Sunday, March 25, 2012

Ukuran Keberhasilan

bagaimana cara mengukur kebahagiaan? sangat mudah sekali sebenarnya, ukurannya adalah dari diri sendiri. kita tidak perlu mengukur keluar, melihat dan membandingkan kebahagiaan kita sendiri dengan orang lain.
ketika kita memberikan ukuran berdasarkan faktor eksternal maka anda sudah melepaskan kebahagiaan anda sendiri. kenapa? karena anda tidak akan bahagia kalau kriteria yang anda taruh di luar ini tidak terwujud.
apa contohnya? begini, anda bahagia kalau orang lain melihat anda sukses (kaya, punya banyak uang, dipandang, mempunyai kedudukan) anda sebut saja beberapa dari hal tersebut, atau mungkin anda punya pandangan, anda akan bahagia kalau anda sukses sebagai terpandai, terhebat, terdepan dan lain sebagainya.


ada juga pernyataan "saya bahagia kalau orang-orang melihat saya kaya", definisi kaya juga macam2, kalau anda tidak mempunyai ukuran seberapa kaya, maka kalau anda mempunyai uang 1 M juga masih dianggap kurang kalau anda menetapkan bahwa 10 M adalah batas kaya anda, dengan melihat posisi anda sekarang sebagai karyawan atau pengusaha kecil, mau loncat langsung mempunyai pendapatan bersih sampai ke 10 M cukup sulit, bukan tidak bisa. anda tentukan sendiri target anda berdasarkan POSISI anda saat ini.
kalau begitu berarti saya ga boleh menetapkan impian / goal tinggi2 dunk? bukan, bukan demikian. cita-cita, impian, maupun goal atau apapun yang anda sebut yang merupakan mimpi atau keinginan yang ingin anda wujudkan semua membutuhkan proses, tidak ada yang instan. analogi nya sama seperti membangun rumah atau membangun gedung, kalau anda membangun rumah anda hanya membutuhkan cetak biru dari rumah yang anda inginkan dan rancang, dari pintu, sampai pekarangan rumah anda, dari bentuk rumah sampai cat rumah, dari luas kamar hingga jumlah kamar, rancangan tersebut juga harus disesuaikan dengan faktor finansial anda, bagaimana anda akan mendanainya, bagaimana skema pembiayaan anda, mencari kontraktor,arsitektur, tukang dan begitu seterusnya.
lain halnya ketika anda membangun gedung, cetak biru juga sama, tetapi anda mulai merencanakan berapa lantai yang ingin anda bangun, lalu bagaimana sistem pengairan, sistem keamanan yang kompleks, sistem parkir, lalu untuk apa digunakan gedung tersebut, sama juga dengan sistem pembiayaannya (tentu saja jumlah uang yang akan digunakan jauh lebih besar ketimbang membangun satu rumah, bukan?) sama-sama membutuhkan cetak biru, sama-sama membutuhkan kontraktor, arsitektur, dan tukang tetapi dengan jumlah sumber daya yang berbeda, dengan tingkat kekompleksitas yang berbeda, dengan tingkat kerumitan dan tingkat pemikiran yang berbeda, sanggup kah anda (content anda) kalau anda sanggup silakan, kalau tidak, ya sabar nanti dulu pelan-pelan, semua butuh waktu. 
jadi bagaimana dunk? mudah sekali, anda cukup letakkan saja ukuran kebahagiaan anda di dalam diri anda sendiri. bagaimana caranya? simple sekali setelah saya mengikuti Workshop, cukup katakan "saya berbahagia ketika saya memutuskan untuk bahagia" kalimat pamungkas yang jarang orang dengar. kesannya pun terlihat remeh tetapi kalau anda mau menggunakan, daya nya dashyat. kok bisa? pengalaman, saya kalau sudah mumet atau pusing karena tidak memenuhi target , merasa sedih dan tidak bahagia saya lalu menggunakan sugesti itu. "saya bahagia ketika saya memutuskan untuk bahagia".

semoga bermanfaat

No comments: