Sunday, December 29, 2013

Portofolio - diskusi dan sharing dengan teman

Hello guys, menjelang akhir tahun apa yang kalian lakukan? Holiday to exotic place? Barbeque? Menyusun ulang prioritas hidup anda? Menonton pertunjukkan? Atau bahkan lembur? Anyway, apapun yang akan anda lakukan di penghujung akhir tahun ini, lakukanlah dengan semangat dan ceria. Tidak ada dari pihak manapun yang bisa menilai kegiatan apa yang paling nikmat, enak, nyaman. Masing-masing punya cerita sendiri yang unik-unik, baik suka maupun duka. Seperti kata iklan, “enjoy aja”. Apapun itu saya berharap semuanya dapat semangat yang baru dan energi yang positif untuk menyongsong tahun yang baru nanti.

Kali ini saya ingin sedikit berbagi mengenai portofolio saya selama 3-4 bulan terakhir, sebenarnya saya tidak selalu mengecek setiap bulan. Kemarin ada teman saya yang penasaran dan menanyakan apakah boleh dia mengintip portofolio saya? Saya jawab, untuk apa? Dia mengatakan bahwa kadang ada yang pintar dan jago memberikan analisa tetapi porto kosong belaka dan juga belum tentu apa yang di katakan bisa jadi sesuai dengan apa yang di lakukan. Sebenarnya saya kurang nyaman, setelah tarik ulur akhirnya dia mengatakan “sekadar sharing saja saya cuma mau tahu kamu beli di harga berapa dan bagaimana sih kamu memanage porto kamu? Ga perlu semua dibuka, saya tahu dan menghargai itu”

Akhirnya saya membuat persyaratan : 1. Nama saham tidak saya sebut. 2. Nilai total pembelian dan penjualan saya tidak lampirkan 3. Saya juga tidak melampirkan sisa saham yang di Hold. “ya sudah kasi liat saja saya mau tahu saja kok bukan mau nge-judge atau apalah.” Setelah deal, akhirnya inilah yang saya tampilkan.

Berikut penjelasannya : ada 3 komponen yang saya berikan harga pembelian, B berarti Buy, S berarti short (jual), Avg Price (harga rata-rata) setelah di potong komisi. Urutan saham dari atas ke bawah : A, B, C, D, E.
1.       Saham A. Harga Avg 852 setelah ditambah komisi, jual 860 : + 0.9 %, Riil nya 0.65 % (nett)
2.      Saham B. Harga Avg 1,282 setelah ditambah komisi, jual 1,420 : + 9.71 %, Riil : + 9.4 % (nett) 
3.       Saham C. Harga Avg 1,954 setelah ditambah komisi, jual 1.980 : + 1.31 %, Riil :+ 1.03% (nett)
Ada penambahan di 1.970. 
4.       Saham D, Harga Avg 691 setelah komisi, Jual 680 : - 1.32%, Riil : – 1.62 % (nett)
5.       Saham E, Harga Avg 2,126 setelah komisi, jual 2,300 : +7.56 %, Riil : +7.26 % (nett)
Ada penambahan di 2,025.

Setelah saya tunjukkan portofolio seperti demikian dia mengambil kesimpulan bahwa saya bisa cuan di saat market lagi turun begini. Dia memperkirakan bahwa saya mendapatkan cuan sekitar 16.72 %, itu sudah luar biasa di saat market lagi minus bukan? Dengan sambil tersenyum dalam hati, saya menjelaskan ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dan harus dihitung (tidak bisa di jumlahkan semua lalu profitnya segitu). Untungnya saya tidak jualan apa-apa sih, jadinya nothing to lose for me to share this.. jadi ijinkan saya membagi hasil diskusi saya dengan teman saya.

Faktor apa saja yang harus diperhatikan? Saya anjurkan untuk mencari buku atau literatur mengenai “berbohong dengan statistik” itu referensi yang bagus sekali untuk membantu pemahaman mengenai angka.

1.       Money management-nya, ada teori yang mengatakan kita harus membagi porsi persenan dalam jumlah yang sama, dalam hal ini ada 5 saham berarti jika dana kita 100 juta, kita harus memasukkan masing-masing saham sebanyak 20 juta rupiah. Sebenarnya Saya bisa saja langsung mengakui bahwa benar apa yang dikatakan teman saya lalu tersenyum-senyum sendiri dan berusaha untuk membangga-banggakan pencapaian saya, tetapi saya katakan cara hitungnya sebenarnya bukan demikian ( ada yang dijumlahkan semua lalu dibagi jumlah saham yang dimiliki jika dihitung demikian maka cuan saya sekitar 3.34 % karena semua profit ditambah baru dibagi 5 saham yg saya miliki). 

Kenapa saya bilang bukan demikian? Karena untuk mendapatkan cuan 16 % itu berarti komposisi modal saya di tiap2 saham harus sama (jadi saya harus benar-benar invest / menaruh 100 % dana di tiap2 saham) , sedangkan saya tidak demikian. saya menggunakan insting dan pengalaman saya dalam memasukkan porsi dana (x %) ke dalam saham-saham tersebut jadi tidak ada patokan berapa persen, ini kembali ke money management anda pribadi sendiri.

2.       Trading plan dan strategi, strategi dan trading plan yang kita masukkan ada beberapa macam, tiap strategi juga tergantung kecocokan dengan situasi dan kondisi market ditambah dengan karakteristik investor / trader / pelaku saham. Trading plan yang saya lakukan di saham-saham tersebut ketika ada yang turun saya tambah (avg down), ada juga yang ketika naik saya tambah juga (darvas), ada yang menggunakan MA20, dan sebagainya. Semua ini tergantung kondisi karakteristik saham secara spesifik maupun kondisi secara global, ditambah juga disesuaikan dengan karakteristik profil saya. Setiap strategi dan trading plan punya karakteristik penempatan dana yang berbeda (money management), jangka waktu (time frame), analisa teknikal, dan analisa fundamental, stop loss, cut loss, dan beberapa analisa lainnya. Disini saya secara pribadi tidak begitu berpatokan pada salah satu analisa saja. akan terlalu panjang untuk dibahas disini.

Kenapa? Karena semua itu kan tidak ada yang pasti, semua akan mengalami perubahan. Analisa teknikal, fundamental, dan berbagai teknik lainnya digunakan bukan untuk membuktikan anda benar, tetapi untuk menghasilkan uang, tujuan akhir dari kita berada di pasar modal itu kan?  intinya bukan anda benar atau salah, tetapi berapa banyak uang yang anda hasilkan ketika benar dan berapa banyak uang yang anda keluarkan ketika anda salah.

Jadi ketika analisa itu sesuai, dan teknik tertentu itu tepat dan cocok buat anda, maka jalankan dan buktikan itu menghasilkan uang / cuan / profit, jika tidak, tinggalkan dan cari teknik yang cocok buat anda. jangan suka membandingkan analisa sendiri dengan orang lain (kecuali yang masih ragu, tetapi mau sampai kapan anda ragu, sometimes you have to step up the game

Tidak ada holy grail, istilah bagi pencari sistem atau strategi yang bisa menjamin 100 % pasti cuan, anda sendiri harus mau belajar untuk mencoba dan terjun langsung ke dalam saham untuk mengetahui dinamika dan proses pasar modal itu sendiri. Saham E, saham yang saya dan salah satu teman saya tradingkan tetapi yang dia tradingkan dengan yang saya lakukan berbeda jauh dalam keuntungannya, walaupun strategi dan trading plan kita kurang lebih sama, setelah saya cek money management-nya yang berbeda sehingga hasil nya pun berbeda, tidak perlu membandingkan cukup mengetahui saja bahwa oke ini berbeda dalam hal itu dan berarti banyak faktor yang harus kita perhitungkan, dengan begini kita akan terus belajar.

Bagaimana dengan reksa dana atau dana kelolaan dari manajer investasi pribadi, ya silakan, tidak ada hal yang buruk mengenai hal itu, selama sama-sama menguntungkan kenapa tidak? Lakukan penelitian terlebih dahulu, cek history perusahaan atau manajer-nya dan Ingat pernyataan : intinya bukan anda benar atau salah, tetapi berapa banyak uang yang anda hasilkan ketika benar dan berapa banyak uang yang anda keluarkan ketika anda salah.

3.       Konsistensi dan disiplin. Ini mungkin sudah banyak sekali yang mengatakan tetapi mungkin sedikit yang mau menerapkan. Konsistensi dan disiplin ini sebenarnya masuk ke ranah individu pribadi masing-masing, secara umum dapat diartikan bahwa kita harus disiplin dalam menerapkan strategi kita dan konsisten dengan apa yang kita pelajari, tidak loncat sana sini sebelum mengerti satu analisa dan terlalu cepat merubah sebuah keputusan.

Bagi saya, disiplin itu berarti jangan lupa pasang Stop Loss dan tidak menyesali Cut loss yang sudah saya pasang. Konsistensi berarti saya tidak merubah-rubah lagi disiplin saya dalam cut loss dan tidak melakukan pembenaran ketika akan memasang stop loss. Saham D merupakan contoh saham dimana saya langsung cut loss ketika itu tidak cocok buat saya. Dari pilihan saham itu, ada beberapa yang jangka waktunya pendek dan ada yang sudah saya pegang berbulan-bulan sebelum saya jual (anda bisa cek sendiri tanggalnya).

"jadi berapa profit riil nya?" kata teman saya. Sejujurnya profit saya yang riil cuma 6-8 % dari dana yang diperdagangkan selama 3-4 bulan itu (saya tidak begitu banyak trading dan juga ada dana yang stand-by jika ada saham yang bagus untuk di beli), tidak seheboh dari yang diatas. saya katakan kita harus jeli dan sedikit teliti melihat porto, belum tentu yang untung + 9% (saham B) itu dana kelola-nya lebih besar dari yang rugi 1% (saham D), kalau yang D dananya 100 jt, rugi 1% = minus 1 juta, kalau yang B cuma 10 juta, untung 9% cuma plus 900 ribu jadinya ntar total bisa rugi dunk..hehe.. vice versa

setelah berbagi, dia hanya termenung dan bilang “selama ini kita gampang sekali ya hanya mendengar dan tergiur dengan berapa cepatnya keuntungan yang bisa diraup di saham, tetapi ternyata ada banyak faktor yang harus kita lihat dan pertimbangkan”, “kamu ga pusing dan kapok terjun ke pasar modal kan setelah saya cerita dan share begini? Semoga ga tambah pening kepala ya hehe..” canda saya. “justru kamu kasih tahu gini, makanya aku malah tertarik mau belajar, makin penasaran” kata dia. “good for you, nih saya kasih tambahan informasi blog biar menambah pengetahuan” tambah saya.

Sekarang teknologi semakin maju, informasi semakin mudah diperoleh, sudah saatnya kita juga harus melek secara finansial, jika anda punya tab atau ipad atau teknologi layar sentuh lainnya atau bahkan kebetulan kerja menggunakan laptop / PC, silakan cek dan baca situs-situs online tersebut dan jika anda punya waktu luang, prioritaskan atau bagi lah waktu untuk melakukan analisa sendiri.

berikut daftar nama-nama pemilik blog yang dapat anda cari dan menambah informasi serta pengetahuan mengenai pasar modal, masih ada banyak sebenarnya tetapi ini yang paling sering update dan yang sering saya baca dan ikuti.

Disclaimer On

Segala tulisan yang ada di atas ini merupakan hasil riset pribadi dan tidak dimaksudkan sebagai suatu anjuran atau saran untuk membeli atau menjual suatu instrumen investasi (saham, forex, dll). Investor (pemilik investasi) maupun trader harus menyadari resiko tindakannya. Segala keputusan dalam membeli atau menjual suatu instrumen investasi memiliki resiko yang harus dipahami sebelum pengambilan keputusan.
Penulis tidak bertanggung jawab terhadap kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang yang timbul dari tindakan membeli atau menjual instrumen investasi. Rencanakan investasi/trading anda dengan baik dan dengan kesadaran penuh serta Tanggung Jawab pribadi. Keputusan anda adalah tanggung jawab anda sendiri.
Semua isi dari blog ini baik berupa tulisan, data, suara, kata – kata, text, kalimat, grafik, chart, percakapan, bukan merupakan suatu ajakan untuk membeli atau menjual suatu instrumen investasi. SETIAP KEPUTUSAN INVESTASI MENJADI TANGGUNG JAWAB PIHAK PEMILIK INVESTASI ATAU PEMILIK MODAL.

No comments: