Wednesday, May 12, 2010

Hubungan Antar Pasangan

minggu malam kemarin saya dan teman saya duduk-duduk sambil berbincang di sebuah kafe dan entah kenapa pembicaraan kami menjurus ke topik "hubungan antar pasangan", masalah yang selalu muncul dalam hubungan pasangan ini biasanya adalah kurang komunikasi dan sering kali komunikasi yang muncul tidak klop atau salah paham / miskomunikasi. biasanya dari pihak pria berbicara sesuatu yang kadang tidak dipahami oleh pihak wanita. begitu pula wanita yang di awal-awal hubungan jarang mau membuka apa yang dirasakannya.

mungkin saya bukanlah orang yang tepat untuk membahas masalah hubungan ini, tetapi paling tidak saya mencoba untuk membahas dari sudut pandang saya sendiri secara pribadi. menurut saya karena ini hubungan adalah antar pria dan wanita maka selayaknya harus bisa mengerti dari kedua belah pihak.

sebagai pria, semestinya mengerti bahwa wanita perlu untuk mengungkapkan perasaan-perasaannya. seringkali wanita merasa perlu di perhatikan, perlu mendapatkan kasih sayang, dan perlu dihargai.

sebagai wanita, semestinya perlu memahami pria, bahwa pria kadang perlu waktu untuk sendiri, kadang perlu untuk hilang sejenak baru kemudian muncul kembali, kadang juga seolah-olah kelihatannya tidak peduli tetapi sebenarnya hanya mencoba untuk tidak terlihat khawatir didepan pasangannya, berusaha untuk menjadi gentleman dengan memberikan solusi solusi kepada pasangannya.

ini adalah komunikasi 2 arah, dan harus 2 belah pihak.

yang sering saya lihat dan sering dijadikan acuan dalam berhubungan ini adalah pedoman / pepatah yang salah kaprah, yang mana kah itu?
yaitu :

"berikan apa yang ingin anda inginkan"

pepatah ini berlaku di semua bidang KECUALI pada masalah hubungan antar pasangan.

kalau anda ingin dihargai, maka kita harus menghargai orang lain.
kalau anda ingin dihormati, maka kita harus menghormati orang.

semua itu benar sekali dan tidak salah, tetapi ketika masuk ke dalam lingkaran hubungan, semua itu menjadi tidak berlaku.

mengapa?
karena itu tadi, kita berhubungan bukanlah antara teman, sahabat, partner / asosiasi / rekan kerja, melainkan yang anda jalani adalah seseorang yang dekat dengan anda. yang mungkin bisa menjadi pasangan seumur hidup anda. dan yang menjadi permasalahannya adalah bahwa pria dan wanita adalah 2 tipe yang berbeda sama sekali.

coba saya berikan contoh menggunakan pepatah tadi :
dari pihak cewe bersimpati, maka dia memberikan simpati kepada pasangannya, secara logika itu benar karena mereka menginginkan ketika terjadi sesuatu ada yang bersimpati kepada mereka tetapi yang harus diingat adalah bahwa pria berpikir berbeda dengan wanita, mereka bersimpati tetapi dengan cara nya mereka sendiri yaitu dengan memberikan solusi. padahal biasanya wanita itu hanya ingin didengarkan saja tetapi karena pria dan wanita berbeda gen (belum dikalikan dengan faktor lingkungan, teman, dan orang tua) hasilnya akan sangat berbeda sekali dengan apa yang diharapkan.

hasilnya? anda bisa tebak sendiri, muncullah salah paham, biasanya wanita mulai mengeluh mengapa pasangannya tidak bisa mengerti dirinya. padahal dia sudah memberikan apa yang ingin didapatkannya. mengira bahwa apa yang diberikan seharusnya itu yang di dapatkannya.
memberikan simpati seharusnya mendapatkan simpati tetapi yang dilupakannya adalah bahwa pria adalah makhluk unik, sama dengan wanita juga makhluk yang unik.

dan disini biasanya muncul lingkaran setan (lingkaran yang tidak ada akhirnya) si pria mulai menganggap bahwa wanita tidak mengerti dirinya, pria menganggap bahwa kalau wanita mengeluh berarti si pria kurang hebat di mata wanita, padahal wanita itu mengeluh karena dia butuh perhatian (baca, didengarkan) sedangkan pria menanggapi nya sebagai sebuah serangan terhadap sikap ksatria nya. mengapa? karena pria kan seharusnya dapat melindungi wanita, ketika dia merasa dia tidak dapat melindungi wanita karena keluhan wanita itu, si pria merasa dirinya tidak berharga dan akhirnya dia mengurung diri dan merasa bahwa ini saat nya bagi dia untuk hening sejenak.
ketika ini terjadi malah si wanita berpikir bahwa pria ini menarik dirinya berarti mengurangi kasih sayangnya, berarti dia sudah tidak sayang terhadap dirinya, menganggap bahwa ada yang salah terhadap dirinya. akhirnya mereka merasa tidak dicintai dan begitulah awal muncul dari masalah yang sebenarnya sudah dapat dideteksi sejak dini.

jadi apa solusi nya?
sebenarnya ada buku yang sejak dulu sudah saya baca dan sangat bagus sekali untuk anda baca pula, buku itu berjudul Mens From Mars, Women from Venus..
buku ini mengungkapkan perbedaan antara 2 makhluk unik ini dan bagaimana menjaga hubungan ini supaya dapat berhasil.


saya juga jadi teringat ketika membantu di salah satu kegiatan sosial dadakan, saya bertanya kepada salah satu ibu-ibu, apa yang dicari dalam hubungannya (dengan suaminya), katanya adalah bahwa yang dibutuhkan adalah suaminya dapat mengerti dirinya, ada yang mendengarkan ketika dia berbicara, ada yang mendengar keluh-kesah nya tentang apa yang terjadi.

kemudian saya bertanya apakah anda tidak menanyakan dari pihak si pria bagaimana? dia menjawab bahwa yang penting dirinya bisa berkeluh kesah dan sang pria bisa mendengarkannya, itu sudah cukup.

saya tidak tahu apa yang terjadi dengan pria tersebut (saya sedikit merasa kasihan terhadap suaminya) tetapi menurut saya sebuah hubungan bisa berhasil kalau berasal dari 2 belah pihak. kalau hanya salah satu maka tinggal menunggu salah satu meledak sebagai akibat dari bom yang dipendam oleh salah satu pihak tersebut.

intinya apakah anda bisa mengerti pasangan anda dan pasangan anda juga mengerti anda? idealnya 2 belah pihak.

ada beberapa tips yang dapat saya bagi menurut dari berbagai sumber (karena saya belum menjadi praktisi) :
bagi wanita :
1. jangan pernah merubah seorang pria, terima dia apa adanya
2. jangan mencoba mengatur apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan (pria tidak butuh ibu kedua dalam hidupnya)
3. berbicaralah yang sopan dan tidak langsung merujuk pada orang-orang yang dekat dgn pria / pria itu sendiri.
4. hindari kata-kata keluhan, sampaikan jangan dengan nada-nada emosi.
5. sabar, sabar, sabar

bagi pria :
1. jadilah pendengar yang baik.
2. sabar adalah jalan terbaik untuk menyelesaikan solusi (walaupun kadang yang disinggung diri kita sendiri atau keluarga dekat kita).
3. jangan berikan solusi, cukup mengerti perasaannya.
4. berbicaralah dengan kata yang sopan dan sabar.
5. usahakan berikan waktu / kepastian ketika kita ingin tenang (mengurung diri kita sendiri) kapan waktu nya selesai.

sumber : dari berbagai buku.

1 comment:

masku said...

sangat inspiratif .... makasih dy