Sunday, March 30, 2014

WRITERpreneur

sebagai salah satu bentuk proses tercapainya dream saya di dalam 8 aspek kehidupan saya, akhirnya dihari minggu ini saya berkesempatan untuk mengikuti salah satu workshop singkat selama satu hari penuh di salah satu hotel di balikpapan.

untuk ringkasan dari workshop-nya anda dapat membaca pada blog ini  http://ilarizky.blogspot.com/2011/11/tips-menulis-buku-dari-gunawan.html karena beliau sudah memberikan ringkasan yang cukup jelas pada workshop kali ini. jadi kali ini saya ingin membagi kisah yang berbeda dengan apa sih yang diajarkan oleh pembicara / trainer tersebut. biasanya saya akan membahas apa saja yang dibahas di dalam itu tetapi berhubung tadi saya sudah cek dan ternyata sudah ada yang membahasnya jadi saya tidak akan membahas hal yang sama lagi.

oke jadi yang ingin saya bahas adalah mengenai kesan yang saya tangkap dengan trainer tersebut yaitu Bapak Gunawan Ardiyanto, bagi yang tidak mengenalnya saya berikan ringkasan singkat mengenai beliau :

Biografi Gunawan Ardiyanto

Gunawan Ardiyanto, ST, D.Th dilahirkan di Bogor dan sudah beberapa kali berpindah kota sampai akhirnya menetap di Balikpapan. Bakat wirausahanya sudah terlihat sejak SD. Berbagai bidang usaha pernah ditekuninya. Seminar dan training seputar pengembangan bisnis juga pernah dihadirinya. Ia tercatat sebagai alumnus Entrepreneur University, Angkatan VIII, Balikpapan, 2008. Kini, ia adalah kontraktor; konsultan teknik; supplier; trainer (untuk tema risk management dan leadership); penjual voucher electric (Duta Business School, DBS, www.duta4future.com) dan obat-obat herbal China (TASLY, www.taslyworldindo.com); serta penulis (untuk bidang kewirausahaan, management, dan leadershi. sumber : http://www.gramediapustakautama.com/penulis-detail/37134/Gunawan-Ardiyanto
jadi selesai dunk kalau sudah bahas biografinya beliau? ya belum lah, kan saya baru mau cerita mengenai kesan saya, oke jadi mungkin semua yang membaca blog saya pastinya sudah tahu bahwa saya sudah sering kali mengikuti seminar-seminar dan workshop baik dari pengembangan diri hingga sampai ke bagian teknis sekalipun. dan selalu kesan yang saya dapatkan adalah selalu yang dijual adalah kata-kata marketing yang heboh, alasannya biar eye-catching (menarik di mata) sehingga yang terjadi adalah banyaknya kata-kata jualan seperti "ingin sukses dengan cara instan?", "cara cepat jadi kaya", "mau kaya tapi hanya duduk saja?" dan segala kecap jualan lainnya yang ujung-ujungnya mengharuskan kita mengikuti lagi workshop lainnya yang harganya berkali-kali lipat dari awal. anda bisa baca di sini :

saya dan sahabat saya sudah sangking kebal-nya dengan cara jualan hingga bahkan sahabat saya sudah kapok untuk mengikuti hal-hal seperti ini, sampai-sampai dia berkata "aduh hen, ngapain ikut itu lagi, kita kan sudah tahu dengan nilai investasi segitu sudah pasti orangnya ga akan memberikan semuanya, mana mungkin sih. udah deh kamu buang-buang duit dan buang-buang waktu saja." 
untungnya saya tidak mendengarkan sahabat saya itu, saya hanya mengatakan bahwa kalau kamu mau boleh beli tiket nya bareng-bareng nanti saya belikan dulu. niat saya adalah belajar, toh mindset nya yang dirubah bukan? sekarang bukan bagaimana menjadi kaya dengan cepat tetapi belajar mengembangkan kapasitas diri hingga saya layak meraih kesuksesan itu. saya tidak mendengar kabarnya lagi hingga akhir tenggat waktu jadi ya sudah saya berangkat lah sendirian menuju kesana. saya memang sudah mempunyai bayangan bahwa tidak mungkin lah apa yang disampaikan bisa dalam satu hari tetapi apa salahnya kita coba mendengar pasti ada sesuatu yang tidak kita ketahui atau ada informasi yang mungkin belum kita dapatkan. terlebih lagi saya juga bisa berkenalan dengan banyak teman baru, so why not? nothing to lose.

jadi ketika saya sampai sebelum saya memberikan penilaian, pembicaranya sudah mengatakan terlebih dahulu, bahwa kita jangan berasumsi bahwa begitu keluar dari sini anda langsung bisa jadi penulis, itu tidak terjadi dalam satu hari saja (ting-tong, otak saya berpikir, hei ini orang tidak menjual kecap, tidak melakukan jualan-jualan seperti yang dilakukan oleh orang-orang yang menulis judul-judul heboh di tiket seminarnya).

disini dia (pembicara, red) akan sharing apa sih WRITERpreneur itu, apa suka dukanya menjadi penulis dan bagaimana sih perjalanan menjadi penulis itu, jadilah mulai bercerita memberikan informasi-informasi yang berharga bagaimana dia mulai menulis dan bagaimana dia bisa sampai menulis 12 buku dan ada buku-buku selanjutnya yang akan terbit lagi. informasi yang mungkin sangat bermanfaat dan berguna bagi sahabat saya yang dilewatkan ketika dia tidak membalas BBM saya (dan maaf tidak saya buka juga disini, hehe, mau tahu? ikut saja workshopnya.)

jadi beliau memberikan tips dan trick bagaimana jika kita ingin menulis buku dan juga bukti royalti yang dia terima. bagaimana karakter seseorang diuji ketika dia harus bolak balik mengirim naskah untuk kemudian harus dirubah lagi. percayalah, saya tahu itu, buah tulisan kita ketika di kritik untuk diperbaiki, hal pertama yang terlintas dalam benak saya adalah "loe siapa berani-beraninya menkritik tulisan saya, ini hasil buah pikiran saya yang tercipta dari ide dan kreatifitas yang muncul dan langsung saya tuangkan dalam tulisan bahkan kadang saya terus mengetik hingga larut malam karena FLOW-nya ada, enak aja main asal ubah.."

kok tahu? soalnya dulu saya pernah di gitukan, wah tulisan saya dibanding-bandingin sama tulisan teman saya yang lebih oke (blog spesialis makanan), hal pertama yang terlintas "gila siapa dia berani-beraninya bandingin begitu, emosi jiwa" tetapi setelah mereda saya pikir-pikir ulang ya ngapain juga mikirin begitu, kan blog-nya blog saya, ya sesuai dengan gaya penulisan saya dunk masa jiplak? ntar disangka plagiat dunk.. jadi kalau ada yang komentar biasanya saya lihat kalau ada alasan atau solusi saya akan ucapkan terima kasih secara personal maupun melalui komentar karena sifatnya membangun. tetapi kalau cuma banding-bandingin ya ga saya hiraukan.

materi hanya diberikan sampai makan siang, selanjutnya adalah interaksi kita dengan para peserta. disini juga menurut saya bagus sekali, saya melihat dan mendengar beberapa dari mereka punya bakat menulis yang sangat bagus sekali. ada yang bisa berpuisi dan ada yang bisa menggambarkan sesuatu seperti layaknya kita sedang membaca novel dan berimajinasi seolah-olah membayangkan apa yang sedang dibicarakan-nya (beberapa ada yang dari anak SMA). jadi saya pikir mereka merupakan bibit yang bagus sekali jika mau menekuni bidang menulis ini.

sesi berikutnya adalah sesi interaksi individu dimana masing-masing diberikan waktu untuk memberikan tema dan saling share mana yang sebaiknya dikembangkan maupun di rubah. informasi yang saya dapatkan juga sangat cukup bermanfaat dan mungkin, kemungkinan saya juga akan mencoba menerbitkan buku, saya belum tahu apa tetapi kita lihat saja, akhir kata saya kasih foto narsis saya dengan beliau seperti terlihat diatas.

"belajar mengembangkan kapasitas diri hingga saya layak meraih kesuksesan itu" kata bijak dari saya.
semoga bermanfaat.

No comments: