Monday, February 17, 2014

Alokasi Portofolio itu seperti apa?

iseng-iseng saya menanyakan kepada salah satu teman bagaimana posisi portonya?
Saya : bro, bagaimana posisi trading kemarin?
Teman : ga minus bro, aman.. 
Saya : wah bagus dunk, good for you lah..
Teman : bagaimana menurutmu tentang saham A***, B***, C***, dan WYXZ
S : maksudnya?
T : ya, bagaimana menurutmu? naik atau turun?
S : heh? waduh saya ga mantau bro.. loh emangnya kenapa bro? ada apa dengan saham-saham tersebut?
T : saya punya saham itu.. dan ada beberapa lagi..
S : oh.. wah sorry ya, saya ga ngikutin saham yang tadi kamu sebut, ntar deh kalau ada waktu saya coba lihat-lihat. btw, kalau boleh tahu emang kamu ada berapa banyak jumlah saham di porto kamu?
T : ga tentu, tiap hari berubah, bisa banyak bisa sedikit, kemarin bisa diatas 5, hari ini bisa kosong sama sekali.
S : ic...

jujur, saya mengalami apa yang dilakukan oleh teman saya tetapi mungkin lebih parah lagi kalau saya ingat-ingat. dulu saya bisa pegang sampai 15 jenis saham bahkan bisa lebih (dengan gaya diversifikasi yang salah kaprah) dalam 1 - 2 bulan. harapannya adalah kalau naik semua langsung bisa mendapatkan cuan besar.. (serakah tepatnya itu..) saat itu saya pun tidak berpikir ada siklus pasar, jadi ketika lagi bearish, sudah pasti porto saya merah berdarah-rah-rah (gema yang jayus .. ) dengan bekal percaya diri yang berlebihan (optimisme) pun saya merasa bahwa saya bisa bangkit lagi, tetapi mental saya melihat porto yang berwarna cat merah itu membuat saya menjadi ragu / takut untuk memulai lagi. saya berpikir bahwa ya sudah yang sudah lewat ya sudah kita buat lembaran baru, masalahnya kita punya pikiran bawah sadar yang terus merekam jejak apa yang telah kita lakukan dan celakanya, kita pun membawa emosi, trauma yang kita rasakan ketika melihat porto itu merah.

porto itu merah sendiri merupakan kejadian biasa selama tidak dilekati oleh emosi, tetapi ternyata emosi (saya rasa negatif) ikut serta dalam perekaman jejak di pikiran bawah sadar saya. apa hubungannya dengan alokasi portofolio? ya itu tadi, muatan emosi kita itu tadi yang membuat kita merasa traumatik atau deg-deg-an atau ragu untuk mengambil keputusan. kalaupun mengambil keputusan pasti ada traumatik atau pengalaman yang kurang menyenangkan.

jadi apa yang sebaiknya dilakukan? yang paling utama adalah menyusun portofolio anda. dalam arti, jangan sampe kebanyakan jenis saham di dalam porto anda. dari saham banking sampai saham properti anda punya semua, harapannya adalah bahwa dengan demikian maka anda akan mendapatkan banyak sekali cuan ketika saham anda naik. itu lah harapan (hope and greed) nya manusia, semua pasti ingin cuan / untung tetapi apakah terpikirkan bahwa bagaimana kalau rugi, berdarah-darah?

1. berapa harga yang harus kita bayar ketika kita salah? berapa persen harus di cut loss, dan bagaimana jika semua porto tersebut merah tetapi belum menyentuh cut loss kita? apakah kita akan menunggu? atau langsung switch ke saham lain?

2. berapa besar gain yang anda dapatkan ketika porto anda hijau? belum tentu semua porto anda hijau, akan ada rally tertentu dari sektor tertentu. bagaimana kita dapat memaksimalkan keuntungan kita jika terlalu banyak saham yang ada di portofolio.

selalu ingat aturan dari warren buffet yang mengatakan aturan pertama  "jangan kehilangan uang anda", aturan kedua "ingat aturan pertama"

semoga bermanfaat.

No comments: