Sunday, May 22, 2011

Segitiga Pembelajaran : Segala aspek bidang kehidupan

Judul yang aneh bukan? pasti mikirnya dalam sebuah segitiga ada teori teori yang harus dipikirkan.. untungnya bukan seperti itu. saya tipe orangnya tidak mau terlalu teoritis, kalau bisa sebisa-nya praktis yang bisa dimengerti orang pada umumnya.

maksudnya adalah sebagai berikut ibarat nya segitiga itu adalah bahwa ketika kita belajar sesuatu kita membuat fondasi, nah segitiga itu semacam fondasi untuk menuju ke puncak atasnya. ketika kita hanya punya satu segitiga kita hanya mempunyai satu pemahaman untuk mencapai pemahaman lainnya. teori A B C nya lewat yah, terlalu panjang.. tetapi intinya kita belajar dari pemahaman bahwa dengan dasar B-C mencapai A (puncaknya). 

nah A ini adalah pemahaman hasil dari pembelajaran dasar B-C, faktor B-C (B1,2,3 & C1,2,3 diabaikan karena asumsi) sehingga orang mencapai pemahaman A. yang ingin saya bahas adalah bahwa kita harus senantiasa belajar terus menerus karena hidup adalah sebuah proses dan jika kita tidak belajar, kita hanya menggunakan sumber memori masa lalu untuk menghadapi saat ini.

jadi sering ada orang bertanya mengapa orang sulit mengubah kebiasaannya, misal sering kali saya mendengar bahwa kok susah bener melatih kesabaran, kenapa setiap kali ga senang langsung marah, biasanya orang kan langsung bilang ya sudah sabar aja, atau hindari orang yang membuat marah. padahal yang marah itu kan si yang marah tadi tidak ada hubungannya dengan obyek nya, melainkan subyek yang marah. kenapa dia mengambil keputusan marah? yah itu jawaban tertulis nya adalah orang marah karena dia mengambil memory masa lalu dimana dia mengambil pengalaman masa lalu yang tidak nyaman sehingga ketika ada kejadian masa kini yang menyerempet / sesuatu yang membuat tidak nyaman maka otak dia akan langsung mengambil memory tersebut dan menyebutnya sebagai satu ancaman terhadap dirinya. maka dia marah.karena tidak sesuai dengan kenyataan / harapan tidak sesuai kenyataan.

nah untuk itu maka kita idealnya harus belajar terus menerus, banyak yang habis sekolah / lulus, biasanya sudah jarang mau belajar atau membaca lagi, karena bagi mereka itu tidak penting atau merasa kurang penting. padahal kalau anda berhenti belajar maka anda saat itu juga mengalami (kalau saya sebut adalah pelapukan) obsolete / usang / out of date. jadi nanti kalau ada kejadian-kejadian baru, maka respons kita hanya itu-itu saja.

contoh paling konkrit adalah diri saya, baru-baru ini terjadi beberapa masalah dalam sistem administrasi, jadi yang kena teguran adalah saya. ayah saya ketika memeriksa ada yang tidak beres langsung memarahi saya di telpon (padahal anak buahnya ada didepan dia), lucunya lagi yang salah anak buah yang sudah lama mengikuti dia cukup lama. tetapi sasaran tegurannya bukan kepada dia melainkan kepada saya lewat telepon, saya di maki-maki dan omongan yang tidak mengenakkan keluar semua.

nah respon awal saya adalah, saya merasa tidak adil atau tidak layak untuk di tegur seperti itu. karena saya tidak tahu apa-apa mengenai itu, jadi respon awal saya adalah saya bertindak defensif, saya lawan kata-kata ayah saya maupun tegurannya. tetapi proses itu hanya berlangsung 30 detik (kalau dulu saya bisa perang mulut bahkan bisa tidak enak hati kalau ketemu). proses 30 detik itu lah yang benar-bener mengubah mau kemana hidup kita ini dibawa. mau seperti kaleng soda (bereaksi)
atau air mineral?
30 detik awal saya melihat nya sebagai proses pertahanan diri saya yang menganggap bahwa dimarahi dan ditegur itu tidak enak, kemudian pertahanan tubuh saya melawan untuk menyingkirkan perasaan tidak nyaman tersebut, terlebih lagi diperlakukan tidak adil. jadi 30 detik yang saya rasakan merupakan reaksi pertahanan tubuh

kenapa 30 detik? kok tidak lebih lama? atau lebih cepat? masing masing individu unik dan berbeda, jadi semua tergantung seberapa jauh tingkat mereka dapat menyadari, bisa jadi debat trus bertahan terus tidak terima dimarahi / ditegur (seperti saya dulu), bisa jadi setelah telpon baru menyadari, atau setelah telpon masih mengomel2 karena tidak puas. Jadi yang dilihat adalah kemampuan menyadari nya, entah berapa lama baru sadar itu urusan belakang. jadi 30 detik terakhir itu saya langsung bilang "oke tunggu sebentar saya sedang menyetir, nanti saya telpon lagi. jadi ketika dia telpon marah2 sampai tutup berkisaran 1 - 1.5 menit jadi omelan dan tegurannya 60 detik yang tidak mengenakkan ditambah dengan 30 detik pertahanan diri saya di telepon.

kemudian ketika menutup telpon, hal pertama yang saya pikirkan adalah bahwa saya tidak mau kondisinya seperti ini, apa yang harus saya perbuat? pertama menyadari bahwa ini sebenarnya bukan salah saya, kedua bahwa "Memang ayah saya seperti itu", marah selalu tidak tepat sasaran :(. dan entah motif-motif apalagi. ketiga adalah dia Ayah saya, walaupun dia mempunyai kekurangan kekurangan tetapi dia tetap Ayah saya, dan saya harus menghormati hal itu. tanpa dia saya tidak akan hadir di dunia ini. faktor keempat adalah kemampuan untuk mampu merubah kondisi atau situasi saat ini. jadi 4 faktor itu yang mendorong saya untuk melihat situasi lebih jelas lagi. jadi pada saat itu kita ambil pelajaran-nya dan dengan demikian berarti pengetahuan dan pengalaman kita bertambah.


Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
dan itu terlihat dari 3 gambar segitiga berikut,
Gambar ke 1 adalah bagaimana kita meluaskan kompentisi (kemampuan) pengetahuan kita, bisa dengan membaca, bertanya, diskusi dan hal hal yang mendorong terjadinya bertambahnya pengetahuan kita, lalu 
Gambar ke 2 adalah menjelaskan bahwa pengetahuan pengetahuan disusun untuk membentuk satu pengetahuan yang lebih unik lagi dan semua pengetahuan dibentuk untuk mencapai satu bentuk pengetahuan lagi.
sedangkan Gambar ke 3, adalah gambar yang menjelaskan bahwa informasi yang terkandung di segitiga biru menjadi dasar pada salah satu sisi segitiga merah, dan begitu pula segitiga kuning yang semuanya menjadi dasar untuk terbentuknya informasi segitiga merah.

sekian curhat saya dan sekaligus pemahaman saya mengenai sebuah konsep pembelajaran.

semoga bermanfaat.

Thursday, May 19, 2011

Hiduplah di hari ini. Hanya hari ini yang bisa Anda pengaruhi.

 saya bercerita mengenai kejadian yang saya alami hari ini.

kejadiannya adalah saya harus membeli sekitar 33 jenis barang yang cukup kecil dan cukup membingungkan, kenapa? karena 1 barang bisa 4 ukuran mulai dari 0.5", 1", 1.5", 2", dan yang bikin gila nya lagi adalah saya harus mengecek barang itu satu per satu, bukannya saya tidak percaya tetapi kejadian yang sering dialami adalah kadang ukuran tidak salah tetapi jumlah barang bisa kurang (kadang dari toko bisa kurang). setelah mengecek barang tersebut masih ada hal-hal lain yang harus dikerjakan lagi. kalau itungan matematika berarti 4 ukuran di kalikan 33 items : 132 items belum dikalikan brp PC (bisa 20 - 60 pc). huaaaaaaa grrrrrr....

nah hal ini membuat saya langsung bereaksi keras terhadap diri saya, saya mengamati pola pikiran saya menolak segala yang saya kerjakan saat ini. dualisme pikiran muncul, disatu sisi menolak atas segala yang saya kerjakan dan di satu sisi secara sadar memberikan penjelasan bahwa kalau tidak dikerjakan, tidak ada orang yang mau mengerjakan, kamu rugi sendiri.
kejadian ini berlangsung sangat cepat tetapi pikiran saya mampu menangkap kedua jenis pemikiran ini. kekesalan saya terjadi karena saya tidak menginginkan atau menolak untuk menjalankan kerjaan itu, tetapi ketika perasaan emosi saya mereda saya lalu menyadari dan lalu bersyukur.

mengapa bersyukur? kamu kerjakan seperti itu saja sudah mengeluh, seharusnya kamu bersyukur karena masih ada pekerjaan, coba lihat saja orang-orang yang masih pengangguran, mereka sangat mendambakan pekerjaan jika ada. akhirnya dengan memberikan pengertian tentang bersyukur maka saya bisa reda sedikit, walaupun masih saja pikiran itu ada. perasaan kesal dan berontak masih ada.

kesimpulannya apa? kesimpulan yang bisa diambil adalah, kadang pikiran semaunya sendiri, seolah-olah merasa diri paling hebat, apa sih kehebatan kita? toh juga pasti lewat. hahahaha..

intinya adalah : Hidup Saat Ini karena Saat Ini yang dapat Anda Pengaruhi..

Monday, May 16, 2011

Sebulan Penghayatan Dhamma 05 May 2011

SPD di rumah Umat Bp. Boge Jaya Saputra

 Tema nya Mengenai Kesehatan Buddhis.
pada intinya semua berawal dari pikiran, pikiran yang menjadi pelopor dan pikiran juga bisa menjadi biang penyakit.

Wednesday, May 11, 2011

“Children Learn What They Live With” - Dorothy Low Noite


terjemahan bebas nya dan rangkumannya :

Jika anak banyak dicela, ia akan terbiasa menyalahkan..
Jika anak banyak dimusuhi, ia belajar menjadi pemberontak..
Jika anak hidup dalam ketakutan, ia selalu merasa cemas dalam hidupnya..
Jika anak sering dikasihani, ia belajar meratapi nasibnya..
Jika anak dibesarkan dalam olok-olok, ia akan menjadi seorang pemalu..
Jika anak dikelilingi rasa iri, ia tak akan puas dengan apapun yang dimilikinya..

Jika anak dibesarkan dalam pengertian, ia akan tumbuh menjadi penyabar..
Jika anak senantiasa diberi dorongan, ia akan berkembang dengan percaya diri..
Jika anak dipuji, ia akan terbiasa menghargai orang lain..
Jika anak diterima dalam lingkungannya, ia akan belajar menyayangi..
Jika anak tidak banyak dipersalahkan, ia akan senang menjadi diri sendiri..
Jika anak dibesarkan dalam kejujuran, ia akan terbisa melihat kebenaran..
Jika anak ditimang tanpa berat sebelah, ia akan besar dalam nilai keadilan..
Jika anak dibesarkan dalam rasa aman, dia akan mengandalkan diri dan mempercayai orang lain..
Jika anak tumbuh dalam keramahan, ia akan melihat bahwa dunia itu sungguh indah..

Friday, May 6, 2011

6 penyebab pernikahan gagal

pic
Usai mengucap janji pernikahan, setiap pasangan tentu berniat menjaga hubungan harmonis selamanya. Namun seiring berjalannya waktu, mereka seringkali tanpa sadar menunjukkan sikap yang menggoyahkan pijakan bagi sebuah pernikahan yang stabil.

Ada enam hal yang menjadi penyebab utama gagalnya pernikahan, seperti dikutip dari Your Tango.

Thursday, May 5, 2011

Demi keluarga, Gao Meiyun usia 70 menjadi pengantar air

sumber : samaggi-phala website
cerita yang cukup menyentuh dan sungguh mengharukan. untuk cerita sepenuhnya dapat dilihat di website samaggi-phala, cukup klik di link nya.
 Bayangkan seorang nenek yang hanya memiliki berat badan 37,5 Kilogram dengan usia yang sudah senja ini harus menjadi kuli antar air mineral galon yang memiliki berat lumayan bagi orang tua seukuran dia, namun hal itu tetap dilakukan demi membiayai hidup keluarganya, karena nenek ini menjadi tulang punggung kehidupan keluarganya.
Kebanyakan kita hanya bisa mengeluh dan mengeluh, berkeluh kesah menjalani kehidupan dan rutinitas pekerjaan yang membosankan dan serasa berat, sekarang coba tanyakan pada diri Anda lebih susah mana apa yang Anda lakukan dalam mencari nafkah ketimbang apa yang dilakukan nenek ini?


Inilah kisah nyata dari salah satu sudut kota Beijing, Cina, dimana seorang nenek yang bernama Gao Meiyun yang berusia 70 tahun musti bekerja keras banting tulang sebagai kuli angkut air mineral galon ke rumah-rumah demi membiayai hidup anak nya yang cacat fisik dan membayar perawatan cucunya yang cacat mental dan membutuhkan
biaya perawatan.
Kondisi anak yang cacat fisik tak bisa berbuat banyak untuk menjalani hidupnya, sehingga sang ibu adalah tulang punggung hidup mereka. Mereka yang tinggal di Shijingshan District Yangzhuang Middle District Beijing mesti mengenal sang nenek yang dikenal sebagai nenek sang pengantar air galon mineral.

Bayangkan galon air mineral yang beratnya 20 kg lebih harus diangkat dan diantarkan oleh sang nenek yang hanya memiliki berat badan 37,5 kg tersebut, sehari sang nenek bisa mengangkat dan mengantar lebih dari 100 galon dari tempat tuannya bekerja ke pelanggan yang memesannya. Beratnya galon bagi sang nenek membuat badannya yang
kurus menjadi semakin bungkuk, bayangkan saja sobat, sejak jam 6 pagi nenek super ini sudah memulai aktifitasnya hingga jam 10 malam.

Betapa perkasanya nenek renta ini menjalani hidupnya yang berat, namun optimis dan semangat tetap ada bersamanya.

Nah sobat, apa yang bisa kita ambil hikmah dari cerita ini :

Pertama adalah rasa syukur dengan kondisi hidup kita saat ini, masih banyak orang diluar sana yang lebih susah hidupnya daripada kita, bahwa dalam kehidupan, seseorang hendaknya memiliki kemampuan menerima kenyataan sebagaimana adanya. Jangan mengeluh pada segala kesulitan yang dihadapi. Segala cara harus diupayakan agar semangat hidup selalu berkobar. Ubah pola pikir agar menjadi lebih positif. Jalani kehidupan dengan kesadaran setiap saat. Kebahagiaan dalam batin akan dapat dirasakan.

Bercermin


Dikisahkan dlm dongeng rakyat Jepang.

Ada sebuah rumah yg didalamnya terdapat 1000 cermin. Suatu hari ada seekor anjing kecil yg periang & selalu berbahagia, dia melewati rumah itu & memutuskan utk masuk ke dalamnya. Dia berlari gembira menuju pintu rumah itu. Saat anjing riang itu masuk, ia terkejut bhw ia mendapati di dlm rumah itu terdapat banyak sekali anjing yg mirip ia & menyambutnya dgn ekor yang bergoyang2 & kuping yg terangkat pula. Anjing kecil itu tersenyum senang & sekali lagi ia melihat semua "teman barunya" juga membalas senyumannya dgn senyum yg sama bersahabatnya dengan senyuman anjing tsb.

Saat anjing itu meninggalkan rumah tsb, dalam hatinya ia berkata "rumah ini tempat yg sgt menyenangkan, ada banyak teman baru yg baik & ramah, aku akan sering bermain ketempat itu"

Lalu suatu waktu ada seekor anjing lain yg kurang bahagia & tidak seriang anjing yg pertama. Anjing itu juga memutuskan untuk mampir ke dalam rumah tsb, dengan perlahan & tampak waspada ia berjalan menuju pintu rumah tsb. Saat anjing itu masuk ke dalamnya ia terkejut & selalu  waspada karena ia mendapati di rumah tsb ada banyak anjing yg tampang dan penampilannya tak bersahabat. Lalu anjing itu mencoba menggertaknya dgn mengeluarkan taring & geraman kecil, namum lagi2 ia dikejutkan bhw semua anjing itu melakukan hal yg sama. Dengan ketakutan anjing itu berlari keluar rumah tersebut sambil dalam hatinya ia berkata: "banyak sekali yang tidak ramah kepadaku di situ, aku tidak akan pernah datang lagi".

Pesan Moral:
DUNIA NYATA KITA adalah CERMIN dari DUNIA BATIN KITA. Bila kita  bersikap positif, selalu ceria dan  bahagia, maka sikap positif kita bisa menarik aura positif ke kehidupan kita. Jadi, marilah kita mulai hari2 kita dgn sikap positif, selalu ceria & bahagia.

Always smile and be happy.

Sebulan Penghayatan Dhamma 28 April 2011 - Surga dan Neraka

SPD kali ini cukup malam dimulai pada pukul 9 malam, hal ini dikarenakan pesawat yang mengantar pembicara terlambat / delay hingga 4 jam. luar biasa sekali.

jadi kami semua sebelum mendengarkan pembicaranya melakukan meditasi yang cukup lama sekitar 30- 45 menit (tidak termasuk saya, saya hanya bermeditasi sebentar langsung hunting foto :D )
(kalau yang ini, shutter speed 1/15, ISO 2500, f 5.0, saya tidak menggunakan ISO yang tinggi sekali, karena banyaknya lampu yang sudah dinyalakan, kalau anda lihat, perbedaan gambar atas dan bawah, tentunya dapat melihat kenapa bisa berbeda sekali, lampu di pilar merupakan salah satu alat bantu untuk mendapatkan cahaya, sedangkan foto bawah saya hanya mengandalkan lampu dari ornamen atas saja.)
(shutter speed 1/25, ISO 3200, f.6.3 memang terlihat agak noise, tetapi hal itu dikarenakan saya tidak mau menggunakan blitz,  dengan EOS 7D, hasilnya cukup menyenangkan hati karena tanpa bantuan cahaya, dan lampu sebagian dimatikan masih dapat ketajaman dalam menangkap gambar, kegelapan gambar juga dipengaruhi dari bukaan (f) yang saya buka sedikit lebar karena supaya tidak terlalu kabur nantinya.)
lalu ketika beliau datang, pak wowor menguraikan apa yang termasuk dalam surga dan negara, lalu menjelaskan berapa bagian dari surga dan berapa bagian neraka.
pada intinya sih sesuatu yang berada di luar logika manusia, karena tidak bisa dibuktikan secara fisik.

penjelasan yang diberikan beliau sangat lugas, sederhana, padat dan jelas. sehingga pada audiens bisa menangkap apa maksud dari tema malam tersebut.

lalu karena terlalu malam, sehingga sepertinya tidak ada banyak pertanyaan yang dapat diungkapkan atau di pertanyakan. tetapi secara keseluruhan tema tersebut menarik karena dapat membantu menjelaskan apa yang umat buddha ragu selama ini mengenai surga dan neraka, khususnya di balikpapan.

semoga bermanfaat.

Sunday, May 1, 2011

'Berawal Dari Pengungsi Miskin'

Ia dilahirkan tahun 1928 di Chiu Chow, sebuah kota pantai di sebelah tenggara China.

Di usia 12 tahun, dia diajak ayahnya bersama seluruh keluarganya menyeberang ke Hong Kong sebagai pengungsi. Belum sampai tiga tahun di Hong Kong, ayahnya menderita tuberkulosis dan akhirnya meninggal. Sekarang beban hidup keluarga ada di pundaknya.

Mereka menumpang di rumah keluarga pamannya yang lebih berada. Dia dan keluarganya sering dianggap remeh. Ia bertekad mandiri menghidupi ibu dan adik-adiknya sehingga ia meninggalkan sekolahnya di usia 15 tahun dan bekerja sangat keras di pabrik plastik sampai 16 jam sehari.

Status sebagai pekerja keras membuatnya dikenal di pabriknya dan di lingkungan bisnis.

Di tahun 1950an, di usia 22an tahun ia memberanikan diri memulai usaha sendiri dengan meminjam modal sedikit atas dasar kepercayaan orang. Li Ka Shing perlahan tapi pasti mengubah perusahaan plastiknya menjadi grup bisnis terbesar di Asia.

Forbes 2007 menempatkannya sebagai orang terkaya Asia dengan perkiraan kekayaan sebesar US$ 32 milyar.

Kekuatan bisnisnya sekarang mencakup perbankan, konstruksi, real estate, plastik, ponsel, televisi satelit, semen, ritel, hotel, transportasi, bandar udara, listrik, baja, dermaga, dan pelayaran.

Operasi bisnisnya tersebar di 55 negara dengan karyawan mencapai 250 ribu orang di seluruh dunia.

Li tetaplah orang yang sederhana dan mengerti akar dirinya yang berasal dari keluarga miskin. Ia mendirikan The Li Ka Shing Foundation, sebuah yayasan sosial yang bergerak dalam berbagai bidang sosial terutama pendidikan. Li sudah mendonasikan lebih dari US$ 1 milyar melalui foundation ini.

Inilah contoh seseorang yang bisa memungkinkan (i'm possible) sesuatu yang kelihatannya tidak mungkin(impossible).

Sebulan Penghayatan Dhamma 27 April 2011 - Meditasi menghilangkan ke-AKU-an

Sebulan Penghayatan Dhamma diadakan kembali di vihara dan kali ini Samanera Municaro yang menjadi pembicara-nya.
tema yang di usung adalah mengenai ke-aku-an, keakuan ini ada yang bersifat halus dan bersifat kasar.

sifat kasar adalah sesuatu yang bisa kita lihat dan tahu, seperti contohnya adalah ketika kita egois, mau menang sendiri, keras kepala, dan hal-hal lainnya yang meningkatkan ego kita berarti kita tahu bahwa kita sedang memegang ke-aku-an tersebut.

sedangkan ke-aku-an yang bersifat halus adalah hal hal yang bsifatnya perasaan, mengapa perasaan? karena perasaan ini sulit diukur dan sulit diketahui, seperti pencapaian / keinginan yang ingin kita capai juga merupakan salah satu bentuk pemuasan kebutuhan untuk si aku nya. contoh yang samanea berikan mungkin tidak terlalu saya perhatikan lebih lanjut tetapi ketika sesi tanya jawab di mulai ada beberapa pertanyaan yang langsung tertangkap di telinga saya.

Salah satunya adalah mengenai meditasi yang dapat menghilangkan ke-aku-an yaitu vipassana bhavana (meditasi untuk mengamati obyek), sebelum kita mencoba untuk berlatih vipassana, maka hendaknya menguatkan samatha terlebihb dahulu, mengapa? (oke sebelum masuk ke penjelasan-nya, ini berasal dari pemahaman saya sendiri dan menggunakan terjemahan bebas dari saya sendiri)
sebelum memasuki vipassana / pengamatan, kita harus menguatkan obyek yang kita pegang. maksudnya adalah kita harus mampu memegang obyek tersebut selama mungkin hingga mencapai konsentrasi yang kuat baru lah kita bisa mengamati obyek. mengapa demikian? kalau kita belum kuat memegang suatu obyek (samatha) alhasil maka pikiran kita akan terombang-ambing dan bukannya fokus. pikiran yang masih terombang ambing akan mengalami kesulitan untuk mengamati obyek karena pengamatan berarti menempatkan diri kita sebagai pihak ketiga, tidak ada asumsi / penilaian / pelabelan pada setiap kondisi yang muncul dari pikiran atau diluar lingkungan kita.
jadi sebelumnya kita harus berusaha dengan stabil untuk supaya mampu dapat memegang obyek tersebut sehingga sudah mahir barulah kita bisa mencoba untuk mengamati.

nah poin serunya berada disini, kata samanera yang terucap, kita berusaha untuk mencoba mau mengamati tetapi dalam kehidupan sehari-hari berapa kali kita mencoba untuk menilai orang, memberi label kepada orang. sering kali kita tanpa peduli / tanpa kesadaran malah ber gosip-gosip ria, secara tidak sadar bahkan kadang secara sadar aneh bukan (hadirin hanya manggut-manggut saja, seolah mengiyakan tetapi juga tidak mau mengakuinya)

maka dari itu samanera mengajak hendaknya kita berusaha untuk selalu mengembangkan kesadaran saat ini. manusia itu seringkali suka mengayunkan pikiran ke belakang (masa lalu) atau ke depan (masa depan), menyesali yang sudah lewat dan mengharapkan yang belum datang. sehingga kekecewaan muncul ketika harapan tidak sesuai kenyataan.

jadi Hidup lah Saat Ini.
semoga bermanfaat.