah hasil bisnis yang mereka jalanin.
Awal-nya saya mencoba menjelaskan secara
perlahan-lahan baik kepada teman saya secara verbal, maupun kadang pada saat di
prospek di saat itu juga, tidak lupa juga saya sering memberikan penjelasan di
blog atau message pribadi. Tetapi respon yang didapatkan sering kali adalah
respons yang reaktif, dalam arti penolakan atau keengganan saya untuk bergabung
sering dianggap serangan pribadi kepada yang mengajak.
Entah dianggap orang bodoh yang tidak
mau sukses atau orang yang berpikiran kolot / konvensional sampai pada orang
yang tertutup yang tidak mau berubah sesuai dengan perubahan jaman, semuanya
sudah pernah hinggap di saya. Bahkan sampai bergosip dibelakang saya mengatakan
bahwa saya orang yang tidak bisa diajak berbisnis karena pikirannya kolot,
terlalu berhati-hati, pelit dan penuh perhitungan pun juga sudah saya terima.
Serangan yang bersifat pribadi ini tidak-lah saya anggap walaupun saya juga
manusia yang terkadang juga bisa sedih, marah, kesal, bahkan ndumel dalam hati ketika kita
dibicarakan demikian, maksud hati ingin memberitahu untuk berhati-hati tetapi
apa daya diserang karena dianggap serangan kepada pribadi yang bersangkutan.
Hal seperti “dengerin dulu, ini bukan
bisnis MLM, ini bisnis baru” atau “buka dulu pikiran mu, ini berbeda”, “jaman
sudah berubah, kamu harus berani untuk mengambil resiko”, “ini bisnis membantu
orang, masa kamu ga mau bantu orang” mungkin sudah tidak asing bagi anda.
Saya merenung dan berpikir cukup lama
mengapa mereka bisa bersikap demikian, mengapa mereka harus merendahkan orang
lain atau menganggap bahwa itu sebagai serangan terhadap pribadi mereka. Saya
menemukan satu sumber paling utama yaitu kurang tepat-nya informasi sebagai
sumber permasalahan dari semua ini. Di Era Zaman Teknologi ini, banyak sekali
informasi yang muncul, baik dari situs berita baik yang berbayar maupun gratis
hingga ajakan dari keluarga, sahabat karib, atau relasi yang mengajak untuk
ikutan dalam bisnis tersebut, tetapi kesahihan dan kebenaran dari informasi itu
hendaknya harus kita telaah terlebih dahulu.
semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment