hari kedua berlanjut.. setelah mendapat pedoman lagi dan berdiskusi dengan bhante, kita memulai hari tersebut dengan lanjut meditasi... saya juga melanjutkan obyek meditasi saya, dan seperti biasa hari kedua ini sama dengan sebelumnya walaupun sudah ada peningkatan pada seberapa lama saya duduk atau berjalan dalam meditasi tetapi kualitas masih sulit di capai.
mencoba untuk meditasi jalan, lumayan sedikit bisa konsen, sekarang tujuannya adalah konsistensi dalam melakukannya.. wah kebayang deh pikiran lari sana sini, belum pembenaran / rasionalisasi pikiran, belum lagi kondisi fisik, sebenarnya kalau mau di bilang fisik, disana kita ga ngapa2in cuman duduk dan jalan, tenaga hampir mungkin 80% tidak di gunakan, jadi fisik boleh dikatakan tidak cape, tapi pikiran merasa bahwa itu bisa menjadi sangat pegal sekali duduk diam tanpa melakukan apa-apa, dan memang benar beberapa jam awal terasa sekali kalau pinggang sakit dan rasanya mau copot dari sendinya.
siangnya saya sedikit kesulitan di meditasi duduk jadi saya coba meditasi jalan, masalahnya dengan meditasi jalan adalah mungkin karena kurang kesadaran, saya jadi tidak begitu bisa memperhatikan telapak kaki saya, jadi begitu mulai biasanya langsung ga sadar kembali di kontrol pikiran..
jadi saya mengambil langkah jalan di kerikil, di balerejo ada kerikil di sepanjang jalan gedung teratai.. jadi saya paksa kaki saya jalan disitu, wah langkah pertama ga ada rasa, begitu langkah kedua, mmhh mulai ada rasa sakit dibeberapa titik, langkah ketiga ya kerasa di semua bagian yang tertusuk sama bagian tajamnnya kerikil deh.. hahaha.. perjuangan perjuangan...
anyway busway, lanjut hari sampai malam, mulai ada pergumulan pikiran nih ini yang saya alami yah, adoh seharusnya kamu kesini bukan begini kan? mengapa kamu disuruh duduk diam sekian jam, harus di berikan metode cepat dunk, kamu kesini kan ada tujuannya... pikiran rasionalisasi saya terus menerus menghajar, yah saya diam tapi sebenarnya sudah 50-50 tergoda untuk mengikuti rasionalisasi...
terus ada lagi nih ketika hari sudah mulai malam, aduh mana meditasi nya belum selesai, pikiran mulai menganggu lagi. jadi pikiran berkata demikian "aduh pulang aja yuk, ngapain kayak gini, apa ga salah? kalau dirumah tuh enak bisa nonton lebih nyaman, terus ga perlu kedinginan. kamu kesini dapatnya apa? kedinginan, bibir kebas, kepala, tangan kaki kedinginan semua, ini kondisi tidak nyaman dan kamu tidak berhak menerima seperti ini.. enak di rumah deh, kamu kan ada membership bisa sauna tuh di hotel, belum lagi nge gym.. kejamnya pikiran ini membuat rasionalisasi.
malam ke dua untungnya ga saya paksa tidur di tenda, malas, tapi lanjut di tempat lain. hehehe. pikiran 1 - saya 1.
mencoba untuk meditasi jalan, lumayan sedikit bisa konsen, sekarang tujuannya adalah konsistensi dalam melakukannya.. wah kebayang deh pikiran lari sana sini, belum pembenaran / rasionalisasi pikiran, belum lagi kondisi fisik, sebenarnya kalau mau di bilang fisik, disana kita ga ngapa2in cuman duduk dan jalan, tenaga hampir mungkin 80% tidak di gunakan, jadi fisik boleh dikatakan tidak cape, tapi pikiran merasa bahwa itu bisa menjadi sangat pegal sekali duduk diam tanpa melakukan apa-apa, dan memang benar beberapa jam awal terasa sekali kalau pinggang sakit dan rasanya mau copot dari sendinya.
siangnya saya sedikit kesulitan di meditasi duduk jadi saya coba meditasi jalan, masalahnya dengan meditasi jalan adalah mungkin karena kurang kesadaran, saya jadi tidak begitu bisa memperhatikan telapak kaki saya, jadi begitu mulai biasanya langsung ga sadar kembali di kontrol pikiran..
jadi saya mengambil langkah jalan di kerikil, di balerejo ada kerikil di sepanjang jalan gedung teratai.. jadi saya paksa kaki saya jalan disitu, wah langkah pertama ga ada rasa, begitu langkah kedua, mmhh mulai ada rasa sakit dibeberapa titik, langkah ketiga ya kerasa di semua bagian yang tertusuk sama bagian tajamnnya kerikil deh.. hahaha.. perjuangan perjuangan...
anyway busway, lanjut hari sampai malam, mulai ada pergumulan pikiran nih ini yang saya alami yah, adoh seharusnya kamu kesini bukan begini kan? mengapa kamu disuruh duduk diam sekian jam, harus di berikan metode cepat dunk, kamu kesini kan ada tujuannya... pikiran rasionalisasi saya terus menerus menghajar, yah saya diam tapi sebenarnya sudah 50-50 tergoda untuk mengikuti rasionalisasi...
terus ada lagi nih ketika hari sudah mulai malam, aduh mana meditasi nya belum selesai, pikiran mulai menganggu lagi. jadi pikiran berkata demikian "aduh pulang aja yuk, ngapain kayak gini, apa ga salah? kalau dirumah tuh enak bisa nonton lebih nyaman, terus ga perlu kedinginan. kamu kesini dapatnya apa? kedinginan, bibir kebas, kepala, tangan kaki kedinginan semua, ini kondisi tidak nyaman dan kamu tidak berhak menerima seperti ini.. enak di rumah deh, kamu kan ada membership bisa sauna tuh di hotel, belum lagi nge gym.. kejamnya pikiran ini membuat rasionalisasi.
malam ke dua untungnya ga saya paksa tidur di tenda, malas, tapi lanjut di tempat lain. hehehe. pikiran 1 - saya 1.
2 comments:
Salut hen, walaupun sulit, kamu bisa mengalahkan keinginan ragawi :)
@ jie : iya jie, yang paling sulit di kalahkan adalah pikiran kita sendiri bro..
Post a Comment