Saya tergugah untuk menuliskan cerita saya setelah membaca artikel dan kebetulan melihat post dari mentor saya mengenai bahasa cinta ini.
Ijinkan saya membagi pengalaman dan contoh hubungan yang saya alami mengenai ini, dari sisi sudut pandang saya tentunya. Sebenarnya saya sudah melakukan sebelum apa yang sudah tertulis di artikel sebelumnya dan juga seperti yang di kemukakan oleh Gary Chapman (siapa gary chapman? dia seorang dokter dan penulis buku the 5 love language, http://www.5lovelanguages.com/ ). Tetapi entah kenapa saya tergelitik untuk mencoba membagi apa yang saya ketahui mengenai 5 bahasa cinta ini.
Menyadari Hidup Saat Ini, bukan apa yang SUDAH terjadi dan bukan apa yang AKAN terjadi . . .
Saturday, December 22, 2012
5 Bahasa Cinta
sekali lagi post dari beberapa artikel yang saya lihat dan yang ingin saya tulis ternyata sudah ada juga dari FB mentor saya, , (LOA nya mantaps) dengan judul asli sebagai berikut :
Saat saya mengucapkan kalimat di atas, di salah satu seminar saya, banyak peserta yang terdiam dan tampak bingung. Mereka pikir jangan-jangan saya lagi "hang" atau salah bicara.
Mengapa kita tidak perlu mencintai anak dan pasangan?
Karena yang mereka butuhkan adalah perasaan dicintai. Dengan kita mencintai tidak berarti mereka merasa dicintai. Coba Anda sesekali bertanya pada anak Anda, misal namanya Ani, "Apakah Ani merasa papa/mama sayang sama Ani?" atau pada pasangan, "Apakah Anda merasa saya sayang sama Anda?".
Jangan kaget bila jawaban mereka, "Tidak"
Saat saya mengucapkan kalimat di atas, di salah satu seminar saya, banyak peserta yang terdiam dan tampak bingung. Mereka pikir jangan-jangan saya lagi "hang" atau salah bicara.
Mengapa kita tidak perlu mencintai anak dan pasangan?
Karena yang mereka butuhkan adalah perasaan dicintai. Dengan kita mencintai tidak berarti mereka merasa dicintai. Coba Anda sesekali bertanya pada anak Anda, misal namanya Ani, "Apakah Ani merasa papa/mama sayang sama Ani?" atau pada pasangan, "Apakah Anda merasa saya sayang sama Anda?".
Jangan kaget bila jawaban mereka, "Tidak"
Lho... ?? Padahal Anda merasa sudah habis-habisan
dan sungguh-sungguh mencintai dan menyayangi mereka.
Apa yang terjadi?
Apa yang terjadi?
Saturday, December 15, 2012
Apa yang menjadi perbedaan dengan Pasangan Hidup Anda?
sudah menjadi keinginan saya untuk mencoba untuk menulis mengenai perihal pasangan, tetapi tema yang didapat belum bisa merangkum semuanya atau hanya merangkum sebagian topik yang ingin saya bahas. lalu ketika saya menyiapkan draft untuk mulai menulis saya menemukan tulisan yang bagus sekali dan langsung klop dengan apa yang ingin saya tulis di salah satu teman facebook (law of vibration + law of attraction -nya nyambung kali ya :p ).
saya kutip dari facebook salah satu mentor saya dalam transformasi hidup saya. Adi W Gunawan
sangat menginspirasi silakan disimak.
"Pak Adi, saya stress dengan suami saya. Dulu
waktu menikah kami sehati, harmonis. Tapi sekarang ada perbedaan besar di
antara kami. Saya sekarang merasa nggak cocok lagi. Apa sebaiknya saya pisah
saja?"
Label:
Insipiration,
Knowledge,
Motivation,
Relationship - Love
Saturday, December 8, 2012
just post my old pic...
kathina puja 2011, just searching my old stuff in my laptop...
(ISO 4000, F.5.0, monochrome, 1/60)
(ISO 3200, F 5.0, sephia, 1/60)
(ISO 4000, F.5.0, monochrome, 1/60)
(ISO 3200, F 5.0, sephia, 1/60)
Wednesday, December 5, 2012
Amount of Money doesn't affect Happiness
Judul aslinya "The Perfect Income for Happiness? Try $161,000"
More than one study has tried to determine the financial price of happiness. Some look at wealth. Others look at income.
More than one study has tried to determine the financial price of happiness. Some look at wealth. Others look at income.
Subscribe to:
Posts (Atom)