ok lanjutan, setelah meeting dengan big boss dan setelah berdebat mengenai masalah konsekuensi, akhirnya kita sampai pada kesimpulan bahwa kita harus berusaha perusahaannya jangan sampai kena sanksi. tetapi setahu saya menurut peraturan perusahaan bersangkutan pasti kita kena sanksi karena keterlambatan dalam menyuplai barang. setelah meeting hampir 2 jam by phone akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa kalau memang kita akan kena sanksi diharapkan kita mencoba untuk memohon supaya tidak dikenakan sanksi dengan alasan krisis global sehingga semoga bisa mendapatkan belas kasihan dari usernya..
jujur aja saya kurang bisa terima dengan alasan krisis global dan ini alasan kenapa saya kurang setuju :
1. krisis global bukanlah alasan utama kita karena keterlambatan barang terjadi sebelum terjadi krisis.
2. pengaruh krisis meskipun terjadi di negara besar tetapi di negara berkembang masih belum terasa, dampaknya masih terasa beberapa tahun kedepan (itu juga tergantung bagaimana pemerintah bisa mengatasi dan menanggulangi krisis)
3. sebenarnya krisis global kurang tepat di jadikan alasan untuk memohon kepada user / perusahaan karena sebenarnya yang salah adalah internal perusahaan kami jadi saya harus bersikap dan bertanggung jawab sebagai pemimpinnya, walaupun bukan saya yang menyebabkannya.
memang sih tidak ada yang mau dikenakan sanksi bahkan kalau bisa lolos dari sanksi (ibaratnya melanggar rambu2 lalu lintas dengan harapan dapat lolos dari polantas, walaupun dipastikan kita2 sering ngelanggar dan berharap si polantasnya ga liat dan ga tilang bukan??).
nah kalau dari kasus saya berbeda, saya lebih ingin dikenakan sanksi karena dengan begitu maka saya akan belajar untuk tidak melakukannya lagi. dan juga karena selama ini Big Boss selalu bangga bahwa perusahaannya the best karena anak buahnya, pengen saya buktikan kalau selama ini anak buahnya sering berkata tidak benar.
memang harus diakui saya kurang suka dengan cara kerja perusahaan saya, yah mau gimana lagi perusahaan keluarga jadi warisannya yah ke saya bukan?? nah ketika saya mulai untuk mengurusi perusahaan mulai ada resistensi dari pihak karyawan karena metode saya dan metode Bapak berbeda,
Jadi mereka lebih senang kalau salah ga disalahkan tapi cuman dikasih tau lain kali jangan begitu, nah kalau saya beda, kalau salah yah saya bakal bilang kamu salah lain kali jangan begini karena nanti konsekuensi / akibatnya begini loh.. jadi tindakan kamu ini kurang tepat.
biasanya mereka akan mencoba untuk membela diri, bagi saya ga masalah karena mereka harus ada hak untuk mengemukakan pandangan tetapi sering kali dan ini sudah sangat sering, apa yang dikemukakan benar-benar ga masuk akal dan benar2 bikin dongkol. isinya cuman pembenaran diri. kalau apa yang dikatakan merupakan saran membangun yah tidak apa2 tapi kalau isinya cuman nyerocos (bicara yang ga karuan) saya paling kesal itu...
jadi bukannya saya senang kalau kena sanksi tapi biar lah ini jadi pelajaran, walaupun konsekuensi nya adalah perusahaan bisa tidak ada aktifitas tetapi dengan demikian saya bisa mencoba sistem baru supaya perusahaan bisa berkembang lebih baik, perusahaan yang terluka secara internal tetapi tidak diobati sama saja dengan tinggal menunggu waktunya saja. jadi kenapa harus menunggu?? segera obati, sudah tidak bisa di cegah karena sudah pendarahan internal...
jujur aja saya kurang bisa terima dengan alasan krisis global dan ini alasan kenapa saya kurang setuju :
1. krisis global bukanlah alasan utama kita karena keterlambatan barang terjadi sebelum terjadi krisis.
2. pengaruh krisis meskipun terjadi di negara besar tetapi di negara berkembang masih belum terasa, dampaknya masih terasa beberapa tahun kedepan (itu juga tergantung bagaimana pemerintah bisa mengatasi dan menanggulangi krisis)
3. sebenarnya krisis global kurang tepat di jadikan alasan untuk memohon kepada user / perusahaan karena sebenarnya yang salah adalah internal perusahaan kami jadi saya harus bersikap dan bertanggung jawab sebagai pemimpinnya, walaupun bukan saya yang menyebabkannya.
memang sih tidak ada yang mau dikenakan sanksi bahkan kalau bisa lolos dari sanksi (ibaratnya melanggar rambu2 lalu lintas dengan harapan dapat lolos dari polantas, walaupun dipastikan kita2 sering ngelanggar dan berharap si polantasnya ga liat dan ga tilang bukan??).
nah kalau dari kasus saya berbeda, saya lebih ingin dikenakan sanksi karena dengan begitu maka saya akan belajar untuk tidak melakukannya lagi. dan juga karena selama ini Big Boss selalu bangga bahwa perusahaannya the best karena anak buahnya, pengen saya buktikan kalau selama ini anak buahnya sering berkata tidak benar.
memang harus diakui saya kurang suka dengan cara kerja perusahaan saya, yah mau gimana lagi perusahaan keluarga jadi warisannya yah ke saya bukan?? nah ketika saya mulai untuk mengurusi perusahaan mulai ada resistensi dari pihak karyawan karena metode saya dan metode Bapak berbeda,
Jadi mereka lebih senang kalau salah ga disalahkan tapi cuman dikasih tau lain kali jangan begitu, nah kalau saya beda, kalau salah yah saya bakal bilang kamu salah lain kali jangan begini karena nanti konsekuensi / akibatnya begini loh.. jadi tindakan kamu ini kurang tepat.
biasanya mereka akan mencoba untuk membela diri, bagi saya ga masalah karena mereka harus ada hak untuk mengemukakan pandangan tetapi sering kali dan ini sudah sangat sering, apa yang dikemukakan benar-benar ga masuk akal dan benar2 bikin dongkol. isinya cuman pembenaran diri. kalau apa yang dikatakan merupakan saran membangun yah tidak apa2 tapi kalau isinya cuman nyerocos (bicara yang ga karuan) saya paling kesal itu...
jadi bukannya saya senang kalau kena sanksi tapi biar lah ini jadi pelajaran, walaupun konsekuensi nya adalah perusahaan bisa tidak ada aktifitas tetapi dengan demikian saya bisa mencoba sistem baru supaya perusahaan bisa berkembang lebih baik, perusahaan yang terluka secara internal tetapi tidak diobati sama saja dengan tinggal menunggu waktunya saja. jadi kenapa harus menunggu?? segera obati, sudah tidak bisa di cegah karena sudah pendarahan internal...
No comments:
Post a Comment