Menyadari Hidup Saat Ini, bukan apa yang SUDAH terjadi dan bukan apa yang AKAN terjadi . . .
Wednesday, November 3, 2010
Ide yang selalu tertunda / yang melontarkan ide tetapi tidak mau melaksanakan.
3 hal yang terjadi pada diri saya dan berhubungan dengan diri saya sehingga memunculkan ide mengenai tindakan yang selalu di tunda / orang yang melontarkan ide tetapi tidak mau melaksanakan. hanya punya ide saja tanpa mau ikut melaksanakan dengan berbagai alasan.
1. on2 / jalan sehat / lari sehat antar paguyuban
2. perbuatan baik yang diadakan secara rutin
3. saran-saran dan ide dari pengurus MMPM
3 hal diatas dirunut menurut urutan waktu yang paling terbaru kejadiannya.
1. on2/jalan sehat/lari sehat merupakan wadah positif yang diadakan sebagai tempat berkumpulnya para orang-orang yang berminat untuk berolahraga jogging atau lari selain itu juga menambah keakraban. dan seperti biasanya kalau banyak yang berminat maka wadah ini pun akan bermunculan juga untuk menampung aspirasi para anggotanya. sehingga saat ini muncul wadah antar paguyuban. hal yang terjadi adalah ada yang protes ketika 2 wadah bergabung di salah satu tempat dimana tempat itu juga dijadikan sebagai salah satu track untuk lari, salah satu wadah sedang merayakan ulang tahun-nya sedangkan yang satunya hanya melakukan aktivitas seperti biasanya.
masalah timbul ketika di salah satu jejaring sosial muncul berbagai komentar dari pihak yang tidak diketahui asal-usulnya dan mencoba untuk memprovokasi anggota lain untuk memboikot supaya tidak hadir pada hari tersebut. kalau di lihat dari sudut pandang yang lebih jauh sebenarnya tidak ada masalah karena masing-masing melakukan aktivitas masing2, yang mau merayakan ya merayakan, yang mau lari / jogging / jalan sehat yah silakan. tanpa perlu ada embel2 lainnya. dan sampai saat ini orang tersebut juga masih tidak diketemukan dan entah motif nya tetap tidak diketahui.
2. perbuatan baik yang rutin.
ada sekelompok muda-mudi yang mencoba untuk mau melakukan perbuatan baik seperti pelepasan makhluk hidup (fangshen), baksos, kunjungan orang tua / umat, dsb. maksud dari tujuan ini adalah mencoba membuat perbuatan baik itu sebagai salah satu kegiatan rutin kita, dengan rutin maka kita akan membentuk kebiasaan yang baik pula.
kalau yang ini, saya secara pribadi yang ikut dalam perbedaan pendapat (ingat ini hanya perbedaan pendapat, bukan sebuah masalah atau pertengkaran atau hal-hal lain yang menyangkut emosi), perbedaan ini muncul karena pada perbedaan pandangan antara perbuatan rutin dan perbuatan didasarkan pada niat dan waktu.
-. perbuatan baik yang rutin
kalau saya, waktu yang bisa saya lakukan adalah di pagi hari (sekitar pukul 6.00 pagi) waktu ini biasanya saya jadikan patokan dan hari (hari libur/ sabtu / minggu) untuk melakukan perbuatan baik.
apa alasan saya melakukan perbuatan baik di pagi hari?
1. karena waktu yang saya korbankan adalah waktu saya sendiri yaitu waktu tidur saya. jadi saya berkomitmen bahwa saya harus bisa melakukan perbuatan baik itu sebisa mungkin serutin saya. toh cuma waktu tidur yang saya korbankan, lalu mengapa tidak sore hari? karena ketika hari sudah menjelang siang- sore - malam, biasanya kita mempunyai waktu akan bersinggungan dengan waktu orang lain, ada janji atau ada acara dan lain sebagainya.
untuk itulah saya memilih pagi hari ketimbang sore hari.
perbedaan pendapat muncul ketika ada yang mengusulkan bahwa sebaiknya di lakukan sore hari karena mungkin banyak yang ikut serta (latar belakang nya adalah bahwa dulu waktu pagi hari banyak yang ikut, kemudian lama kelamaan mulai sepi yang ikut). tentunya saya mengatakan bahwa saya kemungkinan besar tidak bisa ikut serta plus juga pertimbangan pagi hari adalah karena rumah saya dekat pasar dan bisa langsung membeli makhluk hidup yang akan di lepas (kalau sore pasar tersebut tutup).
sedangkan kalau sore hari kita harus pergi ke salah satu pasar yang cukup jauh. tetapi yang tadi yang mengusulkan sore mengatakan bisa saja dilakukan. oke berarti kita setuju untuk tidak setuju, tidak masalah selama ada yang mau membeli atau ke pasar/resto dsb.
hasilnya : bulan pertama yang ikut lumayan rame, katanya 3 mobil (saya tidak ikut karena memang tidak bisa), bulan kedua tidak diadakan pelepasan makhluk hidup karena yang sore tidak ada yang bisa semua tetapi bersyukur masih ada kunjungan orang tua / umat.
-. perbuatan baik didasarkan niat dan waktu.
sekali lagi saya menulis tidak berdasarkan emosi dan kekesalan, tetapi saya menulis ini menunjukkan pandangan pribadi saya, jadi tidak ada keinginan untuk menjatuhkan pihak-pihak tertentu. (untuk menelurkan tulisan ini saya harus diam selama 2 bulan dan berdiskusi dengan banyak pihak dan menanyakan berbagai macam opini dan pandangan, selain itu juga berusaha untuk menetralkan pikiran saya)
oke lanjut, ceritanya ada lagi yang mengusulkan bahwa berbuat baik itu sebaiknya jangan dipaksa, jadi tunggu ada niat dan waktu yang tepat saja baru dilaksanakan. saya berkomentar bahwa saya kurang setuju untuk hal itu, karena kadang cuma niat saja tidak cukup (inilah motif mengapa saya mengganti nama goodwill sehingga tidak dipakai lagi),
mari kita berandai-andai sejenak, seandainya kita berniat nih mau melakukan pelepasan makhluk hidup, sudah niat nih besok pagi fangshen. ternyata malam kita bertemu teman lama dan mengobrol bersama hingga larut malam, kemudian ketika kita tidur kita sudah niat nih, kemudian bangun nya kesiangan, biasanya kita melakukan adjustment / penyesuaian (sebenarnya kata "pembenaran diri" lebih tepat, tapi kata penyesuaian lebih sopan), dalam hati kita berkata "wah ya wajar lah bangun kesiangan, kemarin ketemu teman lama sih, kan jarang ketemu teman lama, belum tentu bisa ketemu lagi, lagian pagi tadi cuaca kurang baik, mendung, takut ntar hujan deras". itu baru teman, sekarang setiap kata "teman lama" anda ganti saja dengan pekerjaan, pacar, acara, dan hal-hal lain yang menurut anda tiba-tiba menjadi penting dalam hidup anda saat itu melalui adjustment / penyesuaian / pembenaran.
kemudian ada yang berkomentar "wah ya itu berarti niat nya kurang kuat, coba kalau niatnya kuat pasti bisa". JUSTRU itu maksud saya. sebelum niat kita kuat, salah satu cara adalah dengan membiasakan berbuat rutin dengan rutin maka akan menjadi kebiasaan.. kalau bagi yang membaca ini coba renungkan baik-baik, seberapa sering kita meniatkan sesuatu tetapi tidak terwujud, selalu ada saja halangan, selalu ada sesuatu yang tiba-tiba menjadi penting atau tiba-tiba ada sesuatu yang kurang beres. mau membuka usaha baru (niat muncul) tapi begitu mau memulai ada saja yang ga beres sana-sini langsung menciut. atau meditasi niatnya mau meditasi tapi biasanya muncul berbagai macam alasan yang mencoba untuk mendukung supaya tidak meditasi (cape, badan sakit, terlalu larut, terlalu pagi, belum ada waktu tapi kuat nonton film di bioskop berjam2, semakin lama semakin bagus jadi bayar ga rugi :p dll) padahal meditasi cuma 30 menit pagi dan 30 menit malam.
3. saran-saran dari pengurus MMPM.
kalau yang ini sebenarnya sudah cukup lama, mungkin sekitar setahun yang lalu dan hampir saya lupakan. jadi selama setahun pengurus muda mudi yayasan salah satu paguyuban mengadakan acara dan mereka selalu berkreatif untuk mencoba berbagai macam ide dan acara. kemudian di pertengahan tahun kalau tidak salah, ada yang datang tiba-tiba entah siapa yang mengundang kemudian duduk di dalam rapat kami, dan satu pun dari kami tidak ada yang tahu apa jabatan dia, lalu langsung bersuara dan langsung melontarkan semua ide, awalnya karena kami tidak tahu siapa dia, kami hanya diam saja. kemudian salah satu teman saya datang dan kemudian langsung berbisik pada saya bahwa itu sama sekali bukan pengurus. lalu saya hanya berkata "oh, oke" akhirnya setelah selesai presentasi dia mengenai bagaimana menjalankan sebuah kepengurusan, lalu saya tawarkan sebuah perjanjian eksklusif (gaya mode on) saya undang dia menjadi panitia dalam kepengurusan ini. lalu dengan tegas dia langsung MENOLAK.
loh kenapa? alasannya karena biar kalian saja yang menjalankan ide ini, saya cuma kasih ide saja. lalu saya balik menjawab "justru kita butuh orang seperti anda yang tahu ide ini seperti anda, kalau tidak mana mungkin kita tahu bahwa apa yang kita lakukan benar atau salah?"
dan jawabannya dia tetap menolak.
kesimpulannya, moral of the story :
kalau anda ingin melontarkan ide, pastikan anda juga ikut terlibat, dunia penuh dengan orang-orang yang banyak ide, saran, pendapat dan lain sebagainya.
tetapi hanya orang-orang yang bisa melaksanakannyalah yang membuat diri mereka bangga.
anda boleh mengutarakan saran anda, kalau saran/ ide anda diterima, anda harus pastikan dan usahakan supaya dapat terwujud. jangan ngotot memaksakan ide anda kalau banyak yang tidak setuju, saya tidak mengatakan kita harus keras kepala. tetapi paling tidak ketika kita mengutarakan ide, kita harus turut serta membantu supaya dapat mewujudkan ide tersebut.
kalau cuma bicara burung beo pun juga bisa bicara kalau diajari. tetapi ketika bicara dan melakukan itu lebih baik,
walk the walk and talk the talk.
- hidup saat ini -
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment