Friday, September 30, 2011

Sikap menentukan Tindakan

Dua org sahabat sdg menghampiri kios koran & membeli beberapa koran serta majalah. Penjual koran yg sehrsnya gembira ternyata melayani dgn buruk, tdk sopan, dan dgn muka cemberut. Orang pertama jelas jengkel menerima layanan yg buruk seperti itu. Yang mengherankan, org kedua tetap enjoy, bahkan bersikap sopan kpd penjual tersebut. Org pertama bertanya kpd sahabatnya, “Mengapa kamu bersikap sopan kpd penjual menyebalkan itu?” Sahabatnya menjawab, “Mengapa aku harus mengizinkan dia menentukan caraku dlm bertindak?”


Yes.!

Itulah pointnya!

Jgn prnh biarkan org lain menentukan cara kita bertindak, Seandainya org tersebut sdg melakukan hal yg buruk kpd kita. Sayangnya, sering kali kita tdk berbuat demikian. Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan org lain kpd kita. Kalau mrk melakukan hal yg buruk, kita akan membalasnya dgn hal yg lebih buruk lagi. Kalau mrk tdk sopan, kita akan lebih tdk sopan lagi. Kalau org lain pelit terhadap kita, kita yg semula pemurah tiba2 jadinya sedemikian pelit kalau harus berurusan dgn org tersebut.

Harus saya akui, kadang kala saya gagal jg dlm hal ini, khususnya saat saya berkendara. Saat ada mobil lain menyerobot jalan dgn seenaknya, saya tiba2 jadi jengkel & berusaha membalasnya dgn gantian menyerobot jalannya. Tindakan saya dipengaruhi oleh tindakan org lain terhadap saya. Di sisi lain, saya bisa berbuat sedemikian baik, santun, dan luar biasa thdp org yg jg melakukan hal yg sama kpd saya. Saat saya merenung2 ttg hal ini, saya jadi malu sendiri. Mengapa tindakan saya harus dipengaruhi oleh org lain.? Mengapa utk berbuat baik saja, saya harus menunggu diperlakukan dgn baik oleh org lain dulu.?

Bagaimana dgn Anda.?
Apakah Anda jg punya “penyakit” seperti saya.?
Jaga suasana hati, jgn biarkan sikap buruk org lain kpd kita menentukan cara kita bertindak.!
Pilihlah tetap berbuat baik, skalipun menerima hal yg tidak baik.!

Decision to act is in the hands of our own.!
LIVE TODAY

Koin Penyok

pic from google
di ambil dari berbagai sumber :
Seorang lelaki berjalan tak tentu arah dgn rasa putus asa. Kondisi finansial keluarganya morat-marit. 
Saat menyusuri jalanan sepi, kakinya terantuk sesuatu. Ia membungkuk dan menggerutu kecewa. “Uh, hanya sebuah koin kuno yg sudah penyok.” Meskipun begitu ia membawa koin itu ke bank.

“Sebaiknya koin in dibawa ke kolektor uang kuno,” kata teller itu memberi saran. Lelaki itu membawa koinnya ke kolektor. Beruntung sekali, koinnya dihargai 30 dollar. 
Lelaki itu begitu senang. Saat lewat toko perkakas, dilihatnya beberapa lembar kayu obral. Dia pun membeli kayu seharga 30 dollar utk membuat rak buat istrinya. Dia memanggul kayu tersebut dan beranjak pulang.

Di tengah perjalanan dia melewati bengkel pembuat mebel. Mata pemilik bengkel sudah terlatih melihat kayu bermutu yg dipanggul lelaki itu. Dia menawarkan lemari 100 dollar utk menukar kayu itu. Setelah setuju, dia meminjam gerobak utk membawa pulang lemari itu.

Di tengah perjalanan dia melewati perumahan baru. Seorang wanita melihat lemari yg indah itu dan menawarnya 200 dollar. Lelaki itu ragu-ragu. Si wanita menaikkan tawarannya menjadi 250 dollar. Lelaki itupun setuju dan mengembalikan gerobaknya.

Saat sampai di pintu desa, dia ingin memastikan uangnya. Ia merogoh sakunya dan menghitung lembaran bernilai 250 dollar. Tiba-tiba seorang perampok keluar dari semak-semak, mengacungkan belati, merampas uang itu, lalu kabur.
Istrinya kebetulan melihat dan berlari mendekati suaminya seraya bertanya, “Apa yg terjadi? Engkau baik saja kan? Apa yg diambil oleh perampok tadi?”

Lelaki itu mengangkat bahunya dan berkata, “Oh, bukan apa-apa. Hanya sebuah koin penyok yang kutemukan tadi pagi”.

Bila kita sadar kita tak pernah benar2 memiliki apapun, kenapa saat kehilangan kita harus tenggelam dalam kepedihan yang berlebihan? Bersyukurlah..:) 

Cermin

pic from google
Ada sebuah rumah yg didalamnya terdapat 1000 cermin. Suatu hari ada seekor anjing kecil yg periang & selalu berbahagia, dia melewati rumah itu & memutuskan utk masuk ke dalamnya. Dia berlari gembira menuju pintu rumah itu. Saat anjing riang itu masuk, ia terkejut bhw ia mendapati di dlm rumah itu terdapat banyak sekali anjing yg mirip ia & menyambutnya dgn ekor yang bergoyang2 & kuping yg terangkat pula. Anjing kecil itu tersenyum senang & sekali lagi ia melihat semua "teman barunya" juga membalas senyumannya dg  senyum yg sama bersahabatnya dengan senyuman anjing tsb. 

Saat anjing itu meninggalkan rumah tsb, dalam hatinya ia berkata "rumah ini tempat yg sgt menyenangkan, ada banyak teman baru yg baik & ramah, aku akan sering bermain ketempat itu"
Lalu suatu waktu ada seekor anjing lain yg kurang bahagia & tidak seriang anjing yg pertama. Anjing itu juga memutuskan untuk mampir ke dalam rumah tsb, dengan perlahan & tampak waspada ia berjalan menuju pintu rumah tsb. Saat anjing itu masuk ke dalamnya ia terkejut & selalu  waspada karena ia mendapati di rumah tsb ada banyak anjing yg tampang dan penampilannya tak bersahabat. Lalu anjing itu mencoba menggertaknya dgn mengeluarkan taring & geraman kecil, namum lagi2 ia dikejutkan bhw semua anjing itu melakukan hal yg sama. Dengan ketakutan anjing itu berlari keluar rumah tersebut sambil dalam hatinya ia berkata: "banyak sekali yang tidak ramah kepadaku di situ, aku tidak akan pernah datang lagi".

Pesan Moral:
DUNIA NYATA KITA adalah CERMIN dari DUNIA BATIN KITA. Bila kita  bersikap positif, selalu ceria dan  bahagia, maka sikap positif kita bisa menarik aura positif ke kehidupan kita. Jadi, marilah kita mulai hari2 kita dgn sikap positif, selalu ceria & bahagia. 

Monday, September 26, 2011

The Raid - Indonesian Movies - Coming Soon 2012



finally we have some quality movies for all these years.. i will be looking forward to see this movies and it has promoted around the world. and most important Mike Shinoda Scoring the Film, you awesome mike...

Sunday, September 25, 2011

My Daily Activity Life - Part 02

oke setelah mengetahui sebagian aktifitas itu, saya sangat menghargai bahwa sebenarnya kalau orang bisa menghargai waktu dan mengerti bahwa masing-masing mempunyai kesibukan sendiri-sendiri. 


memang kita tidak bisa menghindari bertemu dengan orang-orang yang dapat membuat urat nadi kita tegang. dan itu saya alami terjadi pada saat ada acara Muda-Mudi Pintu Mas. karena acara tersebut diundur dari jadwal sebelumnya maka dengan komitmen yang sudah kami miliki maka tanggal yang disebutkan harus di jalankan. tugas saya adalah dokumentasi dan memang itu saya lakukan karena kebetulan punya kamera yang agak bagus (masih banyak yang lebih bagus dari saya soalnya hehe).

kemudian acara dimulai dan saya melakukan tugas saya yaitu jepret sana sini. ketika acara selesai saya harus melihat hasil kemudian mencoba melihat foto-foto dan mungkin sedikit tambahan contrast atau brightness. tetapi dengan ratusan foto yang ada tentunya akan memakan waktu, setelah itu saya harus meng-upload foto ke facebook dan bayangkan saja foto yang saya masukkan ke dalam fb hanya sekitar 70 an foto dan itu membutuhkan waktu hampir 1 jam 20 menit, size nya sekitar 450 - 600 kb, hasil resize 1/6 dari aslinya. (tentunya bayangkan saja dengan koneksi internet yang sangat ZUPER lelet, Mario Teguh Style)

tiba tiba ada salah satu ibu yang bukan pengurus (sebenarnya mengurusi surat kabar tertentu) dari muda-mudi menanyakan foto saya dan segala informasi, saya hanya jawab secukupnya saja. tetapi dia menginginkan foto ini dan terus menanyakan kepada saya, saya katakan bahwa boleh mendapatkan foto ini tetapi mungkin bisa di tanyakan kepada ketua muda mudi atau mungkin ijin kepada tetua / yang bersangkutan.

intinya saya melanjutkan foto sesi tersebut sampai selesai. besoknya saya dapat telp (tepatnya "panggilan yang tidak saya jawab" disaat saya sedang presentasi dan menenani instruktur training) bukan hanya sekali tetapi berkali2, tidak saya angkat. tetapi kemudian messenger saya penuh dengan message dari teman yang mengatakan bahwa dia meminta alamat rumah saya karena dia akan datang ke rumah saya untuk mengambil foto tersebut. WTF . . .

foto itu belum saya burn kan dan jarak untuk mengedit terlalu dekat, kemudian juga masih di dalam hdd, saya belum ada waktu buat burningkan dan saya merasa tidak nyaman kalau harus mengerjakan sesuatu secara terburu-buru. untungnya tidak ada yang memberitahu alamat rumah saya.

anehnya ketemu lagi kemarin jumat di acara teman saya, dan langsung dengan nada membentak mengatakan "mana fotonya, saya butuh foto itu dan dengan gaya angkuh sambil memegang piring makanannya menanyakan ke saya" adoh kenapa bisa lewat disana, ballroom begitu luas tetapi kenapa bisa pas-pasan dengan dia (dalam hati, nasib oh nasib) akhirnya saya cuman senyum dikit trus langsung melanjutkan mencari teman saya.

saya tidak keberatan dengan semangatnya dia yang menggebu-gebu mengejar hasil foto saya, saya sangat berterima kasih. hanya saja cara nya mungkin cukup esktrim menurut saya. fotografi sampai saat ini masih sebatas hobi dan dari para pengurus muda-mudi sangat memahami bahwa dibutuhkan waktu dan proses untuk mengerjakan suatu persoalan / acara. semua butuh waktu dan waktu ini yang sepertinya tidak di punyai oleh ibu itu.

kesimpulannya : apakah kamu memberikan foto itu? iya tentu saja saya berikan tentunya setelah saya burningkan ke cd, semoga dia mendapatkan manfaatnya, semoga dia berbahagia.

My Daily Activity Life - Part 01


saya menulis untuk sekadar sharing dan memberitahu aktivitas saya serta memberikan sebuah sudut pandang yang berbeda saja.
bagi orang yang tidak mengenal saya, mungkin hanya melihatnya suka keluar dan jarang berada dikantor, ada juga yang mengenal saya hanya melihat bahwa saya sering dikantor, yang mana yang mereka lihat sebenarnya mereka hanya sering melihat saya dimana.

saya mulai yah, yang saya rangkum adalah ingatan saya sejak 15 sept, sebenarnya bisa kalau mau dirunut belakang, tetapi mohon maaf dengan keterbatasan waktu, tenaga, pikiran, dan tempat dari blog ini maka saya mulai dr tanggal segitu.  

15 sept : 
08.00 - 11.00 : antar surat, beli dokument, beli barang
11.00 - 13.00 : ke kantor principal mencari barang, lunch
14.00 - 17.00 : back to my office, urus dokumen, watch stock
18.00 - 20.00 : beli buah

16 Sept :
08.00 - 10.00 : penawaran
10.00 - 12.30 : mencari barang sekaligus membeli, lunch
13.30 - 15.00 : urus dokumen dan penawaran.
15.00 - 17.30 : antar surat penawaran
19.00 - 22.00 : survei dan diskusi kelayakan bisnis (demi alasan privasi saya tidak bisa memberikan rincian).

17 Sept :
10.00 - 14.30 : photo session (shooting for background layout & material untuk Mahavihara)
14.30 - 17.00 : nungguin barang datang (barang kok ditungguin), karena ekspedisi janji dari pagi mau antar tapi sampai sore belum jadi harus ke ekspedisi dan nungguin barangnya disusun T_T.
18.30 - 21.00 : barang sudah berada di kantor, bersama bos besar periksa dan mengecek part number + surat jalan, Certificate + PO dsb. saya minta maaf karena salah satu teman saya, adiknya mengadakan pernikahan. mohon maaf atas ketidak-hadiran saya.

18 sept :
11.00 - 17.00 : Pintu Mas Idol
19.00 - 21.00 : Editin foto pintumas ke fb.

19 sept :
08.00 - 17.00 : Presentasi, Training Alat dr principal (ada detail tambahan dr pekerjaan, tapi saya pikir tidak perlu untuk dirinci)
18.30 - 20.30 : dinner dengan principal
21.00 - 23.30 : cek email dan penawaran.

20 sept :
08.00 - 17.30 : Uji coba alat tes
18.30 - 22.00 : survei kelayakan bisnis (apologize for details)

21 sept :
08.00 - 10.00 : kantor, printer rusak (replace with a new one)
11.00 - 14.00 : ketemu dengan principal yang satunya lagi.
14.00 - 17.00 : persiapan dokumen untuk tender
18.00 - 20.00 : dinner dengan tamu.
20.00 - 23.30 : rapat pengurus yayasan.

22 sept :
08.00 - 11.00 : antar surat penawaran, cari barang.
11.00 - 14.30 : urus dokumen, dan dokumen sudah hampir lengkap semuanya, saat nya lembur.
14.30 - 20.00 : lembur kerjakan dokumen untuk submit pagi.

23 Sept :
08.00 - 10.30 : opening, saya salah susun dokumen sehingga disuruh pulang dan perbaiki, dengan catatan siang harus kembali lagi.
10.30 - 15.00 : nyusun dokumen, masukin dokumen lagi dan menunggu hasil T_T jauh dr ekspektasi.
15.00 - 17.30 : ambil surat jalan, antar barang dan dokumen.
18,30 - 20.00 : my friend's wedding (congrats for both of them, may you all be happy)
20.00 - 00.00 : diskusi mengenai kelayakan bisnis (again apologize for details)

24 Sept :
09.00 - 13.00 : mahavihara (refocusing my mind, maksudnya meditasi ;p) then beli makan buat orang rumah.
13.30 - 17.00 : beli kebutuhan untuk di rumah (roti, buah, snack and the list will continues)
18.30 - 21.00 : dinner with friends.
22.30 - 00.00 : watch Final Destination 5
01.00 - 03.30 : cek email, write blog structure, watch soccer.

25 Sept :
09.00 - 13.00 : finaly can write my blog..
14.00 - 17.00 : survey lokasi
18.30 - 22.00 : our colleague (tentative)
karena ini masih rencana, soalnya saya masih menulis blog di hari minggu yang indah ini.

ini hanya sebagian kecil aktifitas yang bisa saya rangkum tentunya tidak mendetail, part ini lanjut di kedua, bersambung..

Diskusi ringan dengan Manajer Lejel Region Kalimantan

 saya bertemu dengan direktur home lejel shopping bagian kalimantan di ruang sauna setelah gym di salah satu hotel bintang  5 di balikpapan.

ketika itu saya hanya berbincang-bincang ringan dengan beliau dan beliau ternyata senang berbagi kisah mengenai cerita bagaimana dia sampai berada disini. terlepas dari itu semua, dia bercerita mengenai kehidupan orang korea, kehidupan disana sungguh keras karena sama seperti negara 4 musim mereka harus berjuang untuk dapat bertahan hidup. dan korea pun demikian, mereka ketika datang musim dingin sangat sulit untuk dapat bertahan hidup karena tumbuhan tidak dapat tumbuh pada suhu yang cukup rendah.


sehingga hal ini yang mendorong orang korea untuk mau berjuang terus dalam hidup mereka. Mr. Lee bercerita bahwa orang indonesia tidak jauh berbeda dengan orang manapun dalam hal kemampuan, hanya saja mereka sebenarnya terlanjur hidup menyenangkan, saya sempat bingung kenapa dia bisa berkata seperti itu? dia mengatakan "kalau disini tidak ada uang masih bisa hidup, di korea tidak mungkin bisa hidup kalau tidak ada uang?" contoh : kalau di musim dingin, korea butuh penghangat dan ada biaya yang harus dikeluarkan kalau tidak anda bisa mati kedinginan, sedangkan di indonesia negara tropis, tanah subur, sangat luar biasa sekali negara kalian" saya melihat raut wajah kagum dr muka Mr. Lee ketika bicara indonesia.
orang luar bisa sangat menghargai negara kita yang sangat kaya ini, malah kita sendiri menyia-nyiakannya.

Mr. Lee juga mengatakan bahwa anak muda di korea juga sekarang terlalu nyaman, mereka belum mengetahui bagaimana jaman kondisi dulu waktu susah semua serba kekurangan. dia bercerita bahwa dulu waktu jaman 1960-1975 korea miskin dan mereka kesulitan dalam sandang pangan, harus berharap bantuan dari luar (waktu itu bantuan dari USA) mereka mengirimkan roti dan jagung. dulu kalau roti dibagi tidak bisa bertahan lama sedangkan jagung mereka bisa bertahan lama dan pentingnya lagi adalah mereka bisa menggunakan jagung tersebut untuk direbus dan dijadikan sop, sehingga lebih kenyang dan juga lebih banyak. (saya jadi terharu mendengar beliau curhat, kenapa? saya sering lihat banyaknya makanan dibuang, belum lagi saya yang suka pilih-pilih makan, kadang bisa cerewet soal makan. sedangkan dia pernah hidup sebegitu sulitnya. dan itulah yang katanya membuat dia lebih bersyukur terhadap hidup ini, sayangnya anak jaman sekarang sedikit kesulitan untuk bisa memahami perjuangan orang di jaman dulu karena mungkin selain mereka belum mengalaminya juga karena kemajuan teknologi yang membuat segala sesuatu menjadi mudah.

segala sesuatu menjadi serba instan dan semuanya menjadi gampang di dapat atau mudah di raih. seandainya para anak muda ini mengerti dan memahami bagaimana perjuangan dulunya mungkin mereka akan lebih bersyukur terhadap hidup mereka saat ini, saya tanya "maksudnya apa ya Mr. Lee?" dia menceritakan bahwa kalau mereka tahu seberapa susahnya hidup dulu, maka seharusnya mereka bisa bergembira menikmati hidup saat ini dengan tidak kekurangan makanan, biasanya yang sering terjadi adalah bagaimana mereka sering merasa tidak puas dengan apa yang mereka miliki, sudah punya ini malah ingin itu. sudah punya sesuatu kemudian tidak berapa lama sudah bosan, list nya bisa terus bertambah.

ketika sedang mendengar apa yang dibicarakan Mr. Lee, saya jadi tahu bahwa ternyata sebenarnya bukan orang korea atau jepang yang menjadikan mereka begitu superior tetapi kemampuan mereka untuk beradaptasi dan mengerti perubahan itu yang membuat mereka dapat bertahan hidup dan sukses. jadi sebenarnya kita bisa belajar dari mereka karena mereka sebenarnya belajar memahami perubahan bahwa bencana atau bukan, perubahan musim yang tidak menentu, mereka semua sudah memahami dan sudah mengambil langkah antisipasi untuk itu.

semoga tulisan ini dapat membantu menginspirasikan pembaca bahwa kita harus bersyukur dan bersemangat untuk tidak selalu berada dalam kondisi nyaman. istilahnya memperluas zona kenyamanan kita.

semoga bermanfaat.

Sunday, September 11, 2011

Kisah dibalik bolpen antariksa

anda pasti sudah pernah mendengar kalimat motivasi yang menyuruh kita harus melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang berbeda. seperti kisah yang satu ini, dimana diceritakan dari banyak kisah-kisah inspirasional.

diceritakan bahwa orang amerika itu senang bikin rumit-rumit, mereka menciptakan alat yang sedemikian canggih, meriset teknologi dengan biaya milyaran supaya dapat menulis di angkasa sedangkan di negara lain, rusia (katanya) hanya menggunakan pensil untuk menulis. kesimpulan yang didapat dari cerita tersebut adalah bahwa untuk mendapatkan sesuatu tidak perlu mengeluarkan biaya yang mahal.


disini saya ingin menceritakan sebuah kisah dibalik bolpen angkasa silakan disimak :
Bolpen Fisher's space pen ini juga menyimpan kisah lain dari misi pendaratan manusia pertama di bulan yang dimana para astronot itu nyaris tidak bisa kembali ke bumi.

Ketika tugas di bulan selesai dan para astronot harus kembali ke bumi, tiba-tiba terjadi insiden. Saat mereka kembali ke lunar module, tiba-tiba salah satu dari tas penyangga (life support ) melayang dan menghantam plastik pelindung saklar starter mesin lunar Module. Tidak dijalaskan siapa pemiliknya.

Insiden ini berakibat fatal. Plastik pelindung ini ternyata cukup rapuh dan tak sanggup berfungsi sebagai pelindung. Akibatnya saklar rusak dan mesin roket tidak mau hidup.
Masalah seperti ini memang sudah diperhitungkan dan harus bisa diantisipasi. Antara astronot dan cotrol room di Houston terjadi komunikasi untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Sebenarnya masalah itu mudah, mesin bisa dihidupkan dengan menggunakan obeng. Namun kendalanya astronot tidak dibekali kunci-kunci untuk menekan bobot. Kemudian dari eksperimen kilat, badan pena ruang angkasa Fisher tersebut mampu menghantarkan listrik dengan daya listrik, tegangan listrik, kuat arus listrik dan hambatan listrik ekstra presisi dan semua telah dipenuhi oleh bolpen tersebut. Berkat bolpen yang dibawa tersebut yang digunakan untuk menghubungkan aliran listrik pada saklar yang rusak tersebut, para astronot dapat kembali ke bumi dengan selamat.

Kisah ini diungkap oleh John McLeish humas NASA yang dikarantina bersama Edwin Aldrin dan Neil Amstrong] setelah mereka berdua selamat mendarat di bumi. Kisah ini tidak terekspos karena semua orang pada waktu itu termasuk NASA terkesima dengan pendaratan manusia di bulan.

jadi moral of the story adalah : ada harga yang harus dibayar, kadang kita perlu membayar sesuatu yang kita pikir lebih mahal atau tidak sebanding padahal kita tidak menyadari bahwa ternyata itu perlu.

Friday, September 9, 2011

Good Will - Baksos + Fangshen June - Jul - Agt 2011

Fangshen + Baksos 17 Aug 2011


for next picture
Patidana - Aug 2011





Baksos July 2011



Fangshen June 2011


semoga semua makhluk berbahagia

Belajar dari Burung Pelikan - My Story

 
saya menghadiri acara tunangan salah satu sahabat saya. sungguh menyenangkan melihat mereka berdua dan tidak di sangka-sangka dalam waktu yang singkat mereka sudah sangat serius dalam membina hubungan mereka. ketika berada disana saya melihat kumpulan orang-orang tua yang sangat gembira sekali melihat bagaimana anak mereka ini sudah mau menempuh hidup baru, juga melihat bagaimana para tamu juga bergembira menghadiri acara ini.
di-lain pihak, beberapa tamu undangan juga berasal dari teman-teman walaupun cukup sedikit. mungkin karena persiapan nya yang cukup singkat dan memang yang diutamakan adalah pihak dari relasi orang tua. ketika saya sedang berbicara dengan teman saya ini, saya cukup kagum mengenai bagaimana waktu berjalan dan bagaimana proses mereka bertemu. saya sungguh bahagia sekali dengan mereka berdua (terutama teman saya ini) sampai tidak bisa berkata-kata.

lah trus apa hubungannya ama pelikan, hen? begini, ketika saya berbicara dengan teman saya mengenai bagaimana cepatnya waktu berlalu dan bagaimana hal ini tidak disangka-sangka, tiba-tiba ada yang menyeletuk dan menyalahkan masa lalu (heh, it's weird). saya tidak tanggapi dan hanya berkomentar lucu mengenai hal tersebut. tetapi mengenai jenis mencari jenis seperti yang diceritakan Belajar dari Burung Pelikan, bahwa sebenarnya saya sudah meninggalkan hal-hal yang negatif karena saya tahu bahwa lingkungan yang negatif tidak akan membawa kemajuan.

bedakan antara nostalgia yah, kalau nostalgia kan kita hanya membahas bagaimana kita pada dulunya seperti apa dan kemudian  bercerita dengan lewatnya waktu sampai ke saat ini menjadi seperti apa tetapi kesan yang ditimbulkan orang itu adalah kesan menghakimi seseorang hanya karena mendengar perkataan dari orang lain lalu menyalahkan masa lalu (past is already past, today is a gift that is why it called PRESENT).

i am grateful that i had already surpass that situation. saya bisa mengerti mengapa orang itu terus menyalahkan masa lalu, selain karena dirinya tidak bisa melupakan masa lalu (sebenarnya karena tidak bisa menerima kenyataan) juga karena kumpulan teman-temannya yang ikut larut dalam kehidupan seperti itu, padahal kalau mau dilihat dari sudut pandang lain sebenarnya masa lalu merupakan pelajaran yang sangat berharga yang bisa di gunakan untuk menatap masa depan yang lebih baik.
sumber pic
jadi saya hanya berharap ada burung pelikan dari tempat lain yang bisa membuka mata mereka untuk melihat hidup ini lebih hidup. semoga mereka berbahagia.
life is more than just a past (that's my quote, haha)

Belajar dari Burung Pelikan

sumber pic : google pic
Pelikan adalah burung penangkap ikan yang ulung, tetapi di kota Montereya - California hal seperti ini tidak terjadi.
Di kota ini burung pelikan tidak perlu bersusah payah untuk mendapatkan ikan karena banyak sekali pabrik pengalengan ikan, selama bertahun-tahun mereka berpesta dengan ikan yang berserakan.
Hal yang menakutkan terjadi ketika ikan di sepanjang pesisir mulai habis dan pabrik pengalengan mulai tutup, burung tersebut mengalami kesulitan.
Karena sudah bertahun-tahun tidak menangkap ikan, mereka menjadi gemuk dan malas. Ikan yang dulu mereka dapatkan dengan mudah sudah tidak ada, sehingga satu persatu dari mereka mulai sekarat dan mati.
Para pecinta lingkungan hidup berusaha keras menyelamatkan mereka, berbagai cara dicoba untuk mencegah populasi burung ini agar tidak punah. Sampai suatu saat terpikirkan oleh mereka untuk mengimport burung pelikan dari daerah lain, yaitu pelikan yang berburu ikan setiap hari. Pelikan tersebut lalu bergabung bersama pelikan setempat, hasilnya luar biasa pelikan baru tersebut dengan segera berburu ikan dengan giatnya. Perlahan pelikan yang kelaparan tersebut tergerak untuk berburu ikan juga, akhirnya pelikan di daerah tersebut hidup dengan memburu ikan lagi.

Les Giblin, seorang pakar hubungan manusia menjelaskan bahwa manusia belajar sesuatu dari panca inderanya: 1% dari rasa, 1½ % dari sentuhan, 3½ % dari penciuman, 11% dari pendengaran dan 83% dari penglihatan.

John C. Maxwel, seorang pakar kepemimpinan dalam sebuah surveinya membuktikan bahwa: “Bagaimana seorang menjadi pemimpin?” 5% akibat dari sebuah krisis, 10% adalah karunia alami dan 85% adalah dikarenakan pengaruh dari pemimpin mereka.

Demikian halnya jika Anda ingin semakin maju, maka salah satu cara terbaik adalah dengan bergaul dengan orang yang berprestasi yang bisa anda temui. Perhatikan cara mereka bekerja, teladani hidup mereka, pelajari cara berpikir mereka, lihat bagaimana mereka mengambil keputusan penting dalam hidupnya

Tuesday, September 6, 2011

Welcome September 2011 - Motivated Part 2

 well, lanjut yah... nama tempat ini adalah Bukit Doa. jadi anda-anda pasti tahu tempat ini bagi yang pernah ke manado (harusnya.. hehe)

segala sesuatu perlu diperjuangkan begitulah yang terjadi ketika saya menapak tilas (adoh kerennya kata-kata saya) perjalanan ke bukit doa. sebenarnya ada 2 rute untuk naik ke atas, yang satu melalui jalur kiri dan yang satunya lagi lewat jalur kanan, sebenarnya yang benar ada lewat jalur kiri, kemudian keliling dan turun ke  jalur kanan.
kalau kalian melihat gambar yang dibawah ini berarti anda sedang melihat begitu panjang lika-liku perjalanan untuk mencapai puncaknya. bukan hal yang mudah bagi saya dan teman saya, karena kita tidak pernah berolahraga, tapi bukan itu yang ingin saya bahas melainkan bagaimana pikiran saya berpikir cepat ketika kami sedang beristirahat sebentar di sini, dengan membawa tas kamera seberat 3 kg (kebodohan saya karena tidak mengurangi isi terlebih dahulu)
yang terlintas dalam pikiran saya adalah bahwa ternyata semua membutuhkan proses (tentunya kalian pasti sudah tahu semua ini, semua pasti sudah pernah membaca buku atau dengar dari orang), tetapi saya benar-benar mengalami bagaimana perjuangan untuk mencapai ke atas. ada beberapa yang mungkin ingin cepat-cepat sampai keatas (pokoknya asal sampai aja) dan tentu masing-masing orang berbeda pemikirannya.
saya hanya merenung (dalam sepersekian detik ketika saya kelelahan dan hampir kehabisan air minum) bahwa hidup yang kita jalanin ini tidak ada yang mulus, semua butuh proses dan butuh perjuangan, untuk mencapai sesuatu kita perlu tindakan. dan seperti yang terlihat di gambar tersebut jalan yang dilalui juga tidak mudah dan tidak mulus, bahkan sebenarnya ada sebagian anak tangga yang hancur akibat belerang.
saya jadi lebih menghargai diri saya, lebih mensyukuri dimana saya berpijak karena hal sepele seperti ini.
Bersyukur karena saya masih bisa bernafas sampai detik ini, menghargai karena saya diberikan kesempatan untuk masih bisa mendengar, melihat, berjalan, dan merasakan (artinya anggota tubuh lengkap).
jadi ketika sudah sampai di atas. wow.. sangat worth it? menurut saya sangat layak. kita bisa menikmati pemandangan disini dan tentunya tidak lupa untuk berfoto. ternyata indah sekali, udara sejuk, langit mendung, suasana sangat mendukung. this is life....
 
dibelakangnya adalah sebuah patung salib yang cukup besar, mungkin kalau malam ada lampu, saya juga tidak tahu tetapi saya melihat ada kabel-kabel yang terpasang disana.

kesimpulan : 
  • HIDUP SAAT INI karena saat ini adalah yang terpenting dalam hidup mu,
  • SYUKURI apa yang sudah ada karena ketika kamu melihat ke belakang, yang kamu lihat adalah proses perjalanan hidup mu sendiri untuk mencapai sampai dimana kamu berada,
  • HARGAI DIRI-mu karena bagaimanapun yang menjalani hidup ini adalah dirimu sendiri, tidak ada satu orang pun yang bisa tahu bagaimana proses pengorbanan, suka duka, jatuh bangun nya kamu untuk mencapai sesuatu, "bagaimana kamu bisa menghargai orang lain kalau kamu tidak bisa menghargai diri mu sendiri".

selamat datang september, have a nice life.

Monday, September 5, 2011

Welcome September 2011 - Motivated Part 1

 i've had a wonderful vacation on the end of august, and the place was awesome.

 sebenarnya saya tidak ingin membahas mengenai bagaimana indahnya saya berlibur saya hanya mau bercerita mengenai bahwa terkadang kita perlu berlibur sekali-kali melepaskan beban yang ada di pundak kita. menggunakan waktu liburan kita untuk mengisi hal-hal yang positif juga perlu sekali. dan itu yang saya lakukan bersama teman saya mengunjungi pulau bunaken, Manado. sungguh indah alam disini. disini termasuk beberapa tempat surga-nya snorkling dan diving. spot-spot yang ada sungguh memukau.
 anyway, setelah saya menghabiskan beberapa hari disana, saya merenungkan begitu banyak hal yang tadinya tidak terpikirkan. saya melihat bagaimana cara saya memandang hidup saya, bagaimana tingkat stress kita berbanding lurus dengan keinginan kita / harapan kita. bukannya kita tidak boleh berharap atau menginginkan sesuatu tetapi keinginan dan harapan semuanya mempunyai konsekuensi. kita hanya belajar untuk mengerti itu maka kita seharusnya sudah tidak stress lagi. mengapa begitu? seharusnya kita sudah mengerti konsekuensi dari keinginan atau harapan tersebut, karena memang sudah terlekat pada itu.
anda mau berwawasan luar, banyak bacalah buku, konsekuensinya adalah waktu yang harus anda sediakan untuk membaca buku. atau anda ingin mendapatkan tubuh yang sehat maka sediakan waktu untuk ke gym. semua itu melekat pada tujuannya.

bersambung...