well, kita semua punya waktu yang sama? 24 jam? di belahan bumi manapun tetap saja waktunya sama 24 jam. tetapi tahukah bahwa 24 jam yang kita punya ini, tidak benar-benar kita manfaatkan untuk diri kita sendiri. kok bisa?
mari kita coba hitung ya, kalau kita orang dewasa,
-. 08.00 - 18.00 pm,kita pasti mempunyai pekerjaan waktu buat pekerjaan sekitar 8-10 jam,
-. start from 19.00-22.30 we will doing for our routine, kebiasaan-kebiasaan kita, maybe watch movie, reading a book, talking with spouse or children.
-. 22.30 - 06.00 am, it's time to get body rest.
itu hari senin-jumat, pada umumnya kemudian di hari weekend, biasanya.
-. 07.00 - 11.00 wake up, making breakfast, membersihkan rumah dan lain sebagainya atau pergi ke tempat ibadah.
-. 11.00 - 14.00, lunch, lalu berbelanja dan pergi berbenah diri.
-. 14.00 - 17.00, melakukan kegiatan yang disukai, bermain dengan anak atau berkunjung ke keluarga / sahabat.
-. 17.00 - 19.30, preparing yourself to hang out, dinner, or weekend.
-. 19.30 - 22.30, hang out, spent some time with family, and maybe socialize with your friend and so on.
-. 22.30 - 06.00 am, time to get some rest.
nah sekarang mungkin ada yang berbeda jadwal / waktu kegiatannnya, tetapi kurang lebih bisa disesuaikan dengan jadwal diatas. now, my question is which of this time you use for "your time"?
waktu yang benar-benar digunakan untuk mengenal dirimu lebih baik, waktu yang digunakan untuk benar-benar memahami diri mu seperti apa adanya. ataukah kita takut mengenal diri kita? pernahkah kita menyadari bahwa waktu yang kita gunakan ini sebenarnya digunakan untuk hal-hal yang berada di luar diri kita? untuk pekerjaan kita, untuk pasangan kita, untuk teman-teman kita, untuk hubungan sosial kita?
bukankah kita mahkluk sosial, perlu bersosialisasi? benar saya setuju dengan hal itu..
-. kita perlu memberikan waktu kita kepada pekerjaan kita karena dia memberikan manfaat ekonomis pada kebutuhan hidup kita.
-. kita perlu memberikan waktu kepada pasangan kita karena kita perlu untuk mengenal satu sama lain, mengenal satu sama lain, mengetahui dan memahami pribadi masing-masing satu sama lain.
-. kita perlu memberikan waktu kepada keluarga / anak kita untuk tetap merasakan kehangatan sebuah keluarga.
-. kita perlu juga waktu bersosialisasi dengan masyarakat, sebagai salah satu makhluk sosial. tetapi, dimana waktu untuk diri kita yang benar-benar digunakan untuk memahami diri kita? siapa diri kita? beberapa pertanyaan yang sebenarnya ingin kita tanyakan tetapi kita takut, mungkin kita takut pada jawabannya,
mungkin kita takut tidak ada jawabannya? mungkin juga kita takut tidak bisa menerima apapun jawabannya. tetapi bagaimana pun bentuk jawabannya, sebaiknya kita berusaha untuk memahami diri kita sendiri terlebih dahulu. karena jika kita tidak memahami diri kita, bagaimana kita bisa memahami orang lain? nantinya dalam kehidupan kita, kita akan terus merasa tidak sesuai dengan keadaan kita. banyak hal yang seharusnya bisa kita pahami tetapi kita akan masa bodoh dengan hal-hal tersebut, mungkin akan kurang peka dan bisa jadi sensitif terhadap apa yang terjadi dalam kehidupan kita.
bisa juga kita menjadi plin-plan atau ling lung, seperti kebingungan dalam menentukan prioritas atau bingung dengan banyaknya tugas yang harus kita jalani dan kerjakan. seperti seolah-olah kita tidak mengenal diri kita sendiri.
bagaimana caranya? cara termudah adalah merenung (ya kalau yang direnungin benar), membaca (membaca hanya membantu 5% menurut suatu penelitian), tetapi sebenarnya cara paling cepat adalah bermeditasi. loh kok bisa? karena dengan bermeditasi sebenarnya kita mencoba mengenal ke dalam diri kita, kita akan mengenal lebih dalam diri kita, lalu dalam suatu saat dalam momen meditasi itu, segala sesuatu akan terlihat jelas, kesadaran kita lambat laun akan menjadi tajam (jika obyeknya benar).
pada saat bermeditasi itulah momen waktu kita, momen "our time", momen dimana mungkin pada awal-awalnya kita akan merasa kacau dan bingung tetapi justru itu harus dicoba untuk disadari yang nantinya akan tahu dengan sendirinya. cuma mungkin belum banyak orang yang memahami atau mau menjalani karena dilihat begitu beratnya latihan yang harus dijalani (padahal cuma duduk diam 30 menit, mengamati nafas masuk dan keluar)
salah satu guru meditasi saya mengajarkan metode 1 : "apapun yang bukan obyek singkirkan, fokus pada obyek (nafas masuk-keluar)", practice makes perfect, butuh waktu berapa lama? tergantung masing-masing individu, ibarat berjalan mungkin ada yang sudah pernah mengetahuinya terlebih dahulu, mungkin juga baru ada yang mau belajar. jadi kemampuan dan hasil akan disesuaikan dengan masing-masing individu.
tambahan :
ada yang mengatakan kenapa tidak merenung atau membaca saja? mereneung dan membaca hanya bisa sampai pada pengetahuan koginitif, merenung hanya sampai pada pengetahuan analisa, tetapi untuk mengalami anda harus menjalankannya, coba saja baca rasa manis, asam, asin tapi belum pernah tahu apa rasanya, anda harus mengecap dengan indria pengecapannya untuk mengalaminya.
jujur, awalnya pasti terasa berat sekali klik My Story @ Panti Semedi Balerejo - Part 01 dan
My Story @ Panti Semedi Balerejo - Part 02 dan My Story @ Panti Semedi Balerejo - Part 03, untuk pengalaman saya, saya sudah mengalaminya dan masih mengalaminya juga. tetapi manfaatnya juga terasa sekali begitu kita sudah pernah mengalaminya,
semoga artikel singkat ini dapat membantu menambah pengetahuan mengenai waktu untuk diri kita sendiri.
semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment