Thursday, February 26, 2009

tahun 2009 - tahun kerja keras??

Tahun 2009 harus menjadi tahun yang lebih sukses walaupun banyak yang mengatakan bahwa tahun ini merupakan tahun kerja keras. Seperti yang diketahui kita mengalami krisis financial global dikarenakan amerika terguncang akibat rakyatnya tidak mampu untuk membayar cicilan rumahnya. Dan juga berbagai situasi spekulasi financial di pasar modal yang mengakibatkan harga minyak terjun bebas dari $ 104 menjadi $ 44 dan trus turun, dan dengan demikian membuat perekonomian menjadi sedikit lebih sulit. Dengan demikian semua harga komoditas juga anjlok, dengan demikian membuat beberapa perekonomian menjadi melambat. Parahnya adalah Negara-negara yang mempunyai hubungan erat dengan AS tetapi kalau tidak ada maka tidak menjadi masalah karena ketergantungannya menjadi sedikit.

Saya tidak berbicara mengenai masalah politik diatas tetapi lebih ke arah pribadi masing-masing karena saya berinteraksi dengan level terbawah dari jajaran politik yaitu rakyat biasa. Saya sering mendengar banyak teman-teman saya berbicara mengatakan berbagai hal yang mereka pikir mereka tahu padahal mereka hanya tahu sebagian kecil dari pokok permasalahan. Sebenarnya pokok permasalahannya adalah ignorance / ketidak-pedulian diri kita sendiri, kita tidak berusaha untuk mengetahui apa yang terjadi dengan mencari tahu. Kita malah berharap orang lain memberitahukan tetapi apa yang dikatakan adalah sesuai apa yang ingin di dengar kita dan bukannya memberi kita fakta dan kenyataan.

Beberapa minggu yang lalu saya datang ke vihara dan setelah selesai melakukan puja bakti saya berkumpul dengan teman-teman yang datang dari pulau jawa, setelah bertemu sapa dan bernostalgia saya mendengar beberapa pembicaraan dari teman saya mengenai salah dua teman saya yang menyinggung mengenai reksa dana, walaupun saya sangat ingin memberikan pendapat saya, saya fokus untuk mendengarkan terlebih dahulu dan saya mendapati bahwa ternyata reksa dana mengalami kerugian yang signifikan yaitu kehilangan separuh nilai. Saya hanya bisa diam dan merenungi lagi pelajaran yang pernah saya pelajari dari robert kiyosaki.

Bukannya saya mensyukuri mereka kehilangan uang tetapi saya mensyukuri bahwa apa yang telah saya pelajari ternyata mampu membuat saya dapat terhindar dari kerugian, walaupun sebenarnya saya sudah mendapatkan pelajaran itu pada saat mereka sedang kuliah. Saya mendapatkan bahwa reksa dana merupakan instrumen investasi yang sudah disanitasi sehingga kita tidak bisa mendapatkan imbal hasil yang maksimun. Sehingga membuat reksa dana menjadi pilihan investasi bagi orang-orang yang tidak peduli terhadap uang mereka. Mengapa saya katakan demikian? Karena saya mengalaminya sendiri, bagaimana uang saya bisa kehilangan nilai dan bukannya naik karena kecuekan saya dan rasa tidak peduli saya yang membuat saya kehilangan nilai investasi saya. Memang ada bukti bahwa ada yang meraup keuntungan yang lumayan dan ada juga yang biasa saja, mereka bisa saja beruntung atau kondisi nya yang mendukung tetapi bagaimana dengan banyak investor lain yang tidak tahu dan tidak mempunyai pengetahuan untuk itu sehingga mereka di prospek oleh para broker atau pialang atau marketing yang benar-benar hanya menjual dan mengharapkan komisi dari uang investor.

Yang saya syukuri adalah karena saya telah belajar dari pengalaman itu tetapi mereka baru belajar pada saat ini ketika pasar turun dan cara mereka adalah sesuai dengan apa yang dikatakan robert, bahwa mereka akan membeli dan berdoa bahwa harga akan naik. Setelah mendengar keluh kesah mereka, sebenarnya saya ingin menimpali tetapi saya tahu bahwa mereka tidak akan pernah mengerti dan mereka Cuma sekadar mencari teman seperjuangan dan senasib mereka. Dan anehnya adalah ternyata mereka merupakan klien dari salah satu teman saya yang bekerja di asuransi yang menawarkan mereka reksa dana. Teman saya ini dulunya mencoba memprospek saya dan saya tidak gampang untuk langsung mempercayai apa yang dikatakan dia karena saya tahu bahwa sebenarnya pilihan investasi sangat banyak dan itu semua tergantung individu untuk memilihnya dan bukannya mengharapkan orang lain untuk memilihnya.

Saya selalu katakan pada dia bahwa kita sendiri harus mau menginvestasikan hal yang terpenting dalam hidup kita, yaitu waktu. Kita harus pelajari sesuatu sebelum terjun atau menggeluti sesuatu, masalahnya adalah prioritas. Seringkali mempersiapkan diri untuk bertemu dengan prospek jauh lebih penting ketimbang mempelajari produknya. Dan itulah yang terjadi ketika anda tidak memberi tahu apa yang harus klien anda tahu, itu sama saja ketika terjadi sesuatu anda hanya menyalahkan pihak lain. Tetapi nasi sudah menjadi bubur dan teman-teman saya ini adalah teman yang merasa mereka membantu teman saya untuk mendapatkan komisi yang menurut saya kalau dia layak maka dia akan mendapatkannya tetapi kalau dia tidak belajar dan berinvestasi secara benar maka dia kurang layak. Terakhir yang saya tahu adalah dia juga berinvestasi di reksa dana juga sehingga saya rasa dia juga mengalami kemunduran finansial untuk masalah ini dan memang seperti itulah yang terjadi kalau anda tidak mempersiapkan diri anda terlebih dahulu untuk menghadapinya.


No comments: