Let’s get
started,jadi pertama kali saya mengikuti seminar sukses cara cepat kaya, cara
instan meraih kekayaan dan berbagai embel-embel lainnya. dulu saya dan teman
saya rajin sekali mencari seminar di Koran-koran, pasti ada seminar tersebut.
Waktu itu ada seminar mendapatkan “kekayaan dalam waktu singkat” hanya 100 ribu
berdua, atau 75 ribu jika pergi sendiri. Pergilah dengan penuh harapan bahwa
ada formula yang dapat dibagikan untuk dapat meraup kekayaan dalam waktu
singkat, ketika sampai disana, wah boro-boro bisa mendengarkan dengan jelas,
ruangan penuh membludak. Semua ingin berada disana dan mendengarkan apa yang
ingin disampaikan oleh pembicara (terbukti marketing works!!). ruangan terbatas
tetapi peserta sampai di luar-luar, yah kita mendengarkan apa yang di sampaikan
sambil bersesak-sesakan dengan para orang-orang pencari kesuksesan.
Ilmu atau
informasi yang disampaikan standar, biasa bercerita tentang dirinya yang
terpuruk lalu berhasil bangkit dan mampu sukses seperti sekarang ini. Seperti
biasa semuanya juga mampu dan bisa sukses seperti dia, jika sudah tahu caranya
dan ada jalan pintas sehingga kita tidak perlu untuk bersusah payah seperti
dia. Disinilah strategi-nya untuk masuk dan jualan produknya / workshopnya,
dengan nilai yang mungkin sekitar 10x lipat dari nilai investasi awal. Nah
pertanyaannya biasanya, is it worth it for me? Or was it worth it? Disini kita
sudah mulai menaruh ekspektasi bahwa mungkin orang ini bisa memberikan
jawabannya. Maybe this is the answer of my pray for this long time, akhirnya
mungkin saya bisa keluar dari kondisi saya ini. Dengan menaruh ekspektasi itu
dan berbekal harapan itulah akhirnya biasanya akan termotivasi untuk ikut workshop
atau seminarnya dia lagi.
Sekali
lagi, saya tidak melarang, membenci atau antipati terhadap workshop atau
seminar-seminar, apapun yang dijual oleh mereka kalau bermanfaat maka jalankan.
Tadi sudah saya singgung mengenai ekspektasi, harapan kita, itu yang memang
membuat kita termotivasi tetapi itu juga yang membuat kita terjebak pada
menginginkan hasil instan. mau terlihat langsung ada hasilnya. Sebenarnya ada
factor lain juga, yaitu ingin membuktikan pada orang-orang bahwa dirinya mampu
sukses dan dihargai atas kesuksesannya. Jujur sih, if you rely your expectation on outer of yourself then you will never
be happy, wah gua kok jadi bijak gini ya? What happen.. haha… ketularan
siapa saya??
Jadi kamu
ikut seminarnya? Tentu tidak, karena yang ditawarin semuanya teori dan asal
usulnya sudah pernah saya baca dan cari secara online (it’s called google).
Jadi kebetulan aja pembicaranya merangkum semuanya dan mengajarkan seperti
kuliah. Ada juga yang mengajarkan based therapy (ini masih mending tetapi
kembali lagi dilihat kualifikasi si therapist nya). Bahkan ada yang menulis
buku dengan harga cukup mahal dengan cover yang tebal, tulisan yang bagus
tetapi isinya hanya berisi testimony orang-orang yang mengikuti workshopnya,
dan workshopnya sangat banyak sekali jenisnya (saya salah satu korban buku itu,
mungkin yang tahu buku itu akan senyum sendiri.. saya akan ikut senyum bersama
anda juga hehe..)
Mungkin kejadian
paling lucu (ya sekarang baru tertawanya) adalah bahwa saya hampir mengikuti
seminar yang seharga belasan juta, yang menerangkan bagaimana mencari sinyal
beli dan jual pada saham. Saat itu kondisi saya untung dan rugi hanya silih
datang berganti, hal yang wajar sama seperti dalam usaha. Hanya saja mungkin
dalam kondisi galau (ya galau kawan-kawan, saya juga bisa galau), “gelisah dan
kacau” melihat portofolio masih belum beres. Kenapa lucu? Waktu di pitch
(istilah di prospek dalam marketing) saya benar-benar termotivasi untuk ikut,
pencarian akan sebuah system yang dapat menentukan kapan waktu beli dan waktu
jual. Melihat buktinya ditampilkan di slide (nanti saya tampilkan punya saya
juga, haha), wah langsung deh saya kasih uang muka buat beli, bahkan saya
mengajak teman untuk ikut workshopnya.
Sewaktu
pulang dari seminar itu, saya sedikit curiga, pikiran saya menganalisis kalau
bisa ada signal beli dan signal jual berarti banyak yang sudah kaya dunk dengan
system itu. Penasaran dengan pikiran saya sendiri, malam itu juga saya cek
ulang semua yang dikatakan, lalu mencari di mesin pencari, ternyata yang
menawarkan system ini jumlahnya tidak terhitung (percayalah banyak sekali yang
menawarkan system jual beli, saya bahkan tidak dapat mengingatnya).
Akhirnya ya
saya tidak jadi ikut, mengapa? Karena memang tidak ada yang instan, signal beli
dan jual itu juga ada yang harus kita setting terlebih dahulu, lalu di tes
kemudian apakah berhasil atau tidak, karena setiap saham punya karakteristik
tertentu dan mempunyai psikologi harga yang berbeda. Jadi ya kembali lagi,
tidak ada jalan pintas, tetap kita harus melakukan pekerjaan rumah kita. Lucu
bukan? Haha, ketawa dong.. menertawakan keluguan saya. Kemudian saya juga
mencari-cari rekomendasi, tepatnya membayar bulanan untuk mendapatkan berita
dan rekomendasi rutin dari para penjual layanan rekomendasi. Akhirnya juga
tetap saja portofolio berantakan, bisa overload dari beberapa puluh macam rekomendasi
saham, tidak focus pada sekelompok kecil jenis saham (kelihatan desperado
banget ya pengen kaya nya…)
Kalau
kalian bilang saya sudah mengambil pelajaran, anda salah!!. Beberapa bulan yang
lalu, saya ditawari lagi seminar, kali ini seminar kaya dari forex. Wow, luar
biasanya lagi gratis, siapa yang tidak mau kalau gratis. Haha. Ga nolak… sementara
saya sudah siap secara mental untuk menolak apapun yang akan ditawari, pokoknya
kalau suruh uang muka pasti ga akan saya kasih, bahkan kalau disuruh cepat
daftar karena tempat terbatas, saya akan angkat kaki dan langsung meninggalkan
tempat itu. Tetapi yang ditawari ternyata bukan seminar melainkan langsung
produk-nya dan produknya adalah robot yang dipasang di trading system.
Karena hal
baru jadinya saya tertarik untuk mengikuti dan lagi-lagi mental saya kalah
dengan jualannya, tergiur untuk mengikuti padahal awalnya pesimis melihat
gratisan plus juga belum pernah mengikuti seminar forex, berakhirlah saya
membeli program tersebut, kali ini salah satu kolega juga ikut. Walaupun sudah
berbekal pengalaman dan pengetahuan tetap saja saja tetap terbuai oleh
produknya, apa sih produknya? Ya itu tadi EA (expert advisor) yang sudah
disetting menggunakan formula tertentu dan dipasang pada system trading kita
sehingga kita tidak perlu 24 jam / setiap hari memantau forex. Begitu di pasang
biarkan robotnya bekerja, waktu saya cek sumbernya, memang diberikan bukti
bahwa memang ada bukti transaksi yang menguntungkan di web (saya lupa nama web,
tetapi web ini memunculkan siapa saja yang melakukan transaksi dan bagaimana
performance mereka terhadap pasar).
Tentu saja
saya tambah percaya dengan hal itu, tetapi again nothing comes instant,
programnya memang di setting hanya mengambil fraksi kecil dari pergerakan /
perubahan pasar entah itu up or down, tetapi yang luput dari pengamatan saya
adalah bahwa tidak ada stop limit (memang sih saya juga tahu ada robot yang
diciptakan untuk melawan balik semua posisi yang dibuat EA pada system trading
tertentu). Apa yang terjadi? Beberapa minggu pertama terlihat akumulasi
keuntungan karena robotnya bekerja dengan sangat baik sekali dan konsisten ( ya
iyalah kan program, “if this then that” bukan? Algoritma nya jalan, tanpa
embel-embel perasaan emosi serakah dan takut).
So what is
the bad news? Bad news-nya adalah no stop loss, haha.. argument mereka sih ya
tadi itu, menggunakan stop loss hanya akan memberikan kesempatan “counter
robot” untuk menghapus posisi yang sudah kita terapkan. Jadi ketika pasar
bergerak melawan arah robot, hasilnya adalah minus besar-besaran, akumulasi
profit yang didapat berminggu-minggu lenyap dalam 1 hari itu. Saya juga tidak
ingat berita apa yang menghempas market sehingga posisi yang dibuka terbalik
semua ( kelebihan serta kekurangan manusia, yaitu mudah lupa ), dengan perasaan
tidak nyaman dan emosi ketakutan saya menelpon perusahaan tersebut dan segera
menjelaskan bahwa tidak ada yang ditakuti bersabar saja robot-nya akan bekerja
sesuai formula yang ditetapkan, anehnya malah disuruh ikut nambah lagi
programnya. Haha, definitely say NO…
Dan memang
sih, beberapa bulan kembali performa robotnya menunjukkan prestasinya, tetapi
tidak beberapa lama lagi terhempas dari pergerakan yang berbeda dengan yang
ditunjukkan pasar, alhasil harusnya balik modal, malah jadi minus lagi. Sampai
sekarang posisinya ya 50% dibawah modal portofolio. “Nothing comes instant”,
mau cepat kaya dengan tanpa pengetahuan dan pengalaman (proses dan waktu) tidak
mudah untuk mengatakan bahwa ada cara yang cepat.
Saya
orangnya penasaran dan memang selama proses itu (hampir mengikuti workshop yang
dapat memberitahu sinyal beli dan jual, serta membeli robot forex trading dan
ada beberapa seminar lainnya), saya belajar mencari informasi yang saya
butuhkan, membaca sumber-sumber dari online, lalu mencari bahan-bahan yang saya
butuhkan untuk menambal kekosongan atau ketidak-tahuan dalam proses mengisi
informasi yang lengkap tentang suatu bidang. Saya tidak mengatakan bahwa saya
harus tahu mengenai semua hal, tetapi akan lebih baik kalau kita cukup “well
informed” dengan apa yang akan kita kerjakan dan bukannya hanya menerima
informasi itu hanya satu bagian saja.
Pelajaran
yang saya ambil? Do your homework, be eager, take the lessons, and keep
learning. Jadi tidak ada salahnya menjadi salah, ambil pelajarannya dan biasanya
akumulasi pengalaman itu membuat kita dapat memahami proses mencapai kesuksesan
itu bukan jalan lurus yang kita tinggal lewati, kadang ada kerikil atau batu
kecil yang bisa kita lompati dengan mudah, tetapi terkadang ada batu besar atau
halangan yang membuat kita harus sedikit memutar dengan tanpa melupakan tujuan
awal kita.
Halangan terbesar
bukanlah batu yang menghadang kita, halangan yang tidak terlihatlah yang
membuat kita merasa tidak bisa sampai pada tujuan. Apa itu? Orang biasa
menyebutnya “mental block” halangan mental, sesuatu yang tidak kasat mata,
sesuatu yang ada di dalam pikiran anda sendiri.
Update
terbaru, baru-baru ini salah satu kolega saya menawarkan semacam MLM / Direct
Selling kepada saya, sesuatu yang bernama “bicara” dan “peleburan” (maaf ya
tidak secara gamblang saya ceritakan apa namanya), sekali lagi saya tidak
antipati terhadap apapun, jadi saya tidak mengatakan ingin mengikuti atau
menolak ajakan dia tetapi skema yang diajari sekali lagi skema cara cepat kaya,
which is I don’t really appreciate. MLM atau direct selling atau insurance
punya proses dan pelatihan yang harus dijalanin, kalau cocok jalankan kalau
tidak ya sudah tidak masalah. Anda harus siap mengikuti program dan system yang
dijalankan, sama seperti “ViSalus” bedah buku yang pernah saya bahas di artikel
blog sebelumnya.
No comments:
Post a Comment