tanya teman saya ketika dia bingung saya terlihat santai dan diam ketika ada orang yang menyinggung saya. jawaban singkat saya adalah tergantung, loh... begini ceritanya, kita harus lihat dulu posisi kita dan lihat juga posisi orang itu.
pertama, kalau orangnya bisa dan mau menerima penjelasan kita ya kita boleh memberikan penjelasan, hendaknya penjelasan itu juga harus netral dalam arti, bener-bener kita menjelaskan kondisi atau maksud kita, tanpa harus menyalahkan, menyudutkan orang lain. ya bercerita saja dari sudut pandang kita.
kedua, ini harus hati-hati, tidak mau tahu, terkadang kelihatannya orang itu ingin meminta penjelasan tetapi sebenarnya dia sudah siap dengan kesimpulan-kesimpulannya dia, jadi apapun yang dijelaskan ya dia akan gunakan penjelasan itu sebagai titik tolak untuk ber-argumen dengan kita, berarti kan menjurus ke arah perdebatan, kalau hal seperti itu terjadi biasanya saya akan lihat dulu wajar tidak argumennya, kalau tidak wajar dan kesannya mau berdebat ya sudah saya tamatkan sampai disana, tidak mau cape-cape buat berdebat. ya sudah biarkan dia berasumsi seperti itu.
ketiga, orangnya tidak tahu permasalahannya atau topik tertentu, nah biasanya karena ga tau dia akan nanya dan sikapnya pro-aktif, biasanya lebih gampang dan saya akan memberikan sudut pandang dari saya. pernah kita berbicara panjang lebar mengenai segala macam aspek, dan itu dikarenakan dia tidak tahu dan dia bilang dia mau belajar, ya oke tidak apa, saya ladenin sampai jam 2 pagi. saya jelaskan kenapa kita harus mempunyai impian, dan berapa aspek impian tersebut, bagaimana sistem belief kita (sebenarnya kalau mau gampang anda tinggal baca buku adi w gunawan, disana lebih lengkap lagi.) bagaimana anda harus merancang sendiri hidup anda dan bukannya mengikuti mimpi orang lain, mengapa kita berusaha untuk tidak menilai / menghakimi orang hanya dari permukaan, dan segala hal.
jadi kesimpulannya, ya anda lihat saja apakah dia orang yang benar-benar meminta penjelasan atau yang tidak mau tahu, bisa kelihatan kok dari cara dia berargumen atau memberikan reaksi, kalau sudah kesannya mau berargumen, saya akan lihat sampai sejauh mana argumen nya dan apakah masuk akal or tidak, kalau dia tetap berpegang teguh pada pandangannya ya sudah anggap saja masing-masing mempunyai pandangan yang berbeda, hormati itu dan hargai, selesai.
contoh kasus : saya pernah loh diskusi panjang lebar sampai akhirnya saya disuruh mengambil kesimpulan bahwa saya harus setuju dengan pendapat dan pandangan dia, walaupun sudah kelihatan bahwa teorinya tidak bisa diterima orang luas, tetapi dia tetap merasa itu yang paling benar. jawabannya saya simple, kalau anda berasumsi semua seperti anda, maka teori itu benar, tetapi teori itu sudah gagal dan jatuh dengan sendiri oleh asumsi itu karena sudah satu orang yang tidak setuju yaitu saya. tetapi saya menghargai pandangan tersebut, biarkan pandangan tersebut apa adanya dan saya menghargai dan menghormati pandangan itu bukannya saya menolak hanya saja saya sendiri yang Kurang COCOK dengan pandangan itu.
selesai...? belum, tetap aja dia debat. hehe... ya sudah saya diam dan tidak melanjutkan pembicaraan mengenai topik itu (kelihatan kan bagaimana kuatnya sistem belief-nya orang itu, harus dia yang benar)
"You Only See What Your Eyes Want You to See"
"Learn from Yesterday, Live for today, Hope for tomorrow"
- Albert Einstein -
No comments:
Post a Comment