nah setelah sampai disana kita mulai pesan ada yang pesan soto trus ada yang pesan rawon. setelah mencicipi sotonya, yah lumayanlah ada daging (berarti dah sembuh hidung gua, ;P) cuma sedikit keras, trus telor di iris kecil2 lalu daun sop, bihun / suhun. kemudian ada koya, koya pada soto ini sedikit lebih keras alias tidak halus. kemudian minyak pada kuahnya ini juga cukup banyak.. dengan sedikit adukan koya tadi tercampur di kuahnya dan menjadikan kuah tadi cukup kental.. itu cita rasa soto yang ku suka.. hehe.
sedikit cerita tentang rawonnya adalah kuah rawonnya lebih ringan alias lebih banyak airnya, kemudian untuk dagingnya lebih sedikit, ketika saya cicipi dan saya liat (maksudnya saya udek udek liatin dagingnya kok ga ada dan yang ada hanya lemak saja, gajih kata orang sby "gua ga tau gajih tuh apa?") kemudian ada kecambah besar yang memang biasa digunakan sebagai salah satu komponen (bahasa teknik) di dalam rawon tsb..
sedikit cerita tentang rawonnya adalah kuah rawonnya lebih ringan alias lebih banyak airnya, kemudian untuk dagingnya lebih sedikit, ketika saya cicipi dan saya liat (maksudnya saya udek udek liatin dagingnya kok ga ada dan yang ada hanya lemak saja, gajih kata orang sby "gua ga tau gajih tuh apa?") kemudian ada kecambah besar yang memang biasa digunakan sebagai salah satu komponen (bahasa teknik) di dalam rawon tsb..
soto : rp. 7.000
rawon : rp. 7.000
minuman : aqua / es teh : Rp. 2.000 (harga dipukul rata ama orang nya)
No comments:
Post a Comment