l
Teman (T) : Ping!!!.
Saya (S) : opo?..
Teman (T) : "saya masih penasaran..."
S : apalagi bro?
T : soal cuan kamu, cuan kamu kalau segitu rasanya kok ga sepadan ya?
S : maksudnya?
T : kalau cuan segitu apa ga sebaiknya usaha lain? soalnya usaha lain hasilnya lebih dari yang kamu hasilkan dalam saham...
S : mmh. (sambil berpikir sejenak, sebelum mulai berpikir negatif, saya asumsikan bahwa dia mungkin mau memberi saran yang lebih baik).
T : kalau cuan segitu, belum kemakan inflasi (kemungkinan di atas 7% sekarang), kemudian ada biaya - biaya yang harus kamu keluarkan untuk sehari-hari. belum pos-pos lainnya.
S : benar sekali apa yang kamu bilang bro.. saya setuju sekali..
T : lah trus kalau gitu ngapain terjun ke dunia saham ya kalau gitu, kan kamu bilang intinya kita kan menghasilkan uang, kalau cuma untung-nya kecil buat apa main di saham? justru aku ngerasa main di saham harus cuan besar dunk.. kalau kecil aja ngapain??
S : setuju banget bro..
T : terus kenapa masih berkecimpung di saham bro?
S : udah basah bro.. udah kecipratan jadi mending sekalian minum airnya bro. hehe..
T : bah.. saya nanya serius bro...
S: ok ok, serius ya.. iya serius saya kecipratan untung makanya mau terjun sekaligus. coba bayangkan kalau ga cuan, apa mungkin saya bela-belain buat terus berada di pasar modal?
itu cuplikan sedikit dari hasil percakapan saya dengan teman. anda bisa mencari referensi yang banyak mengenai perbandingan usaha riil atau pasar modal. bagi saya pribadi adalah kurang lebih-nya sebagai berikut :
1. modal lebih kecil untuk memulai, memulai bukan berarti langsung mendapatkan cuan, tetapi paling tidak saya merasakan terlebih dahulu bagaimana pasar modal ini seperti apa, awal-awal saya terjun sungguh sulit untuk mencari informasi, saya harus mengandalkan broker untuk mendapatkan informasi. belum lagi banyaknya berita yang simpang siur yang belum pernah saya ketahui sebelumnya.
awal saya main, saya impas, tidak untung juga tidak rugi. kebanyakan rugi di fee broker karena selalu memberikan rekomendasi buy and sell (di telpon terus, ya iyalah mereka kejar komisi tentunya ). terakhir modal saya hilang karena perusahaan sekuritas itu ternyata menggelapkan dana sehingga tidak mampu membayar kepada nasabahnya. bahkan saya disuruh menambah dana kedalam sekuritas itu (itulah mungkin cikal bakal munculnya KSEI). mmhh, mengingatkan saya pada kejadian baru-baru ini saya alami, perusahaan itu awal tahun selalu gencar menelepon saya dan meminta saya memasukkan dana lagi, padahal dana yang saya investasikan belum cair (dia jamin pasti cair pada waktunya dan ada perjanjian notaris pula, dimana sampai sekarang tidak ada kabarnya lagi dan orang itu tidak pernah menelepon lagi, seharusnya saya mulai curiga ketika dia mulai meminta dana masuk terus menerus.)
2. dapat dilakukan dimana saja, modal hanya laptop dan koneksi wifi atau internet. jadi kalau kita sedang kebetulan berada di luar atau membuat janji dengan klien di tempat tertentu, kita dapat di waktu yang senggang untuk melakukan trading atau sekadar melihat situasi trend pasar.
3. tidak membutuhkan karyawan, bukannya saya anti-karyawan, tetapi saya sudah tidak di pusingin berurusan dengan banyak orang. apapun keputusan yang saya perbuat, sepenuhnya adalah tanggung jawab saya. mungkin suatu saat kalau akun sudah besar, mungkin dibutuhkan staff, tetapi paling hanya mengurus administrasi saja.
4. resiko modal pada pasar modal dan juga usaha riil terbatas pada modal yang disetor, usaha riil juga sama-sama membutuhkan modal yang harus disetor. segala sesuatu mempunyai resiko, nah ini kembali ke pribadi masing-masing, seperti yang salah satu teman saya katakan jika dana kurang dari 50 juta, muungkin sebaiknya di investasikan ke sektor riil, silakan buka usaha sendiri atau bersama teman, banyak potensi pertumbuhan sebuah usaha kalau dijalanin dengan benar.
5.belajar disiplin dan konsistensi, ini masalah di pribadi masing-masing, saya masih belajar untuk mencoba melatih diri saya dengan cara terus belajar dan belajar. dimana kadang kita harus berani cut loss dan tidak memikirkannya lagi, atau kadang harus belajar sabar, benar-benar sabar untuk membuktikan bahwa pilihan kita tepat, "time is our friend" begitu kata pepatah
sebenarnya yang harus diketahui teman saya sebelum berkecimpung di dalam pasar modal adalah :
1. apa tujuan anda berinvestasi terlebih dahulu.
mendapatkan untung (berdagang juga bisa mendapatkan untung)? menginginkan kebebasan finansial? apa tujuan terdalam dari anda berinvestasi? kita harus tahu terlebih dahulu apa tujuan kita mau berinvestasi? kalau tujuan anda mau mendapatkan gain, semua prospek usaha juga ada untung dan rugi-nya. tujuan anda berinvestasi jauh lebih penting ketimbang mendengar ada orang lain mendapatkan cuan terus menerus tiap hari. saya tidak begitu menyarankan untuk terjun ke pasar modal kalau tujuan utama dan satu-satunya adalah mendapatkan gain / untung besar.
bukan berarti tidak bisa untung besar di pasar modal, tetapi yang harus diingat adalah berapa banyak orang yang berkecimpung disini yang berharap akan mendapatkan keuntungan besar tetapi malah akhirnya jadi rugi? jadi tanyakan pada diri anda sendiri terlebih dahulu apa tujuan investasi anda, ingat kalau high profit berarti ada resiko yang bersedia ditanggung, yang mana lanjut ke poin berikutnya.
2. kenali profil resiko anda sendiri? apa maksudnya?
-. ada yang bilang berapa uang yang bersedia anda tanamkan di pasar modal, kemudian seberapa siap kah anda jika ternyata anda kehilangan uang tersebut (kebanyakan yang saya temui adalah orang yang menghindari resiko, yang mau aman tetapi tidak tahan dengan kerugian, yang jadinya bersikap menyalahi orang lain atau keadaan bursa).
bagi saya profil resiko yang harus saya kenali adalah diri saya sendiri, dalam arti, seberapa nyaman dan siap kah anda mau terjun ke pasar modal, bukan hanya melihat orang lain untung atau mendengar pembicaraan bahwa pasar modal adalah tempat satu-satunya terciptanya kekayaan instan dan lain sebagainya. yang penting adalah apakah anda siap dengan diri anda sendiri.
bersedia untuk meluangkan waktu untuk memulai itu bukan berarti hanya menyetorkan dana ke RDI (rekening dana investor) lalu tinggal menekan tombol buy or sell, tetapi juga bersedia meluangkan waktu membaca banyak sekali sumber informasi, baik dari buku atau dari web blog yang gratis mau pun berbayar, berdiskusi, ikut workshop, dan kalau orangnya cukup berbaik hati bisa berdiskusi dan sharing dengan kita juga. ini salah satu faktor resiko terbesar juga karena kalau anda cuma hanya mau terjun tetapi tidak mau berusaha mengerti, mendalami dan yang terpenting menjalani prosesnya. semua kembali kepada diri anda sendiri,
"Resiko terbesar adalah anda tidak mengenali diri anda sendiri"
"saya mau aman tetapi mau untung besar", (ya semua orang juga mau begitu, siapa yang tidak mau?) aman ini dari pengertian siapa? aman bagi saya belum tentu aman bagi anda, untung besar juga mau untungnya berapa (ketidak-jelasan dalam menentukan target)? pokoknya mau untung sebesar-besarnya. (kalau gitu untung 100% pun bagi anda belum bisa dikategorikan sebagai untung besar kalau anda melihat tetangga sebelah untung 1000%) yang mana akan lanjut ke poin berikutnya...
3. jangan suka membanding-bandingkan.
tidak ada yang sempurna di dunia ini. itu dia yang saya ceritakan diatas, mau untung seperti Lo Kheng Hong, atau terinspirasi ingin menjadi seperti Warren Buffet. wake up bro and sis, you are spesial and unique..
"be yourself.. let them be your inspiration only and only that."
anda mau seperti mereka itu yang seperti apa? mampu kah anda seperti mereka, WB membaca buku hampir tiap hari, tinggal dirumah yang sama, makan di restoran yang sama, dan berkendara mobil yang sama, kalau anda tipe yang
sumber : google pic
LKH (Lo Kheng Ho) juga sering membaca buku, hobi berada di taman, mengurusi tanamannya, apakah kita bisa mengikuti dia? setiap hari membaca atau hobi berada di taman mengurusi tanamannya? dan bersedia kah kita mau membaca, melakukan riset dan investasi jangka waktu yang lama seperti dia
sumber : google pic
atau mau menjadi full time trader, apakah bisa kalau masih jam 8- jam 5 kadang lembur bekerja di perusahaan lalu berharap trading sama seperti cara full time trader?
come on guys, you are all smarter than that, right?
sama seperti teman saya tadi, merasa bahwa kok kayaknya ga worth it ya masuk ke pasar modal, ya tergantung kamu melihat darimana? kalau mau cari cuan ya yang kamu lihat ini mungkin tidak worth it, dia pasti tidak akan mempedulikan kondisi market yang sedang bearish atau siklus perusahaan yang kita investasikan. karena yang ada di pikirannya adalah cuan-cuan-cuan, untung-untung-untung, kalau bisa jangan rugi. tidak masalah dengan hal itu, anda hanya perlu mencari bidang yang sesuai dengan yang cocok dengan anda sendiri dan saya yakin, 1000% yakin, tidak ada usaha yang tidak membutuhkan proses terlebih dahulu entah itu jatuh bangun atau proses pengenalan diri terlebih dahulu, sebelum berlari anda harus belajar berjalan terlebih dahulu tetapi cara belajar berjalan bisa berbeda satu sama lain.
jadi pengalaman ini tidak ada dua-nya, kita sendiri yang harus alami, tidak bisa hanya lewat mendengar, atau membaca saja. anda harus ikut terjun juga baru bisa tahu bagaimana rasanya, ya memang saya harus akui, saya memang sedikit khawatir ketika membuka porto, saya sudah memperkirakan bahwa memang akan ada yang berkomentar seperti itu, tetapi tidak sangka itu datang dari teman saya, dia memang tidak menilai porto saya, tetapi menilai mengapa saya masih berada di pasar modal atau mungkin dia sudah berubah pikiran nobody knows...
last but not the least, happy new year all. may you have a wonderful year ahead in 2014..
Disclaimer On
Segala tulisan yang ada di atas ini merupakan hasil riset pribadi dan tidak dimaksudkan sebagai suatu anjuran atau saran untuk membeli atau menjual suatu instrumen investasi (saham, forex, dll). Investor (pemilik investasi) maupun trader harus menyadari resiko tindakannya. Segala keputusan dalam membeli atau menjual suatu instrumen investasi memiliki resiko yang harus dipahami sebelum pengambilan keputusan.
Penulis tidak bertanggung jawab terhadap kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang yang timbul dari tindakan membeli atau menjual instrumen investasi. Rencanakan investasi/trading anda dengan baik dan dengan kesadaran penuh serta Tanggung Jawab pribadi. Keputusan anda adalah tanggung jawab anda sendiri.
Semua isi dari blog ini baik berupa tulisan, data, suara, kata – kata, text, kalimat, grafik, chart, percakapan, bukan merupakan suatu ajakan untuk membeli atau menjual suatu instrumen investasi. SETIAP KEPUTUSAN INVESTASI MENJADI TANGGUNG JAWAB PIHAK PEMILIK INVESTASI ATAU PEMILIK MODAL.
No comments:
Post a Comment