kejadiannya adalah saya harus membeli sekitar 33 jenis barang yang cukup kecil dan cukup membingungkan, kenapa? karena 1 barang bisa 4 ukuran mulai dari 0.5", 1", 1.5", 2", dan yang bikin gila nya lagi adalah saya harus mengecek barang itu satu per satu, bukannya saya tidak percaya tetapi kejadian yang sering dialami adalah kadang ukuran tidak salah tetapi jumlah barang bisa kurang (kadang dari toko bisa kurang). setelah mengecek barang tersebut masih ada hal-hal lain yang harus dikerjakan lagi. kalau itungan matematika berarti 4 ukuran di kalikan 33 items : 132 items belum dikalikan brp PC (bisa 20 - 60 pc). huaaaaaaa grrrrrr....
nah hal ini membuat saya langsung bereaksi keras terhadap diri saya, saya mengamati pola pikiran saya menolak segala yang saya kerjakan saat ini. dualisme pikiran muncul, disatu sisi menolak atas segala yang saya kerjakan dan di satu sisi secara sadar memberikan penjelasan bahwa kalau tidak dikerjakan, tidak ada orang yang mau mengerjakan, kamu rugi sendiri.
kejadian ini berlangsung sangat cepat tetapi pikiran saya mampu menangkap kedua jenis pemikiran ini. kekesalan saya terjadi karena saya tidak menginginkan atau menolak untuk menjalankan kerjaan itu, tetapi ketika perasaan emosi saya mereda saya lalu menyadari dan lalu bersyukur.
mengapa bersyukur? kamu kerjakan seperti itu saja sudah mengeluh, seharusnya kamu bersyukur karena masih ada pekerjaan, coba lihat saja orang-orang yang masih pengangguran, mereka sangat mendambakan pekerjaan jika ada. akhirnya dengan memberikan pengertian tentang bersyukur maka saya bisa reda sedikit, walaupun masih saja pikiran itu ada. perasaan kesal dan berontak masih ada.
kesimpulannya apa? kesimpulan yang bisa diambil adalah, kadang pikiran semaunya sendiri, seolah-olah merasa diri paling hebat, apa sih kehebatan kita? toh juga pasti lewat. hahahaha..
intinya adalah : Hidup Saat Ini karena Saat Ini yang dapat Anda Pengaruhi..
No comments:
Post a Comment