Latihan penegakan sati (meditasi) adalah penyadaran atas segala sesuatu yang terjadi di keenam landasan indria sepanjang waktu, sejak Anda terjaga bangun sampai saat terakhir sebelum Anda tertidur. Bukan hanya saat duduk.
Yang jauh lebih penting lagi adalah menyadari dan memahami khayalan-khayalan Anda, ide-ide yang Anda lekati,frustasi-frustasi Anda, kesepian Anda, dan perasaan apa saja lainnya, lemah atau kuat.
jika sesuatu bermanfaat bagi Anda (misalnya mencatat secara batiniah), lakukan itu. Lakukanlah dalam jangka waktu cukup lama dan lakukanlah dengan baik sehingga Anda mengetahui semua tentang kelebihan dan kekurangannya.
Meditasi merupakan kusala (kebajikan) terbaik. jika Anda sadar dan bijaksana, Anda takkan pernah menjadi pecundang. Yang ideal adalah senantiasa memiliki sati.
Saya (Sayadaw) bahagia saat saya sendirian. Bercakap-cakap amat menjemukan. Aneka hal (dan juga orang) semakin kehilangan pengaruhnya terhadap saya. Sulit untuk menceritakan perihal perasaan ini. Saya merasakan semakin ringan dalam hati saya.
Jangan terlalu serius terhadap emosi, keributan. Dan juga jangan mencoba membenarkannya. Anda sendirilah yang menjalani hidup Anda dan Anda berhak melakukan apa saja yang Anda pikir patut untuk Anda pada saat itu. Apabila Anda membuat kesalahan, petiklah pelajaran darinya.
Apabila Anda membuat kesalahan dan Anda menghadapi kesukaran, lakukanlah penelaahan tanpa mengeluh atau menyalahkan (diri Anda sendiri atau orang lain) atau melarikan diri darinya; tanpa membenarkan diri Anda atau risau terhadapnya. Apabila Anda dapat melihat ini tanpa penolakan apapun Anda akan dapat mengatasi (menjadi dewasa melalui) itu secara cepat dan mudah. Sekarang, saya menjadi semakin mahir dalam hal ini.
Hubungan antar manusia benar-benar membuat frustasi, saya telah memberitahu Anda banyak kali ; saya semakin menyendiri. Oleh sebab itu saya amat memahami apa yang Anda katakan : "Saya menarik diri ke dalam diri saya sendiri". Apabila Anda sungguh-sungguh mencermati batin Anda tanpa niat mengubahnya, itu akan menguraikan kekusutan Anda, tetapi janganlah mengamati batin Anda hanya demi menguraikan kekusutan Anda. Itu akan menimbulkan pertentangan. Lihatlah anatta (tanpa inti/aku) dalam batin Anda.
Saya semakin lelah menghadapi "sandiwara".
Pada bulan terakhir ini saya semakin banyak bermeditasi. betapa bagusnya bisa sendirian. Saya ingin semakin sedikit membaca. Sekarang saya ingin makin banyak membaca batin saya. DARI BUKU SAYA TIDAK BELAJAR APA-APA SECARA MENDALAM. HANYA KETIKA SAYA MELIHAT KEHIDUPAN BATIN SAYA SECARA JELAS BARULAH DAPAT SAYA PELAJARI SESUATU SECARA MENDALAM. Bagi seorang manusia, memahami sifat manusia pada umumnya dan memahami batinnya sendiri pada khususnya merupakan hal yang paling berguna.
Apa yang kulakukan di sini begitu penting bagi saya (maksudku menyelami batin saya) sehingga saya tak ingin menyelanya kecuali ada alasan yang layak. Dalam kenyataannya, saya ingin pergi ke tempat yang jauh lebih terpencil lagi, dan hidup menyendiri, bermeditasi sepanjang waktu, tanpa diganggu. Tiada sesuatu pun yang pantas untuk di risaukan. Anda telah membaca, Anda telah berbicara, Anda telah membincangkannya, Anda telah berpikir cukup banyak, namun Anda tetap bingung. Cukup sudah semua itu.
Kejernihan ini banyak mengurangi kemelekatan batin. Batin saya sekarang sudah jauh lebih "jernih dan tidak melekat". Saya tidak mau terusik dari ini.
Jadi, Anda tidak bingung atas kebingungan Anda? Sejumlah orang tidak tahu mereka sedang kebingungan. Mereka terlalu sibuk atau tak waras untuk merenungkan hal itu. Apa yang dapat saya beritahukan kepada Anda adalah jangan terlalu banyak berpikir dan tegakkan sati. Anda tahu, berpikir terlalu banyak semakin membuat Anda bingung.
Apabila Anda dapat menegakkan sati ketika Anda sedang sakit, Anda akan belajar sesuatu yang sangat mendalam dan berarti. Anda akan melihat betapa sendiriannya Anda dan betapa tiada artinya segala sesuatu. Bila hal yang terburuk terjadi, kita benar-benar akan sendirian. Saya semakin banyak menemukan kesendirian ini. Hanya sekelumit orang saja yang dapat menyentuh dan memahami kita. Di antara masing-masing orang ada suatu jurang besar kesalapahaman.
Sati adalah bagian dari sifat dasar kita. Itu dapat dikembangkan dengan mudah secara alamiah. Sati merupakan suatu jalan hidup. Di mana pun kita berada dan apa pun yang kita lakukan seyogianyalah kita melakukannya dengan penuh sati. Berpikir merupakan suatu rintangan besar terhadap sati. Kita seyogianya menyadari itu. Sebetulnya penting sekali menyadari pikiran. Amati batin Anda tanpa menyalahkan atau menilai. Pandanganlah itu sebagai sesuatu yang berdiri sendiri, bukan milik Anda.
Dalam meditasi, lakukan apa saja yang dapat dipraktikkan secara mudah dan alamiah. Yang terpentiang adalah memiliki minat. Dan itu seyogianya dilakukan dengan "penuh minat dan bahagia". Harus muncul kepuasan dalam melakukannya. Bila sesuatu menjadi membosankan, ada suatu sikap negatif terhadapnya.
Dengan sikap negatif demikian, amat melelahkan bila dilanjutkan terus. Anda mengatakan, "saddha (keyakinan) = energi". Ya, jika Anda memiliki saddha Anda akan memiliki energi (bersemangat) dalam latihan Anda.
Jadi, apabila Anda tertarik untuk mengamati batin Anda daripada mengamati kembang kempis perut, lakukanlah itu, mengapa tidak? Batin adalah sesuatu yang paling menarik dalam kehidupan.
Berjalanlah lebih banyak dan tegakkanlah sati. Semakin Anda memikirkan bagaimana memperbaiki keadaan Anda semakin Anda menjadi tak bahagia. Selalu merencanakan masa depan "Saya akan menjadi bahagia kalau......" Tak pernah : "saya bahagia...." Cukup sudah perencanaan, perbaikan. Cukup melihat apa yang terjadi pada saat sekarang tanpa niat untuk memperbaikinya.
Saya memahami perjuangan dan derita Anda. Saya tahu Anda berusaha sekuat tenaga untuk menjadi siswa yang baik dari Sang Buddha. Itu sulit, bahkan untuk menaati Pancasila (Buddhis) saja tidak gampang. Ya, beberapa orang berpikir Sotapatti-Maggaphala tidak ada apa-apanya. Mereka tidak paham betapa luar biasanya tidak memiliki (bebas dari) pandangan salah, mengatasi kepercayaan buta terhadap upacara atau ritual keagamaan (ketakhayulan). Menyaksikan sendiri secara jelas bahwa praktik dhamma-lah merupakan satu-satunya jalan yang dapat menuntun menuju kebebasan, kebahagiaan. Mereka tidak merasa tahu betapa luar biasanya tidak memiliki sedikitpun rasa iri hati, turut bergembira atas kesejahteraan orang lain; bersama-sama menikmati apa saja yang Anda miliki bersama orang lain; dan telah mengatasi segala kesangsian atas praktik Anda (apakah jalanny sudah benar atau tidak). Betapa melegakannya bila tidak sangsi lagi terhadap jalan yang di tapakinya.
Saya dapat memahami betapa sulitnya mempraktikkan sati bagi seseorang yang kehidupannya penuh dengan kesibukan. Saya pun tidak mempunyai sati seratus persen. Akan lebih baik kalau Anda mengurangi kegiatan-kegiatan tidak perlu. Kita selalu didikte batin kita dan terpontang-panting melakukan hal-hal yang diperintahkan batin kita, namun bila kita mencermati batin kita, akan tampak bahwa sesungguhnya kita tidak perlu mempercayainya, dan kita tidak perlu sibuk sana sibuk sini bagai orang kehilangan akal untuk melakukan semua hal yang diperintahkan batin kita.
Kita telah menghabiskan begitu banyak waktu hanya untuk urusan sepele. Sang Buddha memberi nasihat : "appakicco" (sedikit urusan atau tugas)
Apabila Anda lebih cermat lagi membatasi diri, Anda akan mampu mengembangkan kesadaran yang lebih dalam lagi. Kalau Anda tak dapat memiliki sati dalam kehidupan sehari-hari Anda, Anda takkan dapat mengembangkan pemahaman terhadap kehidupan. Pemahaman terhadap kehidupan dan pemahaman terhadap Dhamma berjalan secara bersamaan. Pertama-tama jalanilah kehidupan sehari-hari Anda dengan penuh makna, secara waras.
Saya telah menemukan hanya sangat sedikit orang yang begitu berminat terhadap Dhamma seperti Anda. Kebanyakan orang bahkan tidak menyadari keadaan batin mereka sendiri. Kita semua memiliki keadaan batin yang baik (kusala) dan yang buruk (akusala). Menyadari kedua keadaan batin ini merupakan hal terutama dan terpenting untuk dilaksanakan. Kita sesungguhnya tidak mampu betul-betul mengendalikan batin ini, dan itulah sebabnya disebut anatta. Lihatlah bukan Anda yang menciptakan keadaan batin yang buruk (akusala) demikian.
Yang jauh lebih penting lagi adalah menyadari dan memahami khayalan-khayalan Anda, ide-ide yang Anda lekati,frustasi-frustasi Anda, kesepian Anda, dan perasaan apa saja lainnya, lemah atau kuat.
jika sesuatu bermanfaat bagi Anda (misalnya mencatat secara batiniah), lakukan itu. Lakukanlah dalam jangka waktu cukup lama dan lakukanlah dengan baik sehingga Anda mengetahui semua tentang kelebihan dan kekurangannya.
Meditasi merupakan kusala (kebajikan) terbaik. jika Anda sadar dan bijaksana, Anda takkan pernah menjadi pecundang. Yang ideal adalah senantiasa memiliki sati.
Saya (Sayadaw) bahagia saat saya sendirian. Bercakap-cakap amat menjemukan. Aneka hal (dan juga orang) semakin kehilangan pengaruhnya terhadap saya. Sulit untuk menceritakan perihal perasaan ini. Saya merasakan semakin ringan dalam hati saya.
Jangan terlalu serius terhadap emosi, keributan. Dan juga jangan mencoba membenarkannya. Anda sendirilah yang menjalani hidup Anda dan Anda berhak melakukan apa saja yang Anda pikir patut untuk Anda pada saat itu. Apabila Anda membuat kesalahan, petiklah pelajaran darinya.
Apabila Anda membuat kesalahan dan Anda menghadapi kesukaran, lakukanlah penelaahan tanpa mengeluh atau menyalahkan (diri Anda sendiri atau orang lain) atau melarikan diri darinya; tanpa membenarkan diri Anda atau risau terhadapnya. Apabila Anda dapat melihat ini tanpa penolakan apapun Anda akan dapat mengatasi (menjadi dewasa melalui) itu secara cepat dan mudah. Sekarang, saya menjadi semakin mahir dalam hal ini.
Hubungan antar manusia benar-benar membuat frustasi, saya telah memberitahu Anda banyak kali ; saya semakin menyendiri. Oleh sebab itu saya amat memahami apa yang Anda katakan : "Saya menarik diri ke dalam diri saya sendiri". Apabila Anda sungguh-sungguh mencermati batin Anda tanpa niat mengubahnya, itu akan menguraikan kekusutan Anda, tetapi janganlah mengamati batin Anda hanya demi menguraikan kekusutan Anda. Itu akan menimbulkan pertentangan. Lihatlah anatta (tanpa inti/aku) dalam batin Anda.
Saya semakin lelah menghadapi "sandiwara".
Pada bulan terakhir ini saya semakin banyak bermeditasi. betapa bagusnya bisa sendirian. Saya ingin semakin sedikit membaca. Sekarang saya ingin makin banyak membaca batin saya. DARI BUKU SAYA TIDAK BELAJAR APA-APA SECARA MENDALAM. HANYA KETIKA SAYA MELIHAT KEHIDUPAN BATIN SAYA SECARA JELAS BARULAH DAPAT SAYA PELAJARI SESUATU SECARA MENDALAM. Bagi seorang manusia, memahami sifat manusia pada umumnya dan memahami batinnya sendiri pada khususnya merupakan hal yang paling berguna.
Apa yang kulakukan di sini begitu penting bagi saya (maksudku menyelami batin saya) sehingga saya tak ingin menyelanya kecuali ada alasan yang layak. Dalam kenyataannya, saya ingin pergi ke tempat yang jauh lebih terpencil lagi, dan hidup menyendiri, bermeditasi sepanjang waktu, tanpa diganggu. Tiada sesuatu pun yang pantas untuk di risaukan. Anda telah membaca, Anda telah berbicara, Anda telah membincangkannya, Anda telah berpikir cukup banyak, namun Anda tetap bingung. Cukup sudah semua itu.
Kejernihan ini banyak mengurangi kemelekatan batin. Batin saya sekarang sudah jauh lebih "jernih dan tidak melekat". Saya tidak mau terusik dari ini.
Jadi, Anda tidak bingung atas kebingungan Anda? Sejumlah orang tidak tahu mereka sedang kebingungan. Mereka terlalu sibuk atau tak waras untuk merenungkan hal itu. Apa yang dapat saya beritahukan kepada Anda adalah jangan terlalu banyak berpikir dan tegakkan sati. Anda tahu, berpikir terlalu banyak semakin membuat Anda bingung.
Apabila Anda dapat menegakkan sati ketika Anda sedang sakit, Anda akan belajar sesuatu yang sangat mendalam dan berarti. Anda akan melihat betapa sendiriannya Anda dan betapa tiada artinya segala sesuatu. Bila hal yang terburuk terjadi, kita benar-benar akan sendirian. Saya semakin banyak menemukan kesendirian ini. Hanya sekelumit orang saja yang dapat menyentuh dan memahami kita. Di antara masing-masing orang ada suatu jurang besar kesalapahaman.
Sati adalah bagian dari sifat dasar kita. Itu dapat dikembangkan dengan mudah secara alamiah. Sati merupakan suatu jalan hidup. Di mana pun kita berada dan apa pun yang kita lakukan seyogianyalah kita melakukannya dengan penuh sati. Berpikir merupakan suatu rintangan besar terhadap sati. Kita seyogianya menyadari itu. Sebetulnya penting sekali menyadari pikiran. Amati batin Anda tanpa menyalahkan atau menilai. Pandanganlah itu sebagai sesuatu yang berdiri sendiri, bukan milik Anda.
Dalam meditasi, lakukan apa saja yang dapat dipraktikkan secara mudah dan alamiah. Yang terpentiang adalah memiliki minat. Dan itu seyogianya dilakukan dengan "penuh minat dan bahagia". Harus muncul kepuasan dalam melakukannya. Bila sesuatu menjadi membosankan, ada suatu sikap negatif terhadapnya.
Dengan sikap negatif demikian, amat melelahkan bila dilanjutkan terus. Anda mengatakan, "saddha (keyakinan) = energi". Ya, jika Anda memiliki saddha Anda akan memiliki energi (bersemangat) dalam latihan Anda.
Jadi, apabila Anda tertarik untuk mengamati batin Anda daripada mengamati kembang kempis perut, lakukanlah itu, mengapa tidak? Batin adalah sesuatu yang paling menarik dalam kehidupan.
Berjalanlah lebih banyak dan tegakkanlah sati. Semakin Anda memikirkan bagaimana memperbaiki keadaan Anda semakin Anda menjadi tak bahagia. Selalu merencanakan masa depan "Saya akan menjadi bahagia kalau......" Tak pernah : "saya bahagia...." Cukup sudah perencanaan, perbaikan. Cukup melihat apa yang terjadi pada saat sekarang tanpa niat untuk memperbaikinya.
Saya memahami perjuangan dan derita Anda. Saya tahu Anda berusaha sekuat tenaga untuk menjadi siswa yang baik dari Sang Buddha. Itu sulit, bahkan untuk menaati Pancasila (Buddhis) saja tidak gampang. Ya, beberapa orang berpikir Sotapatti-Maggaphala tidak ada apa-apanya. Mereka tidak paham betapa luar biasanya tidak memiliki (bebas dari) pandangan salah, mengatasi kepercayaan buta terhadap upacara atau ritual keagamaan (ketakhayulan). Menyaksikan sendiri secara jelas bahwa praktik dhamma-lah merupakan satu-satunya jalan yang dapat menuntun menuju kebebasan, kebahagiaan. Mereka tidak merasa tahu betapa luar biasanya tidak memiliki sedikitpun rasa iri hati, turut bergembira atas kesejahteraan orang lain; bersama-sama menikmati apa saja yang Anda miliki bersama orang lain; dan telah mengatasi segala kesangsian atas praktik Anda (apakah jalanny sudah benar atau tidak). Betapa melegakannya bila tidak sangsi lagi terhadap jalan yang di tapakinya.
Saya dapat memahami betapa sulitnya mempraktikkan sati bagi seseorang yang kehidupannya penuh dengan kesibukan. Saya pun tidak mempunyai sati seratus persen. Akan lebih baik kalau Anda mengurangi kegiatan-kegiatan tidak perlu. Kita selalu didikte batin kita dan terpontang-panting melakukan hal-hal yang diperintahkan batin kita, namun bila kita mencermati batin kita, akan tampak bahwa sesungguhnya kita tidak perlu mempercayainya, dan kita tidak perlu sibuk sana sibuk sini bagai orang kehilangan akal untuk melakukan semua hal yang diperintahkan batin kita.
Kita telah menghabiskan begitu banyak waktu hanya untuk urusan sepele. Sang Buddha memberi nasihat : "appakicco" (sedikit urusan atau tugas)
Apabila Anda lebih cermat lagi membatasi diri, Anda akan mampu mengembangkan kesadaran yang lebih dalam lagi. Kalau Anda tak dapat memiliki sati dalam kehidupan sehari-hari Anda, Anda takkan dapat mengembangkan pemahaman terhadap kehidupan. Pemahaman terhadap kehidupan dan pemahaman terhadap Dhamma berjalan secara bersamaan. Pertama-tama jalanilah kehidupan sehari-hari Anda dengan penuh makna, secara waras.
Saya telah menemukan hanya sangat sedikit orang yang begitu berminat terhadap Dhamma seperti Anda. Kebanyakan orang bahkan tidak menyadari keadaan batin mereka sendiri. Kita semua memiliki keadaan batin yang baik (kusala) dan yang buruk (akusala). Menyadari kedua keadaan batin ini merupakan hal terutama dan terpenting untuk dilaksanakan. Kita sesungguhnya tidak mampu betul-betul mengendalikan batin ini, dan itulah sebabnya disebut anatta. Lihatlah bukan Anda yang menciptakan keadaan batin yang buruk (akusala) demikian.
No comments:
Post a Comment