kemarin malam, setelah pulang kerja dan mampir melihat kelahiran bayi dari teman. saya dan teman saya mencoba mencari makanan baru jadi kita berjalan dan melewati perumahan BDI kemudian...
pandangan teralihkan ke nasi timbel khas sunda, sebenarnya tempat itu ada beberapa jenis makananan, ada 2 warung yang menjual kambing, kemudian batagor dan siomay. pilihan saya merapat pada nasi timbel karena dekat dengan tempat parkir ;p.
akhirnya kita langsung pesan karena naga di perut saya sudah bergejolak (waktu menunjukkan 09.30, i know too late to have dinner so this is a late supper).
food report :
taste : 6/10, kalau dilihat dari makanannya kelihatannya menarik.
ada nasi yang dibungkus oleh daun pandan, kemudian ayam goreng paha. lalu diberikan ornamen daun kemanggi dan timun plus sambal. lalu di piring satunya lagi adalah tempe, tahu dan ikan asin (free by the way) dan semangkuk sayur asem.
seharusnya kalau kelaparan apapun enak, tetapi mungkin malam itu tidak demikian. nasi yang harus nya ada rasa pandan ternyata hanya nasi putih yang di bungkus dalam daun pandan, lalu ayam goreng yang jika dilihat dari permukaan ada bumbunya tetapi ketika saya mencoba memakan, rasa daging ayam tidak terasa apa-apa, hambar.
kemudian ikan asin yang ada terlalu asin, tahu dan tempe juga kehilangan rasa ketika masuk ke dalam kunyahan saya, kemudian sayur asemnya seharusnya asem bukan? yang ini sedikit manis.
comfort zone : 7/10, tempatnya cukup lumayan nyaman.
price :
-. 15 rb / nasi timbel
-. 3 rb / teh hangat.
lumayan murah karena dengan harga segitu bisa mendapat semangkuk sayur asem, dan tambahan ekstra menu lain.
No comments:
Post a Comment